Pencuri HP Tukang Tambal Ban Tewas Dihajar Massa

Senin, 30 April 2018 - 13:46 WIB
Pencuri HP Tukang Tambal Ban Tewas Dihajar Massa
Pencuri HP Tukang Tambal Ban Tewas Dihajar Massa
A A A
GRESIK - Seorang pencuri handphone (HP), R (28), warga Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, tewas dihajar massa, Senin (30/4/2018) dini hari.

Peristiwa itu terjadi di Desa Roomo, Kecamatan Manyar, Gresik, Jawa Timur. Pelaku mengambil HP milik Martobat Marbu (32), tukang tambal ban di Jalan Raya Meduran, Roomo, Manyar, Gresik.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, pukul 04.00 WIB pelaku mengendai motor matic berboncengan dengan temannya. Saat melintas di lokasi, pelaku yang memang sengaja mencari mangsa, berhenti, kemudian mendekati korban yang sedang istirahat di bengkel tambal ban di tepi Jalan Raya Meduran, Roomo.

Pelaku merampas handphone Oppo A71 dan dompet yang ditaruh di saku celana tak jauh dari tempat korban istirahat. Untungnya korban langsung terbangun dan mengejarnya.

"Saya merasa ada yang mencuri, dan saya terbangun. Ternyata ada yang mengambil barang milik saya di celana," kata korban.

Mengetahui ada yang mengambil barang miliknya, korban asal Medan tersebut lari mengejar pelaku. Saat ditangkap, pelaku melakukan perlawanan dan terjadilah duel.

Sementara, teman pelaku yang berada di atas motor siap-siap menabrak korban. Korban pun sempat ditabrak dengam motor dan mengenai kaki. Namun, hal itu tidak membuat korban menyerah.

Teman pelaku berusaha menabrak lagi. Dan, terjadi perkelahian antara korban dan pelaku R. Saat terdesak itulah, korban berteriak minta tolong. Warga dan pengendara yang melintas ikut turun dan membantu korban.

Amukan warga tidak bisa dibendung. Pelaku dihujani pukulan dan tendangan hingga kepalanya berdarah. Pelaku tidak berdaya. Dia tergeletak dan mengembuskan napas terakhir di lokasi

Kanit Reskrim Polsek Manyar Aiptu Aziz menyatakan amarah warga sudah di luar kendali. Meski demikian, aksi main hakim sendiri tersebut tetap tidak dibenarkan.

"Kami masih menelusuri jejak pelaku lain. Pasalnya, ada satu orang masih DPO. Butuh waktu, karena petunjuknya sangat minim," katanya.

Hingga saat ini pihaknya baru bisa menggali keterangan dari korban dan sejumlah saksi di tempat kejadian perkara (TKP). Namun, belum ada satu pun petunjuk yang mengarah kepada teman R.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5574 seconds (0.1#10.140)