Buwas Musnahkan 36 Kg Sabu-Sabu dan Ribuan Pil Ekstasi

Jum'at, 10 November 2017 - 20:26 WIB
Buwas Musnahkan 36 Kg Sabu-Sabu dan Ribuan Pil Ekstasi
Buwas Musnahkan 36 Kg Sabu-Sabu dan Ribuan Pil Ekstasi
A A A
BANDUNG - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso (Buwas) memimpin pemusnahan sejumlah barang bukti kasus narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (10/11/2017). Pemusnahan barang bukti juga dihadiri Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, Kepala BNN Jabar Brigjen Rusnadi serta perwakilan dari sejumlah instansi lain.

Barang bukti narkoba yang dimusnahkan, terdiri dari 36 kilogram (Kg) sabu-sabu, 562 kg ganja, AMB Fubinaca atau ganja sintetis 1.444 gram, dan sebanyak 25.938 butir pil ekstasi. Barang bukti tersebut diperoleh dari berbagai operasi sejak Agustus hingga Oktober 2017.

"Hari ini kita melihat beberapa barang bukti yang sudah disita dan sudah ada penetapannya. Kami musnahkan hari ini," ujar Budi Waseso sebelum memasukkan barang bukti ke dalam insenerator di atas truk berlogo BNN.

Menurut pria yang akrab disapa Buwas itu, sebelum dimusnahkan, barang bukti tersebut diuji di laboratorium terlebih dahulu oleh Tim Laboratorium BNN. Dia menyebutkan, barang bukti tersebut didapat dari tujuh pengungkapan kasus narkoba yang dilakukan BNN dan BNN Jabar.

Kasus narkoba yang berhasil diungkap tersebut, mulai dari penyelundupan AMB Fubinaca dari China pada Agustus 2017 hingga penyelundupan sabu-sabu di Bandara Soekarno Hatta pada 26 Oktober 2017. "Ini berhubungan dengan beberapa tempat. Keberhasilan ini atas operasi gabungan. Penanganan narkoba tidak bisa sendiri. Ini (pengungkapan) juga ada informasi dari bea cukai," terang Buwas.

Menurut Buwas, penyebaran narkoba di Indonesia sudah merajalela. Bahkan, narkoba sudah menyasar siapapun dan tidak memandang usia. Pemusnahan barang bukti narkoba ini diharapkan menjadi pengingat dan memotivasi semua pihak untuk terus berperang melawan narkotika.

"Ini pengingat kita kalau narkoba begitu seriusnya dan menjadi ancaman serius. Mulai hari ini kita harus terbangun komitmen secara pribadi bahwa kita harus lawan betul narkotika," tegas Buwas.

Sementara itu, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menyatakan, narkoba merupakan bahaya besar yang harus diperangi. Apalagi, penyebarannya saat ini sudah sangat luas, bahkan hingga ke kalangan pelajar.

"5 juta suspec narkoba dengan 12.000 korban per tahun atau 3-4 orang meninggal per hari. Tentunya tidak ada mendingnya dengan jumlah korban teroris, tapi ini jumlah korban lebih dahsyat," ungkapnya.

Oleh karena itu, Gubernur yang akrab disapa Aher itu berharap, pemerintah dan instansi terkait bersatu padu bersama masyarakat dan keluarga untuk memerangi sekaligus menekan peredaran narkoba. "Maka insya Allah yang jualan narkoba enggak laku. Ini tugas kiai dan orang tua, pendidik. No way untuk narkoba," tandasnya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6895 seconds (0.1#10.140)