2.000 Peserta Ramaikan Pembukaan Jambore Masyarakat Gambut 2018

Sabtu, 28 April 2018 - 15:48 WIB
2.000 Peserta Ramaikan Pembukaan Jambore Masyarakat Gambut 2018
2.000 Peserta Ramaikan Pembukaan Jambore Masyarakat Gambut 2018
A A A
BANJAR - Sekitar 2.000 orang memenuhi lapangan terbuka di Kiram Park, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan, Sabtu, (28/4/2018). Mereka terlibat dalam Pembukaan Jambore Masyarakat Gambut 2018.

Jambore Masyarakat Gambut merupakan forum pertukaran pengetahuan dan penguatan jejaring bagi para petani gambut dan masyarakat umum. Sebanyak 265 desa dan kelurahan yang tergabung dalam Desa Peduli Gambut dan desa/kelurahan lain yang ada di dalam ekosistem gambut di tujuh provinsi yaitu Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Riau.

Sekjen Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bambang Hendroyono mengapresiasi acara jambore tersebut. Dia menjelaskan ada 3 hal upaya pemerintah pusat terhadap restorasi gambut.

Pertama, pemerintah dalam hal ini Kementerian LHK memberikan akses kelola kawasan hutan melalui legalitas perizinan untuk kawasan hutan indonesia. "Memberikan hak danmengusahakan agar berhasil akses legal yang diberikan melalui proses pendampingan sosialisasi kewirausahaan," ujarnya di Kiram Park, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan, Sabtu (28/4/2018).

Bambang melanjutkan, upaya ketiga dalam restorasi gambut, pemerintah memberikan pendidikan vokasi kepada masyarakat agar apa yang diusahakan hak kelolanya dapat didukung keterampilan guna meningkatkan kapasitas dan kapabilitas.

Dia pun membuka acara Jambore Masyarakat Gambut 2018 mewakili Menteri LHK Siti Nurbaya. "Dengan mengucapkan bismillahirahmanirahim saya buka Jambore Masyarakat Gambut 2018," kata Bambang sambil memukul gong.

Sementara itu, Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor, menyatakan apresiasinya pada penyelenggaraan Jambore di Kalimantan Selatan. “Budaya masyarakat Kalimantan Selatan untuk mengelola gambut sudah berkembang sejak dulu sehingga penting dilestarikan dan ditularkan," ujarnya.

Sekadar informasi, Jambore Masyarakat Gambut pertama kali pada 2016 di Jambi. Jambore kali ini menawarkan kegiatan yang lebih lengkap. Peserta dapat mengikuti kelas pelatihan singkat mengenai lima tema. Yang pertama terkait dengan pertanian terpadu dan alami di lahan gambut.

Kemudian ada kelas khusus membahas mengenai pemeliharaan infrastruktur pembasahan gambut seperti sekat kanal dan sumur bor. Lalu ada pula kelas untuk pembahasan akses pendanaan dan permodalan bersama praktisi keuangan, filantropi dan bisnis. Kelas yang lain diisi oleh pelatihan promosi produk gambut serta kelas untuk peningkatan nilai tambah kerajinan gambut.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9396 seconds (0.1#10.140)