Bupati Pangandaran akan Revitalisasi Pasar Tradisional Pananjung
loading...
A
A
A
PANGANDARAN - Agar aktifitas transaksi perdagangan antara penjual dan pembeli di pasar tradisional Pananjung Kabupaten Pangandaran nyaman, Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata akan merevitalisasi dan memperluas areal pasar.
"Rencananya revitalisasi dan perluasan areal pasar tradisional Pananjung, Pangandaran setelah selesai melaksanakan relokasi terminal Pangandaran," kata Jeje.
Jeje menambahkan, untuk relokasi terminal Pangandaran sedang dikoordinasikan dengan berbagai pihak.
Setelah dilaksanakan relokasi terminal, Jeje menegaskan langsung akan merevitalisasi dan memperluas areal pasar tradisional Pananjung.
Harapan Jeje, revitalisasi dan perluasan pasar tradisional Pananjung bisa terealisasi pada tahun anggaran 2021.
"Kami sering menerima keluhan dari pedagang pasar tradisional Pananjung dan masyarakat yang mengeluhkan kondisi pasar tradisional Pananjung kurang repersentatif dan sering becek jika musim hujan," tambahnya.
Dijelaskan Jeje, Pemerintah Daerah sebelumnya sudah merespon dan mewacanakan revitalisasi, namun ada hal teknis yang menjadi kendala sehingga pengerjaannya terpaksa ditunda dulu.
"Pihak Pemerintah Daerah pernah melakukan study banding ke daerah lain dalam pengelolaan pasar tradisional dan akan kami sadur beberapa point yang sekiranya berdampak baik bagi masyarakat," jelasnya.
Jeje menerangkan, pasar tradisional Pananjung Pangandaran tersebut termasuk pusat kegiatan ekonomi tradisional terbesar di Pangandaran.
"Pengunjung yang datang berwisata ke Pangandaran banyak yang belanja ke pasar Pananjung untuk memenuhi kebutuhan selama berwisata," terangnya.
Penundaan pembangunan pasar tradisional Pananjung Pangandaran bukan berarti Pemerintah Daerah mengabaikan kepentingan warga pasar.
Jika revitalisasi dan perluasan pasar dilaksanakan sebelum relokasi terminal akan menjadi pekerjaan dua kali.
"Kami tidak mau kalau setelah pembangunan pasar tradisional Pananjung Pangandaran ada perubahan karena ada relokasi terminal Pangandaran," sambung Jeje.
"Wacananya perluasan areal pasar tradisional Pananjung untuk menghindari pembangunan pasar 2 lantai, karena kalau pasar tradisional dibangun 2 lantai akan terjadi keluhan baru dari warga pasar yang menempati lantai 2," papar Jeje.
Pedagang di lantai 2 biasanya mengeluh sepi pembeli, sehingga Pemerintah Daerah tengah berupaya membangun pasar hanya satu lantai dengan cara melakukan perluasan lahan.
Berdasarkan data yang tercatat di Dinas Perdagangan dan Koperasi UMKM Pangandaran, bangunan di pasar tradisional Pananjung Pangandaran ada 1.142 bangunan terdiri dari 649 kios, 81 los, 412 PKL.
Sedangkan jumlah pengguna bangunan tersebut terdata 811 pedagang dengan rincian pengguna kios 337, pengguna los 62 dan PKL 412.
"Rencananya revitalisasi dan perluasan areal pasar tradisional Pananjung, Pangandaran setelah selesai melaksanakan relokasi terminal Pangandaran," kata Jeje.
Jeje menambahkan, untuk relokasi terminal Pangandaran sedang dikoordinasikan dengan berbagai pihak.
Setelah dilaksanakan relokasi terminal, Jeje menegaskan langsung akan merevitalisasi dan memperluas areal pasar tradisional Pananjung.
Harapan Jeje, revitalisasi dan perluasan pasar tradisional Pananjung bisa terealisasi pada tahun anggaran 2021.
"Kami sering menerima keluhan dari pedagang pasar tradisional Pananjung dan masyarakat yang mengeluhkan kondisi pasar tradisional Pananjung kurang repersentatif dan sering becek jika musim hujan," tambahnya.
Dijelaskan Jeje, Pemerintah Daerah sebelumnya sudah merespon dan mewacanakan revitalisasi, namun ada hal teknis yang menjadi kendala sehingga pengerjaannya terpaksa ditunda dulu.
"Pihak Pemerintah Daerah pernah melakukan study banding ke daerah lain dalam pengelolaan pasar tradisional dan akan kami sadur beberapa point yang sekiranya berdampak baik bagi masyarakat," jelasnya.
Jeje menerangkan, pasar tradisional Pananjung Pangandaran tersebut termasuk pusat kegiatan ekonomi tradisional terbesar di Pangandaran.
"Pengunjung yang datang berwisata ke Pangandaran banyak yang belanja ke pasar Pananjung untuk memenuhi kebutuhan selama berwisata," terangnya.
Penundaan pembangunan pasar tradisional Pananjung Pangandaran bukan berarti Pemerintah Daerah mengabaikan kepentingan warga pasar.
Jika revitalisasi dan perluasan pasar dilaksanakan sebelum relokasi terminal akan menjadi pekerjaan dua kali.
"Kami tidak mau kalau setelah pembangunan pasar tradisional Pananjung Pangandaran ada perubahan karena ada relokasi terminal Pangandaran," sambung Jeje.
"Wacananya perluasan areal pasar tradisional Pananjung untuk menghindari pembangunan pasar 2 lantai, karena kalau pasar tradisional dibangun 2 lantai akan terjadi keluhan baru dari warga pasar yang menempati lantai 2," papar Jeje.
Pedagang di lantai 2 biasanya mengeluh sepi pembeli, sehingga Pemerintah Daerah tengah berupaya membangun pasar hanya satu lantai dengan cara melakukan perluasan lahan.
Berdasarkan data yang tercatat di Dinas Perdagangan dan Koperasi UMKM Pangandaran, bangunan di pasar tradisional Pananjung Pangandaran ada 1.142 bangunan terdiri dari 649 kios, 81 los, 412 PKL.
Sedangkan jumlah pengguna bangunan tersebut terdata 811 pedagang dengan rincian pengguna kios 337, pengguna los 62 dan PKL 412.
(atk)