AgenBRILink Tingkatkan Lapangan Kerja dan Inklusi Keuangan

JAKARTA - AgenBRILink dari BRI merupakan program layanan yang menawarkan semangat konsep 'sharing economy' sebagai upaya memberikan dampak positif bagi agen dan juga masyarakat pada umumnya.

Sepertiyang disampaikan oleh Fahrudin Saleh (28) yang mengambil peluang menjadi AgenBRILink, ia menyebutkan perihal banyaknya manfaat serta keuntungan yang dirasakan setelah bergabung menjadi AgenBRILink.

“Ketika saya membuka jasa layanan keuangan AgenBRILink, tentunya yang saya sangat rasakan dan berdampak pada diri saya sendiri yang pertama adalah secara ekonomi. Tapi, dalam hal ini ada yang membuat saya merasa senang ketika saya bisa menyerap tenaga kerja. Kemudian saya jadi banyak tahu. Yang tadinya nggak tahu jadi tahu. Jadi nambah pengetahuan tentang perbankan,” ucapnya ketika diwawancara pada Rabu (6/12/2023).

Ia juga menuturkan bahwa BRI telah membantunya memberikan pelatihan yang diperlukan melalui kunjungan kerja petugas setiap bulannya.

Pada kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menyebutkan bahwa layanan AgenBRILink ini hadir untuk memudahkan masyarakat yang jauh di pelosok agar mendapatkan akses serta layanan perbankan yang mudah dan efisien.

Selain transaksi tarik tunai,AgenBRILink juga dapat melayani berbagai macam kebutuhan harian masyarakat seperti pembayaran tagihan listrik, air, iuran BPJS, telepon, pembelian pulsa, pembayaran cicilan, top-up BRIZZI, setoran pinjaman, memberikan layanan referral pembukaan rekening tabungan BSA maupun pinjaman, serta transaksi lainnya.

“Masyarakat tidak perlu lagi ke bank untuk bertransaksi, namun dapat ke AgenBRILink yang berlokasi lebih dekat. Hal ini akan sangat membantu masyarakat untuk melakukan transaksi dengan cepat, mudah dan juga aman," ucapnya.

Penetrasi AgenBRILink pun setiap bulannya mengalami peningkatkan inklusi keuangan yang signifikan. Sebagai informasi, hingga September 2023 jumlah agen telah mencapai 698 ribu agen yang tersebar di 59.205 desa atau meng-cover lebih dari 80% dari total desa di Indonesia. Angka tersebut tumbuh sekitar 16,9% secara tahunan (year-on-year).