Banjir Terjang Banyumas, Ratusan Rumah Terendam dan Jalan Terputus
loading...
Ratusan rumah warga di Desa Sumpyuh, Kecamatan Sumpyuh, Kabupaten Banyumas, Jateng, terendam banjir akibat hujan deras yang terjadi sejak Selasa (14/11/2023) malam. Foto/iNews TV/Saladin Ayyubi
A
A
A
BANYUMAS - Ratusan rumah warga di Desa Sumpyuh, Kecamatan Sumpyuh, Kabupaten Banyumas, Jateng, terendam banjir, Rabu (15/11/2023). Banjir dipicu oleh hujan lebat yang terjadi sejak Selasa (14/11/2023) malam.
Warga terpaksa memindahkan semua perabotan rumahnya dengan cara saling bergotong royong, karena belum adanya bantuan. Selain rumah warga terendam, banjir juga mengakibatkan jalan alternatif antar kecamatan terputus.
Ketinggian air yang menggenangi rumah-rumah warga, mencapai sekitar 50 cm, namun pada siang hari ini ketinggian banjir berangsur mulai menurun. "Kami bergotong royong mengevakuasi perabotan rumah, karena kondisinya sudah terendam banjir," ujar salah satu korban banjir di Desa Sumpyuh, Eka Murni Wati.
Selain dipicu hujan deras yang terjadi sejak Selasa (14/11/2023) malam, hingga Rabu (15/11/2023) pagi. Banjir yang menerjang rumah-rumah warga ini, juga dipicu oleh lambbannya pembangunan tanggul penahan banjir.
![Banjir Terjang Banyumas, Ratusan Rumah Terendam dan Jalan Terputus]()
Sementara salah seorang relawan, Hisyam mengatakan, banjir memutus jalut alternatif penghubung antara Kecamatan Sumpyuh, dengan Kecamatan Tambak. Warga ada yang terpaksa menerobos banjir, meskipun kondisinya sangat membahayakan.
Banjir kali ini juga merendam ratusan hektare area persawahan. Sehingga dikawatirkan dapat memicu gagal panen. Selain Desa Sumpyuh, di wilayah Kecamatan Sumpyuh ada sejumlah desa yang menjadi langganan banjir, yakni Desa Selandaka, Desa Lebeng, Desa Pandak, dan Kelurahan Kebokura.
Warga terpaksa memindahkan semua perabotan rumahnya dengan cara saling bergotong royong, karena belum adanya bantuan. Selain rumah warga terendam, banjir juga mengakibatkan jalan alternatif antar kecamatan terputus.
Ketinggian air yang menggenangi rumah-rumah warga, mencapai sekitar 50 cm, namun pada siang hari ini ketinggian banjir berangsur mulai menurun. "Kami bergotong royong mengevakuasi perabotan rumah, karena kondisinya sudah terendam banjir," ujar salah satu korban banjir di Desa Sumpyuh, Eka Murni Wati.
Selain dipicu hujan deras yang terjadi sejak Selasa (14/11/2023) malam, hingga Rabu (15/11/2023) pagi. Banjir yang menerjang rumah-rumah warga ini, juga dipicu oleh lambbannya pembangunan tanggul penahan banjir.
Sementara salah seorang relawan, Hisyam mengatakan, banjir memutus jalut alternatif penghubung antara Kecamatan Sumpyuh, dengan Kecamatan Tambak. Warga ada yang terpaksa menerobos banjir, meskipun kondisinya sangat membahayakan.
Banjir kali ini juga merendam ratusan hektare area persawahan. Sehingga dikawatirkan dapat memicu gagal panen. Selain Desa Sumpyuh, di wilayah Kecamatan Sumpyuh ada sejumlah desa yang menjadi langganan banjir, yakni Desa Selandaka, Desa Lebeng, Desa Pandak, dan Kelurahan Kebokura.
(eyt)
Explore More