Bersih-bersih Pantai Digelar untuk Pelestarian Lingkungan Labuan Bajo

Sabtu, 09 Maret 2024 - 21:13 WIB
loading...
Bersih-bersih Pantai Digelar untuk Pelestarian Lingkungan Labuan Bajo
Kegiatan bersih-bersih pantai atau beach clean-up kembali digelar untuk ketiga kalinya di kawasan Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT. Foto/Ist
A A A
MANGGARAI BARAT - Kegiatan bersih-bersih pantai atau beach clean-up kembali digelar untuk ketiga kalinya di kawasan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Selain kegiatan beach clean-up, Bersih Bajo kali ini juga diwarnai oleh penampilan dari paduan suara dan tarian oleh siswa-siswi Sekolah Luar Biasa (SLB) Karya Murni di Ruteng.



Pada Bersih Bajo kali ini, para peserta berkesempatan melakukan rangkaian kegiatan edukasi kepedulian lingkungan dan kepedulian sosial.

Di antaranya penanaman koral, pelepasan bayi kura-kura, edukasi tentang pemilahan sampah, serta menggunakan mikroskop digital untuk mengamati microplastics pada sampel pasir.

Bersih Bajo ini diinisiasi Ta’aktana Resort & Spa, Divers Clean Action (DCA), dan turut diikuti oleh perwakilan komunitas, dan belasan siswa-siswi Binus School Simprug yang menjalani Immersion Trip di Labuan Bajo.

"Sejak pertama kali diadakan di tahun 2022 saat pembangunan resort kami bahkan belum dimulai, Bersih Bajo telah berjuang bersama komunitas-komunitas lokal untuk mengadvokasi penanganan sampah yang terintegrasi dan berdampak nyata bagi pelestarian lingkungan di Labuan Bajo," kata General Manager dari Ta’aktana Resort & Spa, Sabreena Jacob dalam keterangannya, Sabtu (9/3/2024).



Sabreena juga menyampaikan bahwa ke depannya pihaknya akan meneruskan budaya peduli lingkungan pada seluruh staf, serta menjalankan kegiatan beach clean-up secara rutin di Pantai Wae Rana.

Hal itu sebagai salah satu upaya untuk menjaga alam dan meningkatkan daya tarik Labuan Bajo bagi wisatawan lokal dan internasional.

Acara kemudian dilanjutkan dengan penyerahan donasi untuk SLB Karya Murni, dan Komunitas Pencegahan Stunting pada Anak di Ende yang dipimpin oleh Romo Rudy dari Keuskupan Agung Ende.

Hanz Ponceca, guru dan wali kelas di Binus School Simprug, menyampaikan bahwa pada kegiatan ini para siswa-siswi berkesempatan untuk melihat, menyentuh, dan merasakan sendiri berbagai pengalaman dengan alam dan masyarakat di Labuan Bajo, serta belajar untuk mengapresiasinya.

“Anak-anak kami sangat tergerak saat menyaksikan bakat (menyanyi) yang luar biasa dari para siswa-siswi SLB, salah satunya bahkan menyimpulkan bahwa ternyata kondisi disabilitas dapat ditransformasi menjadi kemampuan yang luar biasa,” ujar Hanz.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0930 seconds (0.1#10.140)