Ini Penjelasan Dimonim Air Soal Kecelakaan Pesawat di Bandara Douw Aturure

Kamis, 09 November 2017 - 22:57 WIB
Ini Penjelasan Dimonim Air Soal Kecelakaan Pesawat di Bandara Douw Aturure
Ini Penjelasan Dimonim Air Soal Kecelakaan Pesawat di Bandara Douw Aturure
A A A
JAYAPURA - Menanggapi berita tentang ‘Pesawat Angkut 17 Penumpang Keluar Landasan Bandara Douw Aturure”, pihak Dimonim Air memberikan penjelasannya guna meluruskan pemberitaan di berbagai media.

“Secara prosedur, proses pendaratan penerbangan sudah sesuai SOP. Dan tidak ada tumpahan avtur. Di beberapa media disebut ada tumpahan avtur. Padahal kondisi sesungguhnya runway basah karena kondisi hujan. Runway terblok selama 30 menit dan tidak ada gangguan terhadap penerbangan lain. Ini adalah keputusan terbaik yang diambil pilot,” ujar Tris NR, Safety Manager Dimonim Air, Kamis (9/11/2017).

Avtur yang terdapat di runway merupakan oil break (minyak yang keluar saat proses pengereman terjadi). Proses landing pun dilakukan dengan sangat smooth. Tidak ada tekanan atau gesekan yang besar antara velg ban dengan runway.

Saat ini, kata Tris, investigasi internal masih dalam proses. Masih menunggu data teknis tentang kerusakan. Serta menunggu release dari DSKU, barulah proses pembongkaran bisa dilakukan untuk melihat kerusakan bagian dalam pesawat.

”Setelah investigasi selesai, kami akan memanggil pilot dan copilot (Irena bukan Widi), untuk memaparkan hasil investigasi. Tujuannya untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama,” jelas Tris.

Berikut Alur Kejadian Sebenarnya:


Pesawat Dimonim Air yang melayani rute perintis Nabire-Faowi-Nabire, saat pesawat landing di Faowi, kondisi normal tidak ada masalah. Namun, pada saat boarding kembali ke Nabire, ada keributan yang terjadi. Untuk mengantisipasi dampak keributan, pihak keamanan meminta crew pesawat untuk segera menyelesaikan boarding dan kembali ke Nabire.

Setelah proses boarding selesai, pesawat start engine dan taxi dengan normal menuju runway. Saat hendak take off, pesawat yang dalam posisi speed ready for take off, tiba-tiba PIC melihat ada motor gerobak berada di tengah runway. Tidak ada orang di motor gerobak tersebut.

Akhirnya PIC memutuskan untuk tetap take off. Saat badan pesawat naik, terdengar suara di bagian roda. PIC merasa ada kejanggalan di roda kanan pesawat. Pesawat tetap terbang. Saat 40 NM dari Nabire, PIC menghubungi tower dan melaporkan bahwa ada masalah dengan roda kanan. Untuk itu, meminta panduan untuk landing di Nabire.

PK HVM berhasil landing dengan selamat. Pihak Bandara Nabire menyiapkan segala keperluan emergency. Pesawat sempat memblok runway selama 30 menit. Selanjutnya, setelah penggantian ban, pesawat dievakuasi menjauhi runway. Kondisi normal. Tidak ada dampak gangguan terhadap penerbangan lain.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2857 seconds (0.1#10.140)