Baru Diresmikan Gubernur DIY, Jembatan Bobung Terancam Ambrol

Senin, 22 Januari 2024 - 12:15 WIB
loading...
Baru Diresmikan Gubernur DIY, Jembatan Bobung Terancam Ambrol
Jembatan Bobung di Patuk, Gunungkidul, DIY yang diresmikan oleh Gubernur DIY pada Kamis (18/1/2024) lalu kondisinya kini retak dari atas hingga dasar jembatan. Foto/MPI/Erfan Erlin
A A A
GUNUNGKIDUL - Jembatan Bobung di ruas jalan baru Ngalang-Tawang yang berada di dusun Bobung, Kalurahan Putat, Kapanewon Patuk, Gunungkidul, DIY retak akibat hujan deras beberapa hari terakhir. Padahal, jembatan ini baru diresmikan Gubernur DIY, Kamis (18/1/2024) lalu.

Kini jembatan yang berada di Jalan Baru Sleman - Gunungkidul tepatnya ruas Tawang - Ngalang terancam putus. Jembatan Bobung mulai retak-retak mulai dari atas hingga dasar jembatan. Munculnya retakan jembatan tersebut kian memanjang.



Dari pantauan di lapangan, kerusakan terjadi pada talud yang berada di sisi barat dan selatan jembatan. Badan utama jalan di sisi barat dan selatan sudah turun dan aspalnya mengelupas.

Talud yang terlihat turun dari permukaan awal, dan terdapat retakan di sisi tersebut dari atas hingga dasar jembatan.



Agar kerusakan tidak semakin parah dan tidak membahayakan pengguna jalan, maka sejumlah relawan memutuskan menutup ruas Dusun Kepil hingga Bobung sejak Minggu (21/1/2024) sore. Semua jenis kendaraan dilarang melintas.

Salah satu warga, Slamet, ketika ditemui di lokasi mengatakan retakan talud jembatan tersebut sudah terlihat hujan di awal yang berlangsung selama 2 hari berturut-turut. Warga tidak begitu memperdulikannya karena mungkin hanya peesoalan sepele.



"Ya awalnya hanya kami anggap sepele. Retak kecil biasalah, "terang dia, Senin pagi.

Namun ternyata ketika hujan terjadi terus menerus dalam 4 hari terakhir membuat retakan talud kian bertambah panjang. Banyaknya limpasan air dari atas serta derasnya arus sungai di bawahnya mengakibatkan bagian bawah jembatan tergerus.

Dia mengakui jika sisi barat jembatan itu memang rawan, karena dibangun ketika puncak musim kemarau. Hal ini membuat tanahnya kurang padat karena kekurangan air. Namun untuk sisi timur sepertinya malah aman, dibuatnya kan pas musim hujan jadi tanahnya kuat.

Slamet mengaku sebenarnya tidak kaget dengan kondisi tersebut karena awalnya sudah menduga bakal terjadi hal seperti itu. Hal itu mengingat pembangunannya dilakukan di musim kemarau di mana kondisi tanah masih kering sehingga daya rekatnya kurang.

Terlebih saat pembangunan kemarin terkesan kejar tayang karena dikerjakan 24 jam penuh tanpa henti.

Kendati demikian, dia berharap agar kerusakan tersebut segera ditangani oleh pihak yang berwenang. Karena meski masih tergolong baru, ternyata ruas jalan Tawang-Ngalang ini sangat diminati pengguna jalan dan yang jelas sudah membuka perekonomian masyarakat sekitar.

"Sejak jalan baru beroperasi itu banyak warung yang buka. ekonominya jadi hidup," kata dia.

Hingga berita ini ditulis, Kepala Bina Marga DInasi PUPESDM DIY, Kwaryanti Ampeyanti Putri belum bisa dikonfirmasi. Pesan yang dikirim ke yang bersangkutan belum direspons dan upaya menghubungi yang bersangkutan juga belum mendapat tanggapan.

Namun dalam peresmian ruas jalan pada hari Kamis (18/1/2024) yang lalu, Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional, Rin Marlia menyebut jika jika terjadi kerusakan selama masa 90 hari masih menjadi tanggungjawab dari pihak kontraktor pengerjaan proyek. Sehingga segala bentuk kerusakan ataupun kekurangan masih ditanggung kontraktor.

Gubernur DIY Sri Sultan HB X baru saja meresmikan jalan baru Gading Playen-Tawang Nglanggeran Gunungkidul, Kamis (18/1/2023).

Ruas jalan baru ini merupakan bagian dari penghubung kawasan wisata Candi Kabupaten Sleman dengan kawasan karst Gunungkidul.

Jalan baru Gunungkidul-Sleman ini menjadi asa pemerintah DIY dan Gunungkidul untuk meningkatkan perekonomian wilayah utara Bumi Handayani dan sisi tenggara Kabupaten Sleman. Selain tersambung exit tol Bokoharjo, jalan baru ini bakal menghubungkan 11 destinasi wisata di Gunungkidul ataupun Sleman.

"Ya ini harapan baru untuk mewujudkan visi kita DIY menghadap ke selatan. Karena nantinya juga akan terhubung JJLS," kata Sultan.

Candi Prambanan, Candi Kalasan, Candi Boko, Candi Ijo, Tebing Breksi, Air Terjun Banyunibo, Bukit Teletubies, Obelix Hill, Gunung Api Purba Nglanggeran, Kedung Kandang, Desa Wisata Bobung, Kampung Emas Plumbungan hingga Batur Hill menjadi destinasi yang dilewati jalan baru Sleman-Gunungkidul ini.

Sultan mengatakan jalan baru ini merupakan Sesuatu yang strategis karena ini nanti punya akses keluar dari tol di Bokorharjo, Prambanan. Sleman. Dan jalan baru ini juga mengurangi beban yang ada di Piyungan-Wonosari yang selama ini sudah sangat padat terutama di akhir pekan.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1204 seconds (0.1#10.140)