Terjatuh ke Lubang 7 Meter, Evakuasi Penderita Stroke di Malang Berakhir Dramatis
loading...
A
A
A
”Ya kita nggak tahu, itu sebelum tinggal sudah ada duluan, tapi nggak tahu kalau itu ada lubangnya. Cuma di cor di semen biasanya gak kelihatan lubang, mungkin cor-corannya tipis, sudah rapuh,” tutur pria 30 tahun.
Dia dan beberapa warga langsung melaporkan kejadian itu ke Damkar Kota Malang. Postur tubuh korban yang gemuk hingga berat mencapai 100 kilogram sempat menyulitkan proses evakuasi.
”Badannya gemuk, makanya tadi ngangkatnya pakai tali dengan posisi berdiri. Masih sadar normal, luka lecet-lecet, mulai dari kaki sampai perut, tapi di kakinya ini belum tahu karena kena stroke,” jelasnya.
Komandan Regu 3 Damkar Sunarko menjelaskan, bila proses evakuasi sempat terkendala karena berat badan korban yang gemuk dan menderita stroke. Petugas memberinya minum dan asupan oksigen tambahan dahulu di dalam lubang.
Sebelum akhirnya menarik korban dengan tali dari atas dengan posisi berdiri. ”Evakuasinya berjalan 30 menitan, kendalanya gemuk dan korban ini kena stroke. Di dalam tidak ada gasnya, makanya kita berani turun tanpa pengaman,” katanya.
Sunarko menambahkan, bila lubang itu dugaannya merupakan bekas septic tank dengan kedalaman 7 meter dan lebar dua meter. Tetapi karena sudah tidak digunakan lagi, gas beracun di dalam lubang sudah hilang.
”Kedalaman 7 meter lebar 1 meter, terus longsor - longsor tadi jam 1,5 meter. Di dalam gasnya sudah nggak ada, makanya korban posisinya sadar bisa kita ajak komunikasi juga dan berhasil kita selamatkan meskipun ada drama sedikit,” pungkasnya.
Dia dan beberapa warga langsung melaporkan kejadian itu ke Damkar Kota Malang. Postur tubuh korban yang gemuk hingga berat mencapai 100 kilogram sempat menyulitkan proses evakuasi.
”Badannya gemuk, makanya tadi ngangkatnya pakai tali dengan posisi berdiri. Masih sadar normal, luka lecet-lecet, mulai dari kaki sampai perut, tapi di kakinya ini belum tahu karena kena stroke,” jelasnya.
Komandan Regu 3 Damkar Sunarko menjelaskan, bila proses evakuasi sempat terkendala karena berat badan korban yang gemuk dan menderita stroke. Petugas memberinya minum dan asupan oksigen tambahan dahulu di dalam lubang.
Sebelum akhirnya menarik korban dengan tali dari atas dengan posisi berdiri. ”Evakuasinya berjalan 30 menitan, kendalanya gemuk dan korban ini kena stroke. Di dalam tidak ada gasnya, makanya kita berani turun tanpa pengaman,” katanya.
Sunarko menambahkan, bila lubang itu dugaannya merupakan bekas septic tank dengan kedalaman 7 meter dan lebar dua meter. Tetapi karena sudah tidak digunakan lagi, gas beracun di dalam lubang sudah hilang.
”Kedalaman 7 meter lebar 1 meter, terus longsor - longsor tadi jam 1,5 meter. Di dalam gasnya sudah nggak ada, makanya korban posisinya sadar bisa kita ajak komunikasi juga dan berhasil kita selamatkan meskipun ada drama sedikit,” pungkasnya.
(ams)