12 Titik Jalur KA Mudik Lebaran Rawan Banjir dan Longsor

Rabu, 02 Mei 2018 - 15:07 WIB
12 Titik Jalur KA Mudik Lebaran Rawan Banjir dan Longsor
12 Titik Jalur KA Mudik Lebaran Rawan Banjir dan Longsor
A A A
SEMARANG - Setidaknya terdapat 12 titik rawan banjir dan longsor di sepanjang jalur kereta api (KA) untuk arus mudik serta balik Lebaran. Untuk mengantisipasinya, dilakukan penguatan tubuh pondasi rel serta penambahan petugas hingga 97 orang.

"Di wilayah PT KAI Daop 4 Semarang ada sekitar 12 titik yang menjadi pantauan potensi banjir dan longsor. Salah satu titik yang menjadi pantauan siaga adalah di wilayah antara Stasiun Plabuan - Stasiun Kuripan," kata Manager Humas PT KAI Daop 4 Semarang, Suprapto, Rabu (2/5/2018).

Untuk memastikan kesiapan jalur angkutan Lebaran itu, EVP (Executive Vice President / Kadaop) PT KAI Daop 4 Semarang, Dwi Erni Ratnawati, beserta jajaran, melaksanakan kegiatan inspeksi kondisi lintas jalur rel dari Stasiun Tegal hingga Stasiun Semarang Tawang sepanjang 150 kilometer. Mereka menggunakan kendaraan Dresin (kendaraan khusus inspeksi lintas).

Dalam pemantauan kondisi jalur rel ini, EVP PT KAI Daop 4 Semarang memeriksa kondisi fasilitas stasiun dan kebersihannya, keandalan alat persinyalan. Selain itu, juga diperiksa kondisi jalur rel dan jembatan, keandalan sarana kereta, kesiapan para personel di lapangan, serta kondisi pendukung lainnya.

"Guna mengantisipasi hal tersebut, PT KAI Daop 4 Semarang telah melaksanakan perbaikan dan penguatan pendukung pondasi tubuh badan rel, serta akan menambah tenaga pemeriksa jalur rel (PPJ/ Petugas Penilik Jalur Rel ekstra) sebanyak 97 petugas," tambah Suprapto.

PT KAI Daop 4 Semarang juga menyiapkan manajemen risiko AMUS (Alat, Materia, untuk Siaga) di titik strategis seperti di Stasiun Tegal, Pekalongan, Kalibodri, Semarang Tawang, Alastua, Brumbung, Gundih, Cepu, dan Gambringan. AMUS ini terdiri dari alat yaitu peralatan pemelihara jalur rel seperti mesin pemadat tubuh rel seperti mesin MTT dan mesin PBR, eskavator, dan lain-lain.

“Kemudian material yakni penyediaan karung berisi pasir dan batu, potongan rel, dan potongan suku cadang jembatan. Terakhir adalah unntuk siaga berupa penyiapan para personel selama 24 jam dalam menangani kondisi lintas jalur rel. Dimana dalam sehari terbagi dalam tiga shif kerja," jelasnya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6975 seconds (0.1#10.140)