Perajin Jepara Berharap Akses Modal Mudah jika Ganjar-Mahfud Terpilih di Pilpres 2024
loading...
A
A
A
JEPARA - Para perajin ukiran dan mebel di Desa Blimbingrejo, Nalumsari, Jepara, Jawa Tengah berharap mendapatkan kemudahan dalam mendapatkan akses modal. Akses modal tersebut sangat dibutuhkan untuk mendukung perkembangan industri mereka.
Harapan ini disampaikan para perajin ukiran dan mebel kepada calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo.
Mereka mengungkapkan, selama ini hanya mengandalkan bantuan dari program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang memiliki plafon bervariatif, seperti Rp5 juta, Rp10 juta, atau Rp15 juta.
Plafon itu seringkali tidak cukup membiayai kegiatan produksi yang membutuhkan investasi besar, seperti pembelian bahan baku dan pembayaran upah pekerja.
"Bantuan modal dari sumber lain sangat diperlukan. Plafon KUR yang terbatas membuat kita sulit berkembang. Jika hanya bisa mendapatkan bantuan dalam jumlah terbatas, maka produksi terhenti, dan kita kesulitan untuk memenuhi permintaan pasar yang kadang melonjak tajam," kata salah seorang perajin kepada Ganjar Pranowo di Jepara, Selasa (2/1/2024).
Menanggapi keluhan tersebut, Ganjar Pranowo meresposn dengan cepat, menjanjikan bantuan dan kemudahan akses modal.
"Kalau bicara modal tidak ada yang bermasalah, sekarang saya langsung sat set sudah didaftar, besok saya datang ke sini. Tolong kelompoknya didata, nanti diorganisir yang telah klasifikasi dengan jumlah permodalan. Nanti saya yang tanda tangan langsung," kata Ganjar Pranowo menunjukkan komitmennya mendukung perkembangan para perajin di Jepara.
Ganjar Pranowo juga memberikan wawasan mengenai potensi pasar bagi produk ukiran di Jepara, khususnya untuk produk gebyok. Dia menekankan pentingnya mempertahankan keaslian karya seni lokal di era digital ini.
"Saya titip yang pertama adalah mempertahankan karya asli. Sekali-kali penting di era digital ini, ukiran itu mulai cara membuat prosesnya sampai jadi gebyok bisa dibuat film-film pendek. Pengalaman dari orang ke orang desa dimasukkan ke media sosial masing-masing sehingga orang bisa tahu sekaligus bisa menjualnya," kata Ganjar Pranowo.
Dengan respons positif dari Ganjar Pranowo, para perajin di Desa Blimbingrejo merasa didukung dan berharap bahwa bantuan modal yang dijanjikan dapat memberikan dorongan positif bagi perkembangan industri ukiran di Jepara.
Dengan demikian, harapan para perajin ini dapat menjadi kenyataan, dan industri ukiran di Jepara bisa terus berkembang di masa mendatang.
Harapan ini disampaikan para perajin ukiran dan mebel kepada calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo.
Mereka mengungkapkan, selama ini hanya mengandalkan bantuan dari program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang memiliki plafon bervariatif, seperti Rp5 juta, Rp10 juta, atau Rp15 juta.
Plafon itu seringkali tidak cukup membiayai kegiatan produksi yang membutuhkan investasi besar, seperti pembelian bahan baku dan pembayaran upah pekerja.
"Bantuan modal dari sumber lain sangat diperlukan. Plafon KUR yang terbatas membuat kita sulit berkembang. Jika hanya bisa mendapatkan bantuan dalam jumlah terbatas, maka produksi terhenti, dan kita kesulitan untuk memenuhi permintaan pasar yang kadang melonjak tajam," kata salah seorang perajin kepada Ganjar Pranowo di Jepara, Selasa (2/1/2024).
Menanggapi keluhan tersebut, Ganjar Pranowo meresposn dengan cepat, menjanjikan bantuan dan kemudahan akses modal.
Baca Juga
"Kalau bicara modal tidak ada yang bermasalah, sekarang saya langsung sat set sudah didaftar, besok saya datang ke sini. Tolong kelompoknya didata, nanti diorganisir yang telah klasifikasi dengan jumlah permodalan. Nanti saya yang tanda tangan langsung," kata Ganjar Pranowo menunjukkan komitmennya mendukung perkembangan para perajin di Jepara.
Ganjar Pranowo juga memberikan wawasan mengenai potensi pasar bagi produk ukiran di Jepara, khususnya untuk produk gebyok. Dia menekankan pentingnya mempertahankan keaslian karya seni lokal di era digital ini.
"Saya titip yang pertama adalah mempertahankan karya asli. Sekali-kali penting di era digital ini, ukiran itu mulai cara membuat prosesnya sampai jadi gebyok bisa dibuat film-film pendek. Pengalaman dari orang ke orang desa dimasukkan ke media sosial masing-masing sehingga orang bisa tahu sekaligus bisa menjualnya," kata Ganjar Pranowo.
Dengan respons positif dari Ganjar Pranowo, para perajin di Desa Blimbingrejo merasa didukung dan berharap bahwa bantuan modal yang dijanjikan dapat memberikan dorongan positif bagi perkembangan industri ukiran di Jepara.
Dengan demikian, harapan para perajin ini dapat menjadi kenyataan, dan industri ukiran di Jepara bisa terus berkembang di masa mendatang.
(shf)