7 Daerah Ikut ASEAN Clean Tourist City 2017

Minggu, 15 Oktober 2017 - 15:04 WIB
7 Daerah Ikut ASEAN Clean Tourist City 2017
7 Daerah Ikut ASEAN Clean Tourist City 2017
A A A
JAKARTA - Tingkat kebersihan dan kualitas lingkungan menjadi faktor penentu daya tarik pariwisata suatu daerah. Karena itu, dibutuhkan komitmen tinggi pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup secara berkelanjutan sebagai penopang daya saing berbagai destinasi wisataan dalan.

Kualitas lingkungan pula yang membuat tujuh daerah di Indonesia menjadi nominator Kota Wisata Bersih Asia Tenggara atau ASEAN Clean Tourist City (ACTC) 2017. Ketujuh daerah tersebut adalah Kota Bandung, Kota Semarang, Kota Surakarta, Kota Surabaya, Kota Malang, Kabupaten Banyuwangi, dan Kabupaten Buleleng.

Berbagai daerah tujuan wisata tersebut akan bersanding dengan kota-kota lain di Asia Tenggara. Proses penilaian sedang berlangsung hingga November 2017. Dari tujuh daerah yang masuk nominasi, akan dipilih tiga daerah sebagai pemenang. Para pemenang berhak menyandang gelar sebagai destinasi wisata ASEAN yang berkualitas.

Mereka memiliki hak istimewa untuk memasang label ASEAN Clean Tourist City di berbagai media promosi pariwisatanya selama tiga tahun. Pengumuman pemenang dilaksanakan pada ASEAN Tourism Forum di Chiang Mai, Thailand, 22-26 Januari 2018.

Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, keunggulan utama daerah-daerah nominator adalah tingginya komitmen kepala daerahnya dalam self assesment menyangkut perbaikan kondisi lingkungan. Keberpihakan kepada masyarakat membuat sebuah daerah tidak hanya ramah terhadap wisatawan, tapi juga penduduk lokal serta usaha kecil dan menengah setempat.

Dengan begitu, keunggulan potensi wisata benar-benar dinikmati pula oleh masyarakat. Tanpa komitmen kepala daerah, akan sulit terwujud sinergi yang bagus antara pemerintah dan masyarakat dalam sektor pariwisata.

"Jadi titik tekannya adalah peningkatan kesadaran kita untuk menjaga kualitas lingkungan dan keberlanjutan, khususnya di daerah-daerah destinasi wisata. Pengelolaan lingkungan, kebersihan, ketertiban dan keberpihakan kepada masyarakat menjadi hal penting selain infra struktur pariwisata," papar Arief kepada KORAN SINDO, Minggu (15/10/2017).

Tahun ini merupakan tahun pertama penyelenggaraan ACTC Award sebagai kelanjutan Training of Master Assessor for ASEAN Clean Tourist City di Kamboja pada Oktober 2015.

Hingga pekan kedua Oktober ini, sudah lima daerah yang menjalani penilaian, yaitu Kota Bandung, Kota Semarang, Kota Malang, Kota Surabaya, dan Kabupaten Banyuwangi. Tim penilai terdiri atas Kementerian Pariwisata, master of assessor yang telah mendapat sertifikat dari ASEAN, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3862 seconds (0.1#10.140)