Para Kiai Sebut Hanya Ganjar-Mahfud yang Perhatian ke Ponpes Kecil di Jabar
loading...
A
A
A
CIAMIS - Puluhan kiai menghadiri Halaqoh Kebangsaan Jaringan Ahlussunah Wal Jamaah Indonesia di Pondok Pesantren Darul Hikam, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis. Mereka berdiskusi tentang calon pemimpin negara yang paling sesuai dengan kebutuhan para santri maupun masyarakat Indonesia secara keseluruhan.
“Pak Ganjar itu kalau saya lihat rekam jejaknya di Jawa Tengah itu sangat bagus, sangat bijak sama orang-orang yang kecil. (Membuat rakyat kecil) merasa senang hatinya,” kata KH Ahmad Bahri Asyari selaku peserta kegiatan dan tuan rumah, Minggu (26/11/2023).
Menurut para kiai, kriteria capres-cawapres adalah yang baik dalam memahami agama, dekat dengan kalangan santri pondok pesantren serta memiliki rekam jejak yang baik sebagai pemimpin.
Kriteria itu pun mengarah ke pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Keduanya memiliki kedekatan dengan para santri, tak terkecuali pesantren-pesantren kecil di daerah.
Menurut Kiai Ahmad, Mahfud MD memiliki keilmuan yang luas di berbagai bidang. Khususnya ilmu agama diikuti ketegasan dalam hal penegakan hukum yang memihak kepada kebenaran.
“Mahfud MD itu seorang teknokrat, seorang ilmuwan, orang birokrasi yang sangat mumpuni di segala bidang. Terutama, di bidang agamanya. Sangat cocok untuk memilih beliau karena sama dengan saya, beliau warga Nahdliyin,” tandasnya.
Melalui para relawan Ganjar-Mahfud, para pengurus ponpes yang hadir pada kesempatan itu turut menitipkan aspirasi untuk pasangan nomor urut tiga itu. Salah satunya, Kiai Ahmad menyebutkan masukan para kiai berkaitan dengan bantuan peningkatan sarana prasarana bagi para santri di pondok pesantren kecil di Jawa Barat.
“Fasilitasnya sangat minim karena cukup dengan dana sendiri. Untuk mengelola pesantren itu sangat sulit sekarang. Jadi, kalau Pak Ganjar terpilih menjadi presiden, bisa mengangkat derajat pesantren-pesantren kecil,” katanya.
Diskusi para kiai itu pun akhirnya menghasilkan kesepakatan untuk mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024. Tujuannya demi mewujudkan harapan para santri dan pengelolaan pesantren di Jawa Barat.
“Saya harap, terutama (kepada) Pak Ganjar yang saya pilih, menjadi orang memperhatikan pesantren-pesantren kecil yang mana sangat membutuhkan untuk biaya-biaya santri,” ujar Kiai Ahmad optimistis.
“Pak Ganjar itu kalau saya lihat rekam jejaknya di Jawa Tengah itu sangat bagus, sangat bijak sama orang-orang yang kecil. (Membuat rakyat kecil) merasa senang hatinya,” kata KH Ahmad Bahri Asyari selaku peserta kegiatan dan tuan rumah, Minggu (26/11/2023).
Menurut para kiai, kriteria capres-cawapres adalah yang baik dalam memahami agama, dekat dengan kalangan santri pondok pesantren serta memiliki rekam jejak yang baik sebagai pemimpin.
Kriteria itu pun mengarah ke pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Keduanya memiliki kedekatan dengan para santri, tak terkecuali pesantren-pesantren kecil di daerah.
Menurut Kiai Ahmad, Mahfud MD memiliki keilmuan yang luas di berbagai bidang. Khususnya ilmu agama diikuti ketegasan dalam hal penegakan hukum yang memihak kepada kebenaran.
“Mahfud MD itu seorang teknokrat, seorang ilmuwan, orang birokrasi yang sangat mumpuni di segala bidang. Terutama, di bidang agamanya. Sangat cocok untuk memilih beliau karena sama dengan saya, beliau warga Nahdliyin,” tandasnya.
Melalui para relawan Ganjar-Mahfud, para pengurus ponpes yang hadir pada kesempatan itu turut menitipkan aspirasi untuk pasangan nomor urut tiga itu. Salah satunya, Kiai Ahmad menyebutkan masukan para kiai berkaitan dengan bantuan peningkatan sarana prasarana bagi para santri di pondok pesantren kecil di Jawa Barat.
“Fasilitasnya sangat minim karena cukup dengan dana sendiri. Untuk mengelola pesantren itu sangat sulit sekarang. Jadi, kalau Pak Ganjar terpilih menjadi presiden, bisa mengangkat derajat pesantren-pesantren kecil,” katanya.
Diskusi para kiai itu pun akhirnya menghasilkan kesepakatan untuk mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024. Tujuannya demi mewujudkan harapan para santri dan pengelolaan pesantren di Jawa Barat.
“Saya harap, terutama (kepada) Pak Ganjar yang saya pilih, menjadi orang memperhatikan pesantren-pesantren kecil yang mana sangat membutuhkan untuk biaya-biaya santri,” ujar Kiai Ahmad optimistis.
(poe)