Lokakarya Tahap 3 Bacarita Digelar di Benteng Fort Rotterdam Makassar
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Lokakarya Bacarita Digital Volume Dua "Kekayaan Pangan Nusantara" digelar di Benteng Fort Rotterdam, Makassar, Sulawesi Selatan.
Acara yang digelar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berkolaborasi dengan Rumata’ Artspace ini memasuki tahap ketiga atau akhir kegiatan pada 22-25 Februari 2024.
Adapun Bacarita Digital tahap ketiga ini merupakan rangkaian dari Bacarita tahap satu yang telah berlangsung pada Juli 2023 dan tahap kedua pada September-Oktober 2023.
Bacarita Digital Volume Dua merupakan serangkaian lokakarya mengenai kekayaan pangan lokal di Indonesia yang kemudian diproduksi menjadi narasi-narasi alternatif dari kawasan Timur Indonesia melalui media audio visual.
Kegiatan ini juga menjadi penanda penting perjalanan Rumata’ yang telah berusia 13 tahun tepat pada 18 Februari 2024.
Dengan mengangkat tema "Kekayaan Pangan Nusantara", Bacarita Digital Volume Dua berlatar belakang pada beragamnya varian pangan lokal yang dapat menjadi fondasi kedaulatan dan ketersediaan pangan bangsa Indonesia, sehingga mengurangi ketergantungan impor serta sebagai antisipasi terjadinya perubahan iklim dan krisis kesehatan.
Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek Ahmad Mahendra mengatakan, kegiatan lokakarya seperti ini dirasa semakin memiliki peranan kuat dalam menyebarluaskan nilai keunggulan Indonesia.
Mahendra menambahkan, melalui sarana inovatif yang diselenggarakan oleh Rumata’ ArtSpace diharapkan dapat tersebar luas narasi dari setiap kekayaan daerah di Nusantara.
“Dengan mengangkat keberagaman varian pangan lokal melalui media audio visual, Bacarita Digital dapat menjadi sumber pengetahuan baru kepada masyarakat tentang apa yang terkandung di Nusantara sehingga dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kepentingan seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Mahendra, dikutip Senin (26/2/2024).
Lebih lanjut, Mahendra mengungkapkan, karya konten digital yang dicetuskan dalam Bacarita Digital akan menjadi penyemangat kepada kreator lainnya guna membentuk ide karya tentang keindonesiaan maupun kebudayaan sesuai perkembangan zaman terkini.
Dalam kesempatan yang berbeda, Direktur Program Bacarita Digital, Rachmat Mustamin menjelaskan, gelaran kegiatan ini ingin menegaskan bahwa seluruh masyarakat dapat bersikap menjadi produsen konten daripada sekadar konsumen konten sehingga berkontribusi memperkaya nilai maupun makna hidup.
“Kami berharap proses lokakarya produksi konten ini dapat bermanfaat sekaligus berlanjut untuk merawat pengetahuan yang kita miliki dari ragam wilayah di Indonesia,” ucap Rachmat.
Dalam Bacarita Digital Volume Dua, terpilih lima komunitas kreator digital hasil akurasi ketat Rumata’ ArtSpace yaitu Pakopi (Gowa, Sulawesi Selatan), Katakerja (Makassar, Sulawesi Selatan), Tepian Kolektif (Berau, Kalimantan Timur), Bapalok (Kupang, NTT), dan Wanu Sinema (Seram Bagian Timur, Maluku).
Kelima komunitas tersebut memperoleh pendampingan guna menambah kemampuan karyanya dari para mentor dan asisten mentor yang telah berpengalaman seperti Feranda Aries, Chairun Nisa, Ratrikala Bhre Aditya, Ishak Iskandar, Rahmadiyah Tria Gayathri, dan Rahman Saade.
Sebagai informasi, selain lokakarya tahap ketiga yang juga sekaligus merupakan tahap terakhir, akan terdapat juga peluncuran konten digital dari lima komunitas tersebut. Pada kesempatan ini, serangkaian kegiatan seperti pameran pangan lokal komunitas, pertunjukan seni, dan perayaan kekayaan pangan lokal Nusantara juga akan disuguhkan.
Bacarita Digital juga berkolaborasi dengan BASAsulsel dalam menggelar lomba pembuatan konten pangan lokal khusus untuk anak muda dan remaja yang para juaranya akan diumumkan pada malam penutupan.
Acara yang digelar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berkolaborasi dengan Rumata’ Artspace ini memasuki tahap ketiga atau akhir kegiatan pada 22-25 Februari 2024.
Adapun Bacarita Digital tahap ketiga ini merupakan rangkaian dari Bacarita tahap satu yang telah berlangsung pada Juli 2023 dan tahap kedua pada September-Oktober 2023.
Bacarita Digital Volume Dua merupakan serangkaian lokakarya mengenai kekayaan pangan lokal di Indonesia yang kemudian diproduksi menjadi narasi-narasi alternatif dari kawasan Timur Indonesia melalui media audio visual.
Kegiatan ini juga menjadi penanda penting perjalanan Rumata’ yang telah berusia 13 tahun tepat pada 18 Februari 2024.
Dengan mengangkat tema "Kekayaan Pangan Nusantara", Bacarita Digital Volume Dua berlatar belakang pada beragamnya varian pangan lokal yang dapat menjadi fondasi kedaulatan dan ketersediaan pangan bangsa Indonesia, sehingga mengurangi ketergantungan impor serta sebagai antisipasi terjadinya perubahan iklim dan krisis kesehatan.
Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek Ahmad Mahendra mengatakan, kegiatan lokakarya seperti ini dirasa semakin memiliki peranan kuat dalam menyebarluaskan nilai keunggulan Indonesia.
Mahendra menambahkan, melalui sarana inovatif yang diselenggarakan oleh Rumata’ ArtSpace diharapkan dapat tersebar luas narasi dari setiap kekayaan daerah di Nusantara.
“Dengan mengangkat keberagaman varian pangan lokal melalui media audio visual, Bacarita Digital dapat menjadi sumber pengetahuan baru kepada masyarakat tentang apa yang terkandung di Nusantara sehingga dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kepentingan seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Mahendra, dikutip Senin (26/2/2024).
Lebih lanjut, Mahendra mengungkapkan, karya konten digital yang dicetuskan dalam Bacarita Digital akan menjadi penyemangat kepada kreator lainnya guna membentuk ide karya tentang keindonesiaan maupun kebudayaan sesuai perkembangan zaman terkini.
Dalam kesempatan yang berbeda, Direktur Program Bacarita Digital, Rachmat Mustamin menjelaskan, gelaran kegiatan ini ingin menegaskan bahwa seluruh masyarakat dapat bersikap menjadi produsen konten daripada sekadar konsumen konten sehingga berkontribusi memperkaya nilai maupun makna hidup.
“Kami berharap proses lokakarya produksi konten ini dapat bermanfaat sekaligus berlanjut untuk merawat pengetahuan yang kita miliki dari ragam wilayah di Indonesia,” ucap Rachmat.
Dalam Bacarita Digital Volume Dua, terpilih lima komunitas kreator digital hasil akurasi ketat Rumata’ ArtSpace yaitu Pakopi (Gowa, Sulawesi Selatan), Katakerja (Makassar, Sulawesi Selatan), Tepian Kolektif (Berau, Kalimantan Timur), Bapalok (Kupang, NTT), dan Wanu Sinema (Seram Bagian Timur, Maluku).
Kelima komunitas tersebut memperoleh pendampingan guna menambah kemampuan karyanya dari para mentor dan asisten mentor yang telah berpengalaman seperti Feranda Aries, Chairun Nisa, Ratrikala Bhre Aditya, Ishak Iskandar, Rahmadiyah Tria Gayathri, dan Rahman Saade.
Sebagai informasi, selain lokakarya tahap ketiga yang juga sekaligus merupakan tahap terakhir, akan terdapat juga peluncuran konten digital dari lima komunitas tersebut. Pada kesempatan ini, serangkaian kegiatan seperti pameran pangan lokal komunitas, pertunjukan seni, dan perayaan kekayaan pangan lokal Nusantara juga akan disuguhkan.
Bacarita Digital juga berkolaborasi dengan BASAsulsel dalam menggelar lomba pembuatan konten pangan lokal khusus untuk anak muda dan remaja yang para juaranya akan diumumkan pada malam penutupan.
(ams)