Jika Tak Ingin Tertipu, Masyarakat yang Ingin Umrah Harus Perhatikan Lima Pasti

Kamis, 12 April 2018 - 18:59 WIB
Jika Tak Ingin Tertipu, Masyarakat yang Ingin Umrah Harus Perhatikan Lima Pasti
Jika Tak Ingin Tertipu, Masyarakat yang Ingin Umrah Harus Perhatikan Lima Pasti
A A A
MEDAN - Banyaknya kasus penipuan oleh biro perjalanan umrah di Indonesia, telah membuat resah masyarakat yang berniat menunaikan ibadah umrah. Perhatikan Lima Pasti agar tidak menjadi korban penipuan biro perjalanan umrah.

Kepala Bidang Haji dan Umroh Kanwil Kemenag Sumatera Utara, Bahrum Saleh, meminta masyarakat yang akan berangkat ibadah umrah untuk benar-benar memperhatikan Lima Pasti. Hal ini agar tidak menjadi korban penipuan biro perjalanan umrah.

"Perhatikan Lima Pasti. Pertama, pastikan biro travel umrah yang memberangkatkan memiliki izin resmi dari Kementerian Agama,” tegasnya dalam “Dialog Umrah 2018” Sindo Weekly di Masjid Aljihad, Medan, Sumatera Utara, Kamis (12/4/2018).

Bagaimana cara memastikannya? Mudah saja. Hal itu dapat dilakukan dengan mengakses aplikasi dan website yang telah disediakan Kementerian Agama (Kemenag).

"Sekarang jaman gadget. Bisa dicari dan didownload umrah cerdas. Di situ, ada daftar penyelenggara resmi pemerintah," jelasnya.

Pasti Kedua, masyarakat yang hendak berangkat umrah harus memastikan tanggal keberangkatan dan maskapai penerbangan yang disediakan oleh biro travel tersebut. Artinya, apabila travel itu sesuai aturan, maka untuk jadwal dan tiket sudah disiapkan dan dicantumkan.

“Jadi, patut diwaspadai ketika daftar sekarang, tapi diberangkatkan tahun depan. Kenapa? Umrah beda dengan haji. Umrah kuotanya tak terbatas. Daftar sekarang, minggu depan pun bisa berangkat,” terang Bahrum.

Dia menambahkan, sejak mendaftar umrah, untuk penundaan keberangkatan itu paling lama 6 bulan. “Setelah mendaftar umrah, paling lama enam bulan harus sudah berangkat,“ tegasnya mengingatkan.

Ketiga, pastikan sudah mengetahui lokasi hotel saat berada di tanah suci. Sesuai aturan Kemenag, travel harus menyediakan fasilitas minimal hotel bintang tiga. Kemudian, dalam satu kamar itu, tidak boleh lebih dari empat orang.

Pasti keempat, masyarakat harus memastikan harga yang ditawarkan travel. Masyarakat jangan mudah tergiur dengan harga murah yang ditawarkan travel. Kemenag menetapkan biaya standar referensi keberangkatan umrah sebesar Rp20 juta.

Ketetapan ini untuk meminimalisir penipuan biro perjalanan umrah berkedok biaya murah. “Penerbangan dari Jakarta ke Jeddah, saat low season saja mencapai Rp12-Rp13 juta. Belum biaya lainnya," ujarnya. Kelima, pastikan sudah mendapat visa perjalanan jauh-jauh hari.

Bahrum mengatakan, program Lima Pasti bertujuan untuk membuat masyarakat mendapatkan ibadah yang aman, nyaman dan sehat saat umrah. Kemenag, sangat menginginkan masyarakat dapat khusu’ menjalani ibadah tanpa harus ada gangguan sedikitpun. “Jadi tolong masyarakat benar-benar memperhatikan Lima Pasti ini. Kita sudah lelah lihat berita jamaah tertipu karena tidak jadi berangkat dan uangnya hilang," tuturnya.

Turut tampil sebagai pembicara, Mohammad Nasir. Dia ini adalah penanggung jawab Khotib dan Imam Masjid Aljihad. Selain itu, juga ada Feri Hardiansyah, Regional Agency Trainer PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia).

Dalam paparannya, Nasir sangat mendukung program Lima Pasti yang dilakukan Kemenag. Menurutnya, jamaah yang mau menunaikan ibadah umrah, memang harus ekstra berhati-hati. Jangan mudah tergiur dengan harga murah yang ditawarkan travel. Ingat, Kemenag menetapkan biaya standar referensi keberangkatan umrah sebesar Rp20 juta.

“Jadi kalau ada biro perjalanan umrah dengan biaya lebih murah dari harga referensi, maka jamaah harus waspada. Bersikap hati-hati ini bagian dari ibadah juga,” imbuhnya.

Hal senada dilontarkan Feri. Selain bicara tentang ibadah umrah, Feri pun mengingatkan tentang ibadah wakaf. Wakaf merupakan pilihan menyalurkan kebaikan manusia dan salah satu cara memperbesar manfaat sesuai kemampuan dan upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Wakaf juga salah satu instrumen keuangan syariah yang memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan, seperti mengurangi kemiskinan dan menyejahterakan masyarakat, menyediakan fasilitas umum, serta meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan.

Dalam kaitan wakaf itulah, Generali Indonesia mengeluarkan produk Insurance Protection Linked Auto Navigation (iPLAN) Syariah.

Iplan Syariah merupakan produk asuransi jiwa unit link berbasis syariah yang dirancang khusus tak hanya untuk memberikan perlindungan jiwa yang komprehensif bagi diri dan keluarga, namun juga memenuhi kebutuhan spiritual nasabah dalam beribadah dengan fitur wakaf, sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia sebagai pilihan investasi dunia dan akhirat.

Melalui iPLAN Syariah, Generali memberikan kemudahan bagi masyarakat Indonesia untuk beribadah wakaf sekaligus mendapatkan manfaat asuransi.

Produk ini, memungkinkan nasabah untuk dapat berwakaf tanpa harus menunggu memiliki dana yang besar seperti mewakafkan tanah atau properti lainnya. “Bagi jamaah umrah mulai kini ada baiknya wakaf perlu direncanakan,” timpalnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7325 seconds (0.1#10.140)