Kisah Cakrajaya, Sosok Perampok Terkenal Madura yang Takluk oleh Sunan Kalijaga
loading...
A
A
A
Sebagai seorang waliullah, Sunan Kalijaga konon dikenal sebagai pribadi yang memiliki kesaktian dan karomah. Kesaktian Sunan Kalijaga salah satunya konon bisa mengetahui isi hati orang lain, yang ditemuinya.
Sebelum menjadi waliullah dan penyebar agama Islam di Pulau Jawa, Sunan Kalijaga atau yang bernama asli Raden Sahid itu dikenal sebagai perampok yang disegani. Bahkan ia dikenal dengan perampok yang disegani dan ditakuti oleh para pemilik harta.
Ketika sang perampok ini bertaubat dan menjadi penyebar agama Islam hingga akhirnya jadi seorang wali dari 9 wali yang dikenal di Pulau Jawa. Bahkan karena kehebatan namanya melanglang buana ke beberapa penjuru tanah Jawa, termasuk ke Pulau Madura.
Kebetulan di Madura saat itu ada seorang perampok yang disegani dan terkenal bernama Cakrajaya. Mendengar nama Sunan Kalijaga yang pada waktu itu begitu populer dan dikenal dengan nama Lokajaya, perampok itu penasaran dan bermaksud menemui Sunan Kalijaga yang diketahuinya masih menggeluti dunia hitam.
Sebagaimana dikisahkan pada buku "Kesaktian dan Tarekat Sunan Kalijaga" tulisan Rusydie Anwar, saat itu Sunan Kalijaga sudah bertaubat dan menjadi murid dari Sunan Bonang. Mengetahui hal itu, Sunan Bonang memanggil Sunan Kalijaga dan mengatakan ada seseorang yang kemungkinan berniat jahat kepada Sunan Kalijaga.
Sunan Bonang pun meminta agar Sunan Kalijaga membersihkan hati sang perampok bernama Cakrajaya itu tadi yang akan menemui Sunan Kalijaga. Suatu waktu Sunan Kalijaga dikisahkan tengah berjalan di sebuah perkampungan.
Saat itu Sunan Kalijaga berpapasan dengan warga kampung yang mau melaksanakan aktivitas, seperti pergi ke ladang dan ke pasar. Pada saat berjalan, Sunan Kalijaga menyanyikan syair-syair yang sangat merdu, sehingga ada seorang warga yang terpukau oleh syair-syair yang dinyanyikan oleh Sunan Kalijaga.
"Syair itu sangat bagus," kata orang tersebut kepada Sunan Kalijaga saat bertemu.
Namun orang itu tidak tahu sosok yang menyanyikan syair-syair merdu itu. Sunan Kalijaga pun membalas perkataan orang itu, "kalau kamu mencari seseorang, maka akulah yang kamu cari," kata Sunan Kalijaga kembali ke orang itu.
Sebelum menjadi waliullah dan penyebar agama Islam di Pulau Jawa, Sunan Kalijaga atau yang bernama asli Raden Sahid itu dikenal sebagai perampok yang disegani. Bahkan ia dikenal dengan perampok yang disegani dan ditakuti oleh para pemilik harta.
Ketika sang perampok ini bertaubat dan menjadi penyebar agama Islam hingga akhirnya jadi seorang wali dari 9 wali yang dikenal di Pulau Jawa. Bahkan karena kehebatan namanya melanglang buana ke beberapa penjuru tanah Jawa, termasuk ke Pulau Madura.
Kebetulan di Madura saat itu ada seorang perampok yang disegani dan terkenal bernama Cakrajaya. Mendengar nama Sunan Kalijaga yang pada waktu itu begitu populer dan dikenal dengan nama Lokajaya, perampok itu penasaran dan bermaksud menemui Sunan Kalijaga yang diketahuinya masih menggeluti dunia hitam.
Sebagaimana dikisahkan pada buku "Kesaktian dan Tarekat Sunan Kalijaga" tulisan Rusydie Anwar, saat itu Sunan Kalijaga sudah bertaubat dan menjadi murid dari Sunan Bonang. Mengetahui hal itu, Sunan Bonang memanggil Sunan Kalijaga dan mengatakan ada seseorang yang kemungkinan berniat jahat kepada Sunan Kalijaga.
Sunan Bonang pun meminta agar Sunan Kalijaga membersihkan hati sang perampok bernama Cakrajaya itu tadi yang akan menemui Sunan Kalijaga. Suatu waktu Sunan Kalijaga dikisahkan tengah berjalan di sebuah perkampungan.
Saat itu Sunan Kalijaga berpapasan dengan warga kampung yang mau melaksanakan aktivitas, seperti pergi ke ladang dan ke pasar. Pada saat berjalan, Sunan Kalijaga menyanyikan syair-syair yang sangat merdu, sehingga ada seorang warga yang terpukau oleh syair-syair yang dinyanyikan oleh Sunan Kalijaga.
"Syair itu sangat bagus," kata orang tersebut kepada Sunan Kalijaga saat bertemu.
Namun orang itu tidak tahu sosok yang menyanyikan syair-syair merdu itu. Sunan Kalijaga pun membalas perkataan orang itu, "kalau kamu mencari seseorang, maka akulah yang kamu cari," kata Sunan Kalijaga kembali ke orang itu.