Korban Hilang Akibat Perahu Karam 6 Bulan Lalu Ditemukan
A
A
A
PURWAKARTA - Diduga satu dari enam korban perahu karam di Waduk Cirata, Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta, yang terjadi pada Desember 2017 lalu, ditemukan warga dengan kondisi sudah tidak utuh, Jumat (25/5/2018). Korban kemungkinan adalah Erus (50), ibu rumah tangga warga Kampung Rawa Baru RT/RW 012/03, Desa Sinargalih, Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta.
Kasat Reserse dan Kriminal Polres Purwakarta AKP Agta Bhuwana Putra mengungkapkan, korban yang sudah menjadi mayat itu ditemukan di kawasan keramba apung (KJA) Blok Desa Sinargalih, Kecamatan Maniis dalam posisi telungkup.
"Korban mengenakan baju batik warna cokelat, celana warna biru, menyangkut di jaring KJA. Diduga jenazah itu merupakan salah satu korban perahu tenggelam pada Desember 2017 lalu," ungkap Agta kepada SINDOnews.
Dugaan tersebut semakin kuat setelah adanya pengakuan dari Enceng yang mengaku bahwa jenazah itu adalah istrinya yang hilang dalam kasus perahu karam. Beberapa bulan lalu. Selain juga korban adalah Rus dikuatkan pula beberapa warga setempat, di antaranya Dana dan Muhamad Ilyas.
Sekedar mengulas, kasus perahu karam di perairan Waduk Cirata pada Desember 2017 lalu, sempat mendapat penanganan khusus dari Basarnas. Mereka berhari-hari melakukan pencarian, namun taka da satu pun yang berhasil ditemukan. Bahkan, Basarnas juga sempat menggunakan peralatan canggih, yakni Remotely Operated Vehicle (ROV).
Peralatan tersebut merupakan robot bawah air yang dapat bermanuver dengan dioperasikan seseorang di atas kapal/ LCR. ROV ini buatan Amerika yang dilengkapi kamera depan dan belakang serta side cam cammera kanan dan kiri. Untuk penerangan dilengkapi lampu led 2.200 lumen yang membantu disaat visibility kurang baik.
Selain itu memiliki robotic handle dan bisa operasikan oleh operator, untuk pencarian rov di lengkapi sonar dan metal detector dengan metode circle bisa radius pencarian 60 meter dengan maksimal kedalaman 200 meter, untuk melihat anomali dibawah air apabila di lihat ada tanda-tanda objek. Namun tetap tak membuahkan hasil.
Kasat Reserse dan Kriminal Polres Purwakarta AKP Agta Bhuwana Putra mengungkapkan, korban yang sudah menjadi mayat itu ditemukan di kawasan keramba apung (KJA) Blok Desa Sinargalih, Kecamatan Maniis dalam posisi telungkup.
"Korban mengenakan baju batik warna cokelat, celana warna biru, menyangkut di jaring KJA. Diduga jenazah itu merupakan salah satu korban perahu tenggelam pada Desember 2017 lalu," ungkap Agta kepada SINDOnews.
Dugaan tersebut semakin kuat setelah adanya pengakuan dari Enceng yang mengaku bahwa jenazah itu adalah istrinya yang hilang dalam kasus perahu karam. Beberapa bulan lalu. Selain juga korban adalah Rus dikuatkan pula beberapa warga setempat, di antaranya Dana dan Muhamad Ilyas.
Sekedar mengulas, kasus perahu karam di perairan Waduk Cirata pada Desember 2017 lalu, sempat mendapat penanganan khusus dari Basarnas. Mereka berhari-hari melakukan pencarian, namun taka da satu pun yang berhasil ditemukan. Bahkan, Basarnas juga sempat menggunakan peralatan canggih, yakni Remotely Operated Vehicle (ROV).
Peralatan tersebut merupakan robot bawah air yang dapat bermanuver dengan dioperasikan seseorang di atas kapal/ LCR. ROV ini buatan Amerika yang dilengkapi kamera depan dan belakang serta side cam cammera kanan dan kiri. Untuk penerangan dilengkapi lampu led 2.200 lumen yang membantu disaat visibility kurang baik.
Selain itu memiliki robotic handle dan bisa operasikan oleh operator, untuk pencarian rov di lengkapi sonar dan metal detector dengan metode circle bisa radius pencarian 60 meter dengan maksimal kedalaman 200 meter, untuk melihat anomali dibawah air apabila di lihat ada tanda-tanda objek. Namun tetap tak membuahkan hasil.
(nag)