Bedah Buku Biografi, Menkumham Yasonna Ungkap Pengalaman Hidup saat Kecil

Kamis, 26 Oktober 2023 - 21:47 WIB
loading...
Bedah Buku Biografi, Menkumham Yasonna Ungkap Pengalaman Hidup saat Kecil
Menkumham Yasonna H Laoly berkunjung ke Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Serang, Banten, Kamis (26/10/2023). Foto/Dok. SINDOnews
A A A
SERANG - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H Laoly berkunjung ke Universitas Sultan Ageng Tirtayasa ( Untirta ) Serang, Banten untuk menghadiri bedah buku biografinya, Kamis (26/10/2023). Dalam kesempatan itu, Yasonna bercerita pengalaman hidup yang unik saat masih kecil.

Pria kelahiran, 23 Mei 1953 ini merupakan anak kolong yang sudah terbiasa menjalani hidup sederhana. Dia adalah putra seorang polisi yang sederhana.

"Kehadiran saya di sini, sebenarnya untuk berjumpa dengan Anda semua serta membagikan pengalaman hidup saya yang tertuang dalam buku Biografi yang berjudul: "Anak Kolong Menjemput Mimpi," kata Yasonna pada kegiatan bertajuk “Satu Jam Bersama Menteri Hukum dan HAM : Anak Kolong Menjemput Mimpi” di Untirta Serang, Kamis (26/10/2023).

Dia mengungkapkan, acara bedah buku biografinya tersebut sekaligus menandai usianya yang ke-70 pada 23 Mei lalu. Usia yang cukup untuk mengambil banyak hikmah dari perjalanan kehidupan.

"Dari judul tadi, Anda sekalian pasti sudah mengira bahwa saya anak polisi yang lazim dijuluki anak kolong. Tidak salah anggapan itu, memang saya anak seorang polisi, tapi soal anak kolong, saya memang lebih sering tidur di kolong. Entah itu kolong meja, kolong bangku dan paling sering kolong tempat tidur," tuturnya.

Dia mengatakan, kebiasaannya tidur di kolong tersebut bukan disengaja. Kebiasan itu karena kondisi rumah orang tuanya yang sangat kecil. "Maklum rumah dinas asrama polisi di Sibolga. Saya menghabiskan masa kecil saya di Sibolga tapi saya lahir di Sorkam, sebuah dusun yang letaknya dekat dengan Sibolga," ujarnya.

Yasonna mengungkapkan, kendati dirinya anak kampung, namun dia memiliki cita-cita yang sangat tinggi. "Jadi, saya ini anak kampung, tapi saya bercita-cita tinggi, seperti Bung Karno pernah mengatakan Gantungkan cita-citamu setinggi langit. Kalau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang," ungkapnya.

Dia menjelaskan, Desa Sorkam tempat kelahirannya merupakan desa terindah baginya. "Berdasarkan literatur yang saya baca, sejak abad ke-16, Sorkam sudah berjaya sebagai penghasil kemenyan. Nah, itulah desa kelahiran saya, Sorkam," ucapnya.

Lebih jauh Yasonna menceritakan, saat bapaknya bisa membeli rumah, hatinya sangat senang. Meski rumahnya kecil tapi setidaknya dibuatkan kamar baru.

"Pikir saya berarti berakhir pula nasib tidur di kolong. Ternyata Tuhan berkehendak lain, saya tetap tidur di kolong, karena lebih banyak lagi tamu datang dan menginap di rumah," imbuhnya.

Dia mengatakan, kenangan sebagai anak kolong, membuatnya tertempa untuk menjadi pribadi yang mandiri, berempati tapi juga tegas dan profesional. "Satu lagi, nilai yang sangat saya junjung tinggi, yaitu integritas. Nilai ini selain memperoleh contoh dari orang tua, lebih tajam lagi tertempa pada diri saya sejak di bangku kuliah," tandasnya.

Yasonna mengatakan, dirinya diizinkan Tuhan untuk mendapat pengalaman menjadi anak sederhana, yang menempuh Pendidikan tinggi hingga strata tiga (S3), menjadi aktivis mahasiswa di bangku kuliah. Kemudian ditugaskan menjadi dekan Fakultas Hukum (FH) Universitas Nommensen, menjadi politisi sebagai anggota DPRD dan anggota DPR, dan terakhir menjadi menteri.

Semua pengalaman yang sangat berwarna ini, dijalaninya dengan rasa syukur sebagai perintah Tuhan yang suci. Dia terus berusaha memanfaatkan potensi diri yang diberikan Tuhan untuk kebaikan, memberi manfaat pada masyarakat.

"Jika kita bawa nama Tuhan dalam setiap langkah dan pekerjaan kita, maka kita akan selalu berpikir tentang kebaikan, menghindari keburukan, dan yang terpenting kita akan merasa selalu dilindungi dan ditolong Tuhan," tuturnya.

Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten Fatah Sulaiman mengatakan, pihaknya mengapresiasi atas kolaborasi yang sinergis antara Kanwil Kemenkumham Banten dengan Kampus Untirta yang telah memberikan inspirasi bedah buku biografi Menkumham Yasonna H Laoly. "Menurut saya buku biografi Pak Menkumham sangat luar biasa," katanya.

Kegiatan bedah buku biografi berjudul Anak Kolong Menjemput Mimpi tersebut menghadirkan sejumlah narasumber. Mereka yakni Dirjen HAM Kemenkumham Dhahana Putra, mantan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, tim penulis Lestantya R Baskoro, dan Dekan Fakultas Hukum Untirta Agus Prihantono.
(poe)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2223 seconds (0.1#10.140)