Petani di Brebes Semringah, Permintaan Jagung Manis Melonjak Jelang Pergantian Tahun
loading...
A
A
A
BREBES - Petani jagung manis di salah satu sentra produksi di Brebes, Jawa Tengah dapat tersenyum lega menjelang perayaan pergantian tahun 2023/2024 karena tanaman mereka menunjukkan hasil panen melimpah.
Ketersediaan jagung manis ini untuk mengantisipasi lonjakan permintaan jagung manis menjelang pergantian tahun yang terus meningkat.
Diperkirakan permintaan makanan favorit di malam tahun baru itu akan tumbuh hingga lebih dari 50 persen.
Meningkatnya permintaan jagung manis juga diiringi dengan peningkatan harga. Jika hari-hari biasa harga jagung manis berkisar antara Rp2.500-3.000 per biji, maka menjelang pergantian tahun harganya akan meningkat di kisaran Rp5.000 per biji.
“Kami siap memenuhi peningkatan permintaan jagung manis karena panen cukup melimpah dan kualitas jagungnya premium,” kata M Said, petani asal Brebes, Jumat (29/12/2023).
Salah satu kunci keberhasilan petani mengantisipasi peningkatan permintaan tersebut adalah penggunaan benih unggul berkualitas. Varietas premium terbaru yang ditanam dan terbukti menjawab keresahan petani tersebut adalah jagung manis NB Super F1. Pasalnya, varietas ini memiliki potensi hasil sangat tinggi hingga 22 ton per hektare.
Tidak hanya memberikan hasil panen yang tinggi, petani juga mendapat bonus dengan hasil baby corn yang melimpah yaitu lebih dari 2 ton per hektar atau tepatnya 2.200 kg. Alhasil melalui penjualan baby corn ini saja, petani sejatinya sudah dapat mengganti ongkos pembelian benih dan menanam.
Lebih menarik lagi, petani dapat memanen di umur 67 hari setelah tanam (HST). Jauh lebih cepat dari rata-rata varietas lainnya yang dipanen di umur 73 HST. Selain itu kulit jagung alias klobot yang berwarna hijau dan rasa manis yang mampu bertahan hingga lebih dari tiga hari membuat jagung manis ini sangat disukai oleh pedagang.
Pasalnya, dengan keunggulan tersebut jagung ini akan lebih mudah dijual karena konsumen lebih menyukai jagung yang terlihat segar dan manis.
“Jagung ini sangat sesuai dengan permintaan pasar,” ujar Said.
Hal tersebut dibenarkan oleh Entu petani dan juga pedagang jagung manis asal Brebes. Menurutnya varietas unggul ini terbukti lebih unggul karena selain produksinya melimpah kualitas jagungnya juga premium sehingga disukai pasar.
“Petani dan pedagang optimistis dapat mendapat hasil melimpah khususnya di pergantian tahun ini,” ujarnya.
Managing Director Cap Panah Merah, Glenn Pardede yang memproduksi benih jagung unggul NB Super F1 mengatakan peluncuran varietas ini untuk menjawab keresahan petani. Karenanya, selain memiliki potensi hasil tinggi dan genjah alias dapat cepat dipanen, varietas baru ini memiliki daya simpan yang panjang dan rasanya tetap manis sehingga sangat disukai pedagang dan konsumen.
“Ke depan potensi jagung manis akan cenderung naik karena semakin banyak masyarakat yang sadar terhadap kesehatan. Melalui penyediaan benih unggul berkualitas dan pembinaan kepada petani kami optimistis tingkat keberhasilan dan kesejahteraan petani akan semakin tinggi,” ujarnya.
Ketersediaan jagung manis ini untuk mengantisipasi lonjakan permintaan jagung manis menjelang pergantian tahun yang terus meningkat.
Diperkirakan permintaan makanan favorit di malam tahun baru itu akan tumbuh hingga lebih dari 50 persen.
Meningkatnya permintaan jagung manis juga diiringi dengan peningkatan harga. Jika hari-hari biasa harga jagung manis berkisar antara Rp2.500-3.000 per biji, maka menjelang pergantian tahun harganya akan meningkat di kisaran Rp5.000 per biji.
“Kami siap memenuhi peningkatan permintaan jagung manis karena panen cukup melimpah dan kualitas jagungnya premium,” kata M Said, petani asal Brebes, Jumat (29/12/2023).
Salah satu kunci keberhasilan petani mengantisipasi peningkatan permintaan tersebut adalah penggunaan benih unggul berkualitas. Varietas premium terbaru yang ditanam dan terbukti menjawab keresahan petani tersebut adalah jagung manis NB Super F1. Pasalnya, varietas ini memiliki potensi hasil sangat tinggi hingga 22 ton per hektare.
Tidak hanya memberikan hasil panen yang tinggi, petani juga mendapat bonus dengan hasil baby corn yang melimpah yaitu lebih dari 2 ton per hektar atau tepatnya 2.200 kg. Alhasil melalui penjualan baby corn ini saja, petani sejatinya sudah dapat mengganti ongkos pembelian benih dan menanam.
Lebih menarik lagi, petani dapat memanen di umur 67 hari setelah tanam (HST). Jauh lebih cepat dari rata-rata varietas lainnya yang dipanen di umur 73 HST. Selain itu kulit jagung alias klobot yang berwarna hijau dan rasa manis yang mampu bertahan hingga lebih dari tiga hari membuat jagung manis ini sangat disukai oleh pedagang.
Pasalnya, dengan keunggulan tersebut jagung ini akan lebih mudah dijual karena konsumen lebih menyukai jagung yang terlihat segar dan manis.
“Jagung ini sangat sesuai dengan permintaan pasar,” ujar Said.
Hal tersebut dibenarkan oleh Entu petani dan juga pedagang jagung manis asal Brebes. Menurutnya varietas unggul ini terbukti lebih unggul karena selain produksinya melimpah kualitas jagungnya juga premium sehingga disukai pasar.
“Petani dan pedagang optimistis dapat mendapat hasil melimpah khususnya di pergantian tahun ini,” ujarnya.
Managing Director Cap Panah Merah, Glenn Pardede yang memproduksi benih jagung unggul NB Super F1 mengatakan peluncuran varietas ini untuk menjawab keresahan petani. Karenanya, selain memiliki potensi hasil tinggi dan genjah alias dapat cepat dipanen, varietas baru ini memiliki daya simpan yang panjang dan rasanya tetap manis sehingga sangat disukai pedagang dan konsumen.
“Ke depan potensi jagung manis akan cenderung naik karena semakin banyak masyarakat yang sadar terhadap kesehatan. Melalui penyediaan benih unggul berkualitas dan pembinaan kepada petani kami optimistis tingkat keberhasilan dan kesejahteraan petani akan semakin tinggi,” ujarnya.
(shf)