Pasukan Pemukul Kodam Cenderawasih Siap Bantu Polri Buru Kelompok Bersenjata

Senin, 06 November 2017 - 17:46 WIB
Pasukan Pemukul Kodam Cenderawasih Siap Bantu Polri Buru Kelompok Bersenjata
Pasukan Pemukul Kodam Cenderawasih Siap Bantu Polri Buru Kelompok Bersenjata
A A A
TIMIKA - Pasukan pemukul Kodam Cenderawasih siap diterjunkan untuk membantu Polri mengatasi kelompok kriminal bersenjata yang kerap melakukan teror di wilayah Tembagapura, Timika, Papua. Untuk keperluan tersebut digelar apel gabungan sebagai pasukan TNI/Polri untuk melakukan operasi penegakan hukum terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Apel gabungan TNI-Polri dalam rangka Operasi penegakan hukum tersebut bertajuk " Operasi Satgas Terpadu Penanggulangan KKB Papua" dipimpin langsung Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar, didampingi Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI George Elnadus Supit.

Sejumlah pejabat TNI-Polri hadir dalam apel yang diikuti oleh kurang lebih 500 personel TNI-Polri, di Markas Polres Mimika, Mile 32, Distrik Kuala Kencana, Mimika, Senin (6/11/2017). Diantaranya, Danrem 174/ATW Brigjen TNI Asep Setia Gunawan, Kabinda Papua Brigjen TNI Abdul Haris Napoleon, Dandim 1710/Mimika Letkol Inf Windarto, Kapolres Mimika AKBP Victor D Mackboun, Danyonif 754/Eme Neme Kangasi Letkol Inf Johanis Parinusa, dan Dandenkav 3/Srigala Cetta Mayor Kav Delvy Marico.

Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, untuk menindaklanjuti meningkatnya eskalasi situasi keamanan di Papua, dimana aparat hadir untuk menghadapi segala gangguan dan ancaman keamanan.

“Terimakasih kepada pasukan TNI yang sudah ditugaskan oleh Pangdam XVII Cenderawasih, serta kehadiran personil Korps Brimob dari Jakarta,” kata Kapolda.

Menurut Kapolda, operasi ini merupakan tugas Negara dalam rangka menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dimana di lokasi tempat tugas nanti, telah terjadi berbagai gangguan keamanan dari KKB, yang beberapa bulan terakhir melakukan aktiftas penyerangan terhadap petugas, karyawan PTFI, dan masyarakat yang berada di wilayah Tembagapura.

Kapolda menegaskan, ancaman yang datang tentunya tidak bisa dibiarkan berlarut-larut karena sudah sangat mengganggu kedaulatan Negara, stabilitas keamanan, dan mengancam keselamatan warga sipil.

Sebagai unsur Negara, aparat keamanan bersama-sama hadir untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat dan warga Negara dari berbagai ancaman yang ada.

Dimana ancaman yang dihadapi adalah mereka yang sudah terbiasa melakukan penyerangan dengan menggunakan senjata api (senpi).

“Yang kita hadapi ini sekelompok orang yang merugikan masyarakat. Sehingga bagaimana melumpuhkan agar tindakan itu tidak dilanjutkan lagi. Karena itu, saya berharap kehati-hatian di lapangan dan kewaspadaan dan kejelian, serta menghomarti nilai HAM,” imbuhnya.

Kapolda menambahkan, para anggota yang melaksanakan operasi tidak perlu ragu dengan masalah HAM. Sebab yang akan dilumpuhkan adalah pelaku kejahatan yang berintensitas tinggi dan membawa senjata api.

Karena itu, menurut Kapolda, ketelitian dan kewaspadaan menjadi syarat utama dalam bertugas. Ditambah dengan Koordinasi yang baik sangat diperlukan, termasuk rencana terhadap segala tindakan di lapangan.

Kapolda sekali lagi mengingatkan, bahwa petugas tidak perlu ragu, karena tugas operasi ini berdasarkan undang undang. Dimana Indonesia merupakan Negara hukum dan sudah menjadi kewajiban aparat melakukan penegakan hukum.

“Jadi kita akan melakukan beberapa kegiatan awal untuk mantapkan kegiatan untuk diimplementasikan di lapangan. Koordinasi dan kerjasama sangat penting. Ditambah dengan doa yang kita panjatkan kepada Tuhan. Karena apapun, Tuhan yang menentukan apa yang kita rencanakan. Dan kita perlu mengundang intervensi Tuhan untuk kesuksesan tugas kita,” pungkasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8317 seconds (0.1#10.140)