Roadshow Cinta, Relawan GIM Dorong Pengembangan Potensi Desa

Minggu, 14 Januari 2024 - 18:21 WIB
loading...
Roadshow Cinta, Relawan GIM Dorong Pengembangan Potensi Desa
Relawan Garuda Indonesia Maju (GIM) mengadakan Roadshow Cinta (Cerita Inspirasi Tani Indonesia) di Desa Cisarua, Bandung Barat, Jawa Barat. Foto/Dok. SINDOnews
A A A
BANDUNG BARAT - Relawan Garuda Indonesia Maju (GIM) mengadakan Roadshow Cinta (Cerita Inspirasi Tani Indonesia) di Jawa Barat. Mereka mengunjungi Desa Cisarua, Bandung Barat, yang mana masyarakat desa tersebut sudah memulai membudidayakan bunga matahari.

Sekjen GIM Dhika Yudistira Sekjend mengatakan, program ini untuk menyerap aspirasi. ”Kendala para petani lalu kita carikan solusi dan kolaborasi karena komitmen Pak Prabowo dan Mas Gibran yang tercantum dalam asta cita salah satunya terkait pembangunan desa, petani, dan hilirisasi pertanian,” katanya dalam siaran pers, Minggu (14/1/2024).

Relawan GIM akan mendorong ekosistem desa terintegrasi bunga matahari di Desa Cisarua. Di mana akan didorong kerja sama dengan perhutani/PTPN. Di sana akan dibangun menjadi kawasan Agrowisata. “Kita akan dorong hulu-hilir dari mulai menanam sampai mesin pengolahan,” tuturnya.

Bukan hanya pengolahan menjadi minyak, nantinya bisa memproduksi sabun sehingga banyak masyarakat terlibat. Selain itu juga bisa didorong budi daya lebah hutan.

”Dan yang pasti tempat tersebut bisa menjadi tempat wisata sehingga pengunjung bisa berswafoto dan menikmati keindahan bunga matahari tersebut, sehingga bisa mendapat pendapatan harian dari wisata dan bulanan dari pertanian,” tandasnya.

Program Cinta ini akan terus menyasar ke banyak tempat. Relawan GIM akan terus mengembangkan potensi-potensi desa yang luar biasa melalui UMKM dan pertanian.

Ketua Kelompok Tani Desa Cisarua, Kang Lingga mengatakan, pihaknya sudah memulai menanam bunga matahari beberapa tahun belakangan ini. Puluhan petani dengan lahan seadanya dan alat-alat manual lainnya membudidayakan bunga matahari.

Menurutnya, bunga matahari memiliki potensi sangat baik. Selain mudah dan waktu panen yang sedikit pendek (3 bulan), permintaan pasar sangat tinggi. Baik di dalam negeri maupun luar negeri, permintaannya sampai 40.000-100.000 liter min per bulan. ”Selain itu pemerosesan bunga matahari masih cenderung manual sehingga masih sangat terbatas,” katanya.
(poe)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1087 seconds (0.1#10.140)