Ganjar Apresiasi Petani Milenial Purbalingga, Manfaatkan Tanah Bengkok Jadi Agrowisata

Selasa, 31 Oktober 2023 - 07:28 WIB
loading...
Ganjar Apresiasi Petani Milenial Purbalingga, Manfaatkan Tanah Bengkok Jadi Agrowisata
Kunjungan Ganjar Pranowo ke petani milenial Purbalingga, Jateng, Senin (30/10/2023) malam. Foto/Istimewa
A A A
PURBALINGGA - Bakal calon presiden (bacapres) Partai Perindo Ganjar Pranowo berkunjung ke lahan bengkok milik Desa Karangpucung, Kecamatan Kartanegara, Kabupaten Purbalingga, Senin (30/10/2023) malam.

Ganjar ke sana usai menghadiri acara Haul Mbah Hisyam Kalijaran di Purbalingga. Dia penasaran dengan kisah sukses petani milenial yang ada di sana.Benar saja, rasa penasaran Ganjar terobati setelah melihat hal yang membanggakan.

Tanah bengkok di desa itu telah disulap menjadi agrowisata yang menghasilkan produk pertanian dan peternakan. Dan yang membuat Ganjar semakin bangga, agrowisata bernama Artansi Chandra Kahuripan itu dikelola para petani milenial.



”Selamat datang di Agrowisata Artansi Chandra Kahuripan Pak Ganjar. Di sini kami mengelola aneka produk pertanian dan perikanan, mulai melon, sayur mayur, budidaya sapi, domba, kelinci, lele, jangkrik dan lainnya,” ucap Tri Bowo Pangestika, penggerak Agrowisata Artansi.

Dengan semangat Bowo menjelaskan, bahwa semua budidaya pertanian dan peternakan itu dikelola oleh petani milenial. Mereka juga menggandeng para petani lain untuk dilatih menjadi petani yang baik dan menguntungkan.

”Kami ada 10 kelompok dan anggotanya ada 150 lebih. Kami memanfaatkan tanah bengkok desa seluas enam hektare dan dikelola untuk pertanian dan budidaya peternakan,” ucapnya.

Meski di lahan yang terbatas, hasil dari pertanian dan budidaya peternakan di Agrowisata Artansi begitu menjanjikan. Untuk jenis melon misalnya, setiap panen selalu laris manis diborong pembeli. Bahkan hanya dua hari, hasil panen selalu ludes terjual.



”Kami punya empat green house untuk budidaya melon hidroponik. Kami kelola dengan teknologi sederhana yang kami sebut NFT. Satu green house menghasilkan satu ton dan biasanya dua hari setelah panen selalu habis. Kami kewalahan melayani permintaan pasar,” ucapnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1546 seconds (0.1#10.140)