3.829 Orang Dikarantina di Gedung Observasi Berbasis Desa

Kamis, 30 April 2020 - 13:49 WIB
loading...
3.829 Orang Dikarantina...
3.829 orang yang tengah dikarantina di titik-titik observasi berbasis desa/kelurahan yang ada di Jawa Timur (Jatim). Foto/SINDOnews/Lukman Hakim
A A A
SURABAYA - Sebanyak 3.829 orang yang tengah dikarantina di titik-titik observasi berbasis desa/kelurahan yang ada di Jawa Timur (Jatim).

Mayoritas mereka adalah masyarakat yang baru saja tiba pulang kampung dari daerah zona merah penularan COVID-19.

“Total saat ini ada sebanyak 3.829 orang yang sedang dikarantina di ruang observasi berbasis desa/kelurahan seluruh Jawa Timur. Gedung yang kini sedang terpakai untuk observasi ada 478 titik,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Kamis (30/4/2020).

Mantan Menteri Sosial (Mensos) ini menuturkan bahwa jumlah desa/kelurahan yang menyediakan ruang observasi di Jatim terus meningkat. "Total saat ini sudah ada 7.387 desa/kelurahan yang memiliki ruang observasi mandiri untuk pengamatan warga yang pulang kampung dari zona merah," kata Khofifah.

Dalam konferensi pers yang digelar tadi malam, Gubernur Khofifah menyempatkan diri untuk bersapa dengan para warga masyarakat yang tengah diobservasi di Jember Sport Garden (JSG) Kabupaten Jember.

Pasalnya saat ini di Jatim, Jember Sport Garden menjadi tempat observasi yang paling banyak menampung mereka para orang dalam pemantauan (ODP) yang pulang kampung. Total ada 382 orang yang kini sedang diobservasi di Jember Sport Garden. Padahal gedung ini berkapasitas 486 bed untuk ruang observasi.

Melalui video conference, Gubernur Khofifah memantau dan berdialog dengan mereka yang kini tengah menjalani masa observasi. “Bagaimana kondisi di sana, boleh diceritakan pengalamannya selama menjalani masa observasi,” kata Khofifah.

Siti Rodiyah, warga Desa Tanjung Rejo Kabupaten Wuluhan Kabupaten Jember, yang diajak video conference oleh Gubernur Khofifah, mengatakan, dia sudah 4 hari menjalani observasi di JSG. Dia mengikuti prosedur observasi setelah pulang dari tempat kerjanya di Maladewa.

“Saya baru 4 hari diobservasi, setelah pulang dari kerja di Maldives atau Maladewa. Jadi kurang 10 hari lagi baru bisa pulang kampung,” kata Rodiyah yang sudah 10 tahun bekerja di Maladewa.

Selama dikarantina dia mengaku tidak merasa kekurangan. Soal makanan, meski dia berharap lebih banyak mendapatkan asupan sayuran, namun menurut dia semua kebutuhan selama observasi sudah tercukupi sehingga dia merasa cukup nyaman selama menjalani masa karantina.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Rekomendasi
Daftar Skuad Timnas...
Daftar Skuad Timnas Australia vs Indonesia, di Babak 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026, 12 Pilar Absen
Profil Sayed Mohammed...
Profil Sayed Mohammed Jaffer: Kiper Bahrain yang Ketar-Ketir dengan Perkembangan Timnas Indonesia
Semangat Saleh Husin...
Semangat Saleh Husin dan Kawan-kawan Berbagi Takjil di Bulan Ramadan
Berita Terkini
Fraksi DPRD Minta Raperda...
Fraksi DPRD Minta Raperda Perubahan Pajak dan Retribusi Daerah Harus Berorientasi Kesejahteraan Rakyat
8 menit yang lalu
Jusuf Muda Dalam: Satu-Satunya...
Jusuf Muda Dalam: Satu-Satunya Menteri yang Dihukum Mati karena Korupsi di Indonesia
25 menit yang lalu
MNC Peduli dan MNC Land...
MNC Peduli dan MNC Land Adakan Giat Literasi di SDN Pangarakan 02 Srogol Cigombong
29 menit yang lalu
UAD Yogyakarta: Hak...
UAD Yogyakarta: Hak Imunitas Halangi Penegakan Hukum dan Buat Jaksa Tak Tersentuh
35 menit yang lalu
BPBD Kota Bekasi Sebut...
BPBD Kota Bekasi Sebut Pengungsi Banjir Telah Kembali ke Rumah
1 jam yang lalu
Sekdes di Rembang Ditahan...
Sekdes di Rembang Ditahan Kejaksaan Gara-gara Korupsi Dana Desa Rp400 Juta untuk Game Online
1 jam yang lalu
Infografis
Pemain Termahal di Asia...
Pemain Termahal di Asia Tenggara 2025, Indonesia Mendominasi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved