Bertemu Ganjar, Anak Muda Pontianak Kenakan Pita Hitam Ungkap Nasib Demokrasi
loading...
A
A
A
PONTIANAK - Ribuan anak muda Kalimantan Barat (Kalbar) dengan mengenakan pita hitam di tangan tampak antusias menyambut kehadiran calon presiden (Capres) 2024 nomor urut 3, Ganjar Pranowo di Pontianak Convention Center, Kota Pontianak, Rabu (31/1/2024).
Pita hitam yang digunakan para anak muda Kalbar itu sebagai ungkapan kegelisahan tentang nasib demokrasi di Indonesia saat ini yang ingin disampaikan kepada Ganjar Pranowo.
”Kenapa kami pakai pita hitam ini saat bertemu bapak? Karena kami ingin menyampaikan kekhawatiran kami pada demokrasi di Indonesia. Dan pada bapaklah, kami titip masa depan demokrasi kita. Mari selamatkan demokrasi,” ucap Vina (25) anak muda Kalbar pada Ganjar.
Vina mengatakan, demokrasi di Indonesia saat ini sedang di ujung tanduk. Keberadaannya dibunuh dengan sengaja oleh pihak yang memiliki kepentingan.
”Kami butuh pemimpin yang tidak buta dan tuli pada suara rakyat. Kami harap Pak Ganjar bisa menjadi mimpi kami untuk menyelamatkan demokrasi. Jangan gentar, kita punya Pak Ganjar. Jangan takut kita punya Pak Mahfud. Pilih Ganjar-Mahfud, kita pasti menang,” ujarnya.
Selain membawa pita hitam, Vina dan ribuan anak muda Kalbar lainnya juga kompak membawa kertas bergambarkan Ganjar-Mahfud. Di kertas itu, mereka menuliskan harapan pada Ganjar tentang Indonesia ke depan.
”Kami titipkan Indonesia di pundakmu Pak Ganjar," ucap Rey, anak muda lainnya.
Sementara Ganjar mengaku sangat senang dengan kepedulian anak muda pada bangsanya. Anak muda tidak lagi apatis dan abai pada persoalan itu, mereka kompak menyuarakan keresahan dan kegelisahannya masing-masing demi kemajuan bangsa.
”Saya senang karena anak muda ini peduli pada demokrasi. Pembukaan kalimatnya bagus sekali, mari kita selamatkan demokrasi,” ucap Ganjar.
Kalimat itu, kata Ganjar, memiliki makna yang sangat dalam. Kalimat itu muncul dari keresahan dan kegelisahan anak muda melihat kondisi dan situasi saat ini.
”Ya soal pendidikan, perlindungan kelompok rentan seperti perempuan, anak dan penyandang disabilitas, akses pekerjaan, dan lainnya. Inilah kenapa saya senang bertemu anak muda, karena dari mereka kita mendapat banyak masukan untuk membangun bangsa,” tandasnya.
Pita hitam yang digunakan para anak muda Kalbar itu sebagai ungkapan kegelisahan tentang nasib demokrasi di Indonesia saat ini yang ingin disampaikan kepada Ganjar Pranowo.
”Kenapa kami pakai pita hitam ini saat bertemu bapak? Karena kami ingin menyampaikan kekhawatiran kami pada demokrasi di Indonesia. Dan pada bapaklah, kami titip masa depan demokrasi kita. Mari selamatkan demokrasi,” ucap Vina (25) anak muda Kalbar pada Ganjar.
Vina mengatakan, demokrasi di Indonesia saat ini sedang di ujung tanduk. Keberadaannya dibunuh dengan sengaja oleh pihak yang memiliki kepentingan.
”Kami butuh pemimpin yang tidak buta dan tuli pada suara rakyat. Kami harap Pak Ganjar bisa menjadi mimpi kami untuk menyelamatkan demokrasi. Jangan gentar, kita punya Pak Ganjar. Jangan takut kita punya Pak Mahfud. Pilih Ganjar-Mahfud, kita pasti menang,” ujarnya.
Selain membawa pita hitam, Vina dan ribuan anak muda Kalbar lainnya juga kompak membawa kertas bergambarkan Ganjar-Mahfud. Di kertas itu, mereka menuliskan harapan pada Ganjar tentang Indonesia ke depan.
”Kami titipkan Indonesia di pundakmu Pak Ganjar," ucap Rey, anak muda lainnya.
Sementara Ganjar mengaku sangat senang dengan kepedulian anak muda pada bangsanya. Anak muda tidak lagi apatis dan abai pada persoalan itu, mereka kompak menyuarakan keresahan dan kegelisahannya masing-masing demi kemajuan bangsa.
”Saya senang karena anak muda ini peduli pada demokrasi. Pembukaan kalimatnya bagus sekali, mari kita selamatkan demokrasi,” ucap Ganjar.
Kalimat itu, kata Ganjar, memiliki makna yang sangat dalam. Kalimat itu muncul dari keresahan dan kegelisahan anak muda melihat kondisi dan situasi saat ini.
”Ya soal pendidikan, perlindungan kelompok rentan seperti perempuan, anak dan penyandang disabilitas, akses pekerjaan, dan lainnya. Inilah kenapa saya senang bertemu anak muda, karena dari mereka kita mendapat banyak masukan untuk membangun bangsa,” tandasnya.
(ams)