Dewan Soroti Perbaikan Jalan Rp8,6 Miliar yang Tak Beres

Rabu, 27 September 2017 - 12:53 WIB
Dewan Soroti Perbaikan Jalan Rp8,6 Miliar yang Tak Beres
Dewan Soroti Perbaikan Jalan Rp8,6 Miliar yang Tak Beres
A A A
BANDUNG BARAT - Komisi III DPRD Kabupaten Bandung Barat (KBB) menyoroti perbaikan ruas jalan Kebon Kalapa-Pasir Calung sepanjang kurang lebih 7 Kilometer (Km).

Pasalnya, pengerjaan jalan yang dibiayai bantuan dari pusat senilai Rp8,6 miliar dari dana alokasi khusus (DAK) itu sampai kini pengerjaannya belum sampai setengahnya.

Jika sampai awal November nanti perbaikan jalan tidak selesai, maka pihak kontraktor pelaksana hanya akan dibayar sesuai dengan progres pekerjaannya. Sementara sisa anggaran akan dikembalikan lagi ke pusat dan tidak bisa diluncurkan lagi untuk program yang sama di tahun depan.

"Andaikan terjadi maka ini menjadi kerugian bagi KBB. Karena alokasi dana bantuan dari pusat yang sudah dialokasikan akan diambil lagi jika tidak terserap 100%," tutur Sekretaris Komisi III DPRD KBB Pither Tjuandys kepada sindonews. com, Rabu (27/9/2017).

Menurutnya jalan sepanjang 7 km itu yang baru dikerjakan rigit beton hanya sepanjang 150 meter sedangkan untuk yang pengerjaan hot mix-nya sama sekali belum dikerjakan.

Padahal saat ini cuaca sudah mulai masuk musim penghujan sehingga dikhawatirkan pengerjaan fisik seperti perbaikan jalan ini akan terganggu.

Jalan Kebon Kalapa-Pasir Calung merupakan akses penting bagi masyarakat di Kecamatan Ngamprah dan Cisarua, khususnya Desa Cipada dan Sadang Mekar sebagai akses menuju kantor Pemkab Bandung Barat.

Untuk itu pihaknya meminta Dinas PUPR KBB memperhatikan ini dan memberikan penekanan kepada kontraktor pelaksana untuk segera menyelesaikan pekerjaannya.

"Kami melihat progresnya di lapangan sangat lambat dan membuat masyarakat di dua kecamatan itu kecewa. Ini harus menjadi perhatian serius Dinas PUPR mengingat bantuan anggaran perbaikan jalan ini dari pusat sayang kalau disia-siakan begitu saja," tegasnya.

Kepala Desa Cipada Ujang Dahria mengakui, jika proses perbaikan jalan di wilayahnya belum selesai padahal sudah dua bulan dikerjakan.

"Warga ingin perbaikan jalan cepat selesai. Ini adalah jalan utama yang mendukung aktivitas warga sehari-hari yang kerja, sekolah, atau angkutan penjual sayuran ke Bandung atau Jakarta," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0061 seconds (0.1#10.140)