Gempa Bumi Dangkal M5,1 Guncang Melonguane, Ini Analisis BMKG

Selasa, 26 Desember 2023 - 14:51 WIB
loading...
Gempa Bumi Dangkal M5,1...
Gempa bumi dangkal dengan kekuatan magnitudo (M)5,1 mengguncang kawasan Melonguane, Sulawesi Utara (Sulut) pada Selasa (26/12/2023) pukul 13.42 WIB. Foto/Ilustrasi/Dok.SINDOnews
A A A
MELONGUANE - Gempa bumi dangkal dengan kekuatan magnitudo (M)5,1 mengguncang kawasan Melonguane, Sulawesi Utara (Sulut) pada Selasa (26/12/2023) pukul 13.42 WIB.

Hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,1.



Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 3,7° LU ; 126,63° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 33 Km arah Barat Daya Melonguane Sulut pada kedalaman 28 km.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya penyesaran dasar laut pada Lempeng Laut Maluku. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust),” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono.



Sementara itu, berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Salibabu, Kepulauan Talaud dengan skala intensitas IV - V MMI (Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun).



Selanjutnya daerah Lirung dan Moronge, Kepulauan Talaud dengan skala intensitas IV MMI (Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Kota Melonguane dengan skala intensitas III - IV MMI ( Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Kota Tahuna dan Kota Ondong dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” ujar Daryono.

Hingga pukul 14.00 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).

“Kepada masyarakat diimbau menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa sebelum kembali ke dalam rumah,” imbaunya.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2085 seconds (0.1#10.140)