Mahasiswi Universitas Brawijaya Tewas Tertimbun Longsor
A
A
A
MALANG - Hujan deras yang mengguyur kawasan Perumahan Joyo Grand Inside, Kelurahan Merjosari, Kota Malang, Jawa Timur, memicu terjadinya bencana tanah longsor, Minggu (12/11/2017). Akibatnya, satu rumah rusak berat terkena material longsoran dan satu orang meninggal dunia.
Korban diketahui bernama Dina Oktaviani (20), warga Pekalongan. Korban merupakan anak kos, yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Brawijaya (UB) Malang.
Selain korban meninggal dunia, bencana ini juga menyebabkan pemilik rumah yang diketahui bernama Paulina (20), mengalami luka ringan. Rumah di Joyo Grand Inside No. 14 ini ditempati oleh lima orang. Empat orang di antaranya, merupakan anak kos.
Hari Pratikno, saksi mata kejadian tanah longsor ini mengaku, sebelum terjadi longsor, kondisi di kawasan perumahan hujan deras sekitar dua jam. "Saat kejadian saya ada di dalam rumah. Sekitar pukul 15.30 WIB, terdengar suara roboh sangat keras. Saya kaget, lalu keluar rumah," ujarnya.
Ketika keluar rumah, dia melihat rumah tetangganya yang tepat di depan rumahnya sudah dilanda kepanikan. Dibantu beberapa tetangga, akhirnya bisa masuk ke lokasi kejadian dan melakukan proses evakuasi. Korban meninggal dunia berada di dalam kamar tidur bagian belakang.
Upaya evakuasi terhadap korban yang meninggal dunia, mengalami kesulitan akibat banyaknya material longsoran yang menimbun ruang kamar. "Kami minta bantuan ke warga perumahan lainnya. Sebelum akhirnya petugas memberikan bantuan untuk proses evakuasi," jelasnya.
Korban meninggal dunia langsung dibawa ke Kamar Jenazah Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang. Sementara, lokasi kejadian langsung ditutup untuk mengantisipasi longsor susulan, mengingat hujan masih mengguyur kawasan tersebut dan tanah di bagian belakang perumahan sudah retak-retak.
Hari menyebutkan, tanah yang longsor merupakan tanah urukan dan akan dibangun perumahan. Antara tanah urukan dengan Perumahan Joyo Grand Inside, hanya dibatasi dengan tembok talud setinggi tiga meter. Tembok talud tersebut ternyata tidak kuat menahan tanah urukan, sehingga roboh dan menimpa rumah korban.
Kepala Polres Malang Kota AKBP Hoiruddin Hasibuan membenarkan adanya kejadian tanah longsor. Anggotanya, juga sudah ke lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan, dan mengamankan lokasi. Seluruh lokasi sudah dipasang garis polisi. "Ya korbannya satu meninggal dunia," ujarnya.
Korban diketahui bernama Dina Oktaviani (20), warga Pekalongan. Korban merupakan anak kos, yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Brawijaya (UB) Malang.
Selain korban meninggal dunia, bencana ini juga menyebabkan pemilik rumah yang diketahui bernama Paulina (20), mengalami luka ringan. Rumah di Joyo Grand Inside No. 14 ini ditempati oleh lima orang. Empat orang di antaranya, merupakan anak kos.
Hari Pratikno, saksi mata kejadian tanah longsor ini mengaku, sebelum terjadi longsor, kondisi di kawasan perumahan hujan deras sekitar dua jam. "Saat kejadian saya ada di dalam rumah. Sekitar pukul 15.30 WIB, terdengar suara roboh sangat keras. Saya kaget, lalu keluar rumah," ujarnya.
Ketika keluar rumah, dia melihat rumah tetangganya yang tepat di depan rumahnya sudah dilanda kepanikan. Dibantu beberapa tetangga, akhirnya bisa masuk ke lokasi kejadian dan melakukan proses evakuasi. Korban meninggal dunia berada di dalam kamar tidur bagian belakang.
Upaya evakuasi terhadap korban yang meninggal dunia, mengalami kesulitan akibat banyaknya material longsoran yang menimbun ruang kamar. "Kami minta bantuan ke warga perumahan lainnya. Sebelum akhirnya petugas memberikan bantuan untuk proses evakuasi," jelasnya.
Korban meninggal dunia langsung dibawa ke Kamar Jenazah Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang. Sementara, lokasi kejadian langsung ditutup untuk mengantisipasi longsor susulan, mengingat hujan masih mengguyur kawasan tersebut dan tanah di bagian belakang perumahan sudah retak-retak.
Hari menyebutkan, tanah yang longsor merupakan tanah urukan dan akan dibangun perumahan. Antara tanah urukan dengan Perumahan Joyo Grand Inside, hanya dibatasi dengan tembok talud setinggi tiga meter. Tembok talud tersebut ternyata tidak kuat menahan tanah urukan, sehingga roboh dan menimpa rumah korban.
Kepala Polres Malang Kota AKBP Hoiruddin Hasibuan membenarkan adanya kejadian tanah longsor. Anggotanya, juga sudah ke lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan, dan mengamankan lokasi. Seluruh lokasi sudah dipasang garis polisi. "Ya korbannya satu meninggal dunia," ujarnya.
(zik)