KKB Papua Bunuh 7 Pendulang Emas di Yahukimo, Kaskogabwilhan III: Tindakan Seperti Teroris
loading...
A
A
A
YAHUKIMO - Kekejaman Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Kelompok Separatis Teroris (KST) membunuh tujuh pendulang emas di Kali EI Kampung Mosom Duba, Distrik Seradala, Yahukimo, Papua seperti teroris.
Kaskogabwilhan III Marsma TNI Deni Hasoloan Simanjuntak mengecam atas aksi brutal KKB yang telah membuat rasa takut di masyarakat Papua.
“Tindakan kelompok separatis ini tidak ubahnya seperti teroris yang membuat keamanan dan stabilitas wilayah terganggu, yang sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat Papua,” ujarDeni dikutip Kamis (19/10/2023).
Dia mengungkapkan bahwa korban pembantaian tersebut merupakan masyarakat sipil biasa yang setiap hari hidupnya tergantung dari hasil mendulang. Para korban tidak ada dari aparat intelijen TNI yang menyamar menjadi pendulang emas.
“Mereka murni masyarakat sipil, tidak ada dari TNI maupun Polri, karena biasanya klaim dari TPNPB, seperti lagu lama selalu mengatakan korban adalah mata-mata atau intelijen TNI maupun Polri,” tegasnya.
Informasi terbaru di lapangan, sebanyak 27 orang berhasil dievakuasi dengan rincian 7 tewas dibunuh KKB dan 20 orang selamat.
Saat ini aparat TNI-Polri terus berjibaku melakukan penyisiran untuk mencari masyarakat yang mungkin masih ada yang selamat dari pembantaian KKB.
Demi tegaknya hukum saat ini Aparat TNI sedang melakukan pengejaran terhadap KKB pimpinan Asbak Koraneu.
Diketahui pada Senin (16/10/2023) sejumlah 30 orang KKB Papua menyerang area penambangan emas illegal yang ada di Kali Ei Kampung Mosom Duba, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Sebanyak 7 warga pendulang emas tewas dibunuh, dan lainnya berupaya menyelamatkan diri. KKB ini merupakan pimpinan Asbak Koranue, bagian dari kelompok Egianus Kogoya.
Mereka menyerang dengan senapan SS1 V2, panah, dan parang. Selain membunuh, KST juga membakar 3 ekskavator, 2 truk, dan Kamp Pendulangan.
Kaskogabwilhan III Marsma TNI Deni Hasoloan Simanjuntak mengecam atas aksi brutal KKB yang telah membuat rasa takut di masyarakat Papua.
“Tindakan kelompok separatis ini tidak ubahnya seperti teroris yang membuat keamanan dan stabilitas wilayah terganggu, yang sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat Papua,” ujarDeni dikutip Kamis (19/10/2023).
Dia mengungkapkan bahwa korban pembantaian tersebut merupakan masyarakat sipil biasa yang setiap hari hidupnya tergantung dari hasil mendulang. Para korban tidak ada dari aparat intelijen TNI yang menyamar menjadi pendulang emas.
“Mereka murni masyarakat sipil, tidak ada dari TNI maupun Polri, karena biasanya klaim dari TPNPB, seperti lagu lama selalu mengatakan korban adalah mata-mata atau intelijen TNI maupun Polri,” tegasnya.
Informasi terbaru di lapangan, sebanyak 27 orang berhasil dievakuasi dengan rincian 7 tewas dibunuh KKB dan 20 orang selamat.
Baca Juga
Saat ini aparat TNI-Polri terus berjibaku melakukan penyisiran untuk mencari masyarakat yang mungkin masih ada yang selamat dari pembantaian KKB.
Demi tegaknya hukum saat ini Aparat TNI sedang melakukan pengejaran terhadap KKB pimpinan Asbak Koraneu.
Diketahui pada Senin (16/10/2023) sejumlah 30 orang KKB Papua menyerang area penambangan emas illegal yang ada di Kali Ei Kampung Mosom Duba, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Sebanyak 7 warga pendulang emas tewas dibunuh, dan lainnya berupaya menyelamatkan diri. KKB ini merupakan pimpinan Asbak Koranue, bagian dari kelompok Egianus Kogoya.
Mereka menyerang dengan senapan SS1 V2, panah, dan parang. Selain membunuh, KST juga membakar 3 ekskavator, 2 truk, dan Kamp Pendulangan.
(shf)