5 Kabupaten dan Kota di Banten Bertekad Percepat SBS
loading...
A
A
A
SERANG - Lima kabupaten dan kota di Provinsi Banten bertekad mempercepat program Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS). Komitmen itu disampaikan dalam Lokakarya Percepatan Capaian Stop Buang Air Besar Sembarangan yang digelar Bappeda Banten di Serang.
Kelima pemerintah daerah yang berkomitmen yaitu Kabupaten Pandeglang, Lebak, Tangerang, Serang dan Kota Serang.
Kepala Bidang Perekonomian Sumber Daya Alam, Infrastruktur dan Kewilayahan Bappeda Provinsi Banten, Moh Nurmutaqin menandaskan, SBS merupakan kondisi yang harus dicapai. Hal itu terkait dengan derajat kesehatan masyarakat, di samping juga terkait dengan indeks pembangunan manusia.
“Satu hal yang penting, daerah yang SBS atau belum terkait dengan harga diri, karena perilaku buang air besar terkait dengan budaya. Artinya, warga yang berbudaya pasti melakukan SBS,” katanya dikutip Selasa (26/12/2023).
Menurut Nurmutaqin, pihaknya optimistis Banten akan menjadi provinsi SBS. Oleh karena itu berbagai upaya dilakukan untuk dapat mewujudkan SBS di kabupaten/kota.
Hadir dalam kegiatan itu tiga narasumber hadir secara daring, yaitu Direktur Penyehatan Lingkungan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, dr Anas Ma’ruf; Kasubdit Sanitasi, Direktorat Perkotaan Perumahan dan Permukiman Bappenas, Laisa Wahanudin; serta perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri.
Sementara itu perwakilan Bappeda Kabupaten Pandeglang, Iqbal menyatakan, pihaknya bertekad akan mengikuti jejak Kota Cilegon. Dikatakan, meski capaian SBS daerahnya saat ini paling rendah, tapi dengan komitmen, advokasi dan pendanaan serta kerja sama dengan berbagai pihak, diyakini akan bisa mencapai target pada 2024 mendatang.
Sedangkan Nurlina Lestari dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak juga meyakini wilayahnya akan dapat mencapai target SBS pada 2024.
Kelima pemerintah daerah yang berkomitmen yaitu Kabupaten Pandeglang, Lebak, Tangerang, Serang dan Kota Serang.
Kepala Bidang Perekonomian Sumber Daya Alam, Infrastruktur dan Kewilayahan Bappeda Provinsi Banten, Moh Nurmutaqin menandaskan, SBS merupakan kondisi yang harus dicapai. Hal itu terkait dengan derajat kesehatan masyarakat, di samping juga terkait dengan indeks pembangunan manusia.
“Satu hal yang penting, daerah yang SBS atau belum terkait dengan harga diri, karena perilaku buang air besar terkait dengan budaya. Artinya, warga yang berbudaya pasti melakukan SBS,” katanya dikutip Selasa (26/12/2023).
Menurut Nurmutaqin, pihaknya optimistis Banten akan menjadi provinsi SBS. Oleh karena itu berbagai upaya dilakukan untuk dapat mewujudkan SBS di kabupaten/kota.
Hadir dalam kegiatan itu tiga narasumber hadir secara daring, yaitu Direktur Penyehatan Lingkungan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, dr Anas Ma’ruf; Kasubdit Sanitasi, Direktorat Perkotaan Perumahan dan Permukiman Bappenas, Laisa Wahanudin; serta perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri.
Sementara itu perwakilan Bappeda Kabupaten Pandeglang, Iqbal menyatakan, pihaknya bertekad akan mengikuti jejak Kota Cilegon. Dikatakan, meski capaian SBS daerahnya saat ini paling rendah, tapi dengan komitmen, advokasi dan pendanaan serta kerja sama dengan berbagai pihak, diyakini akan bisa mencapai target pada 2024 mendatang.
Sedangkan Nurlina Lestari dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak juga meyakini wilayahnya akan dapat mencapai target SBS pada 2024.