Belasan Warga Garut dan Tasikmalaya Keracunan Jebred, 2 Meninggal
loading...
A
A
A
GARUT - Belasan warga keracunan usai mengonsumsi jebred di Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut. Akibat keracunan karena makanan jenis sate dari kulit sapi atau domba itu menyebabkan dua orang meninggal dunia dan belasan lainnya dirawat.
Camat Cilawu Anas Aolia Malik mengatakan, informasi mengenai keracunan jebred diterima pihaknya pada Senin (9/10/2023) malam dari laporan IGD Puskesmas Cilawu dipenuhi pasien keracunan.
Setelah dilakukan pengecekan, rupanya IGD instalasi medis di wilayah kecamatannya memang dipenuhi warga yang menderita keracunan. “Ternyata betul banyak warga yang dirawat usai komsumsi jebred,” kata Anas, Selasa (10/10/2023).
Menurut dia, warga yang dirawat di IGD Puskesmas Cilawu bukan hanya warga Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, melainkan ada juga dari Kabupaten Tasikmalaya. Bahkan, warga Tasikmalaya mendominasi jumlah warga yang dirawat akibat keracunan jebred.
“Kebanyakan dari Tasik (Sukamaju dan Sirnagalih). Memang letak geografis, posisi rumah mereka lebih dekat ke Cilawu sehingga kemudian dibawa ke Puskesmas Cilawu karena lebih dekat. Untuk warga Cilawunya yang dirawat ada tiga orang, 10 lainnya asal Tasik,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, selain di Puskesmas Cilawu, empat warga yang mengalami keracunan lainnya dirawat di Klinik Cihideung. Berdasarkan data yang ia himpun, jumlah warga yang diduga mengalami keracunan akibat mengonsumsi jebred tercatat sebanyak 17 orang.
”Dari 17 orang ini ada dua orang warga yang meninggal dunia. Dua orang yang meninggal saat dalam perjalanan karena dirujuk ke RSUD dr Slamet Garut. Salah satunya adalah seorang wanita asal Tasikmalaya,” katanya.
Sementara seorang warga Garut yang meninggal, sambungnya, sempat menjalani perawatan di Klinik Cihideung. Anas mengakui jika warga Garut yang meninggal ini diduga juga memiliki penyakit penyerta lain.
Dari pemeriksaan yang dilakukan, keracunan akibat memakan jebred diperoleh dari informasi para korban. Anas menjelaskan, warga yang dirawat karena diduga keracunanmengaku rata-rata mengonsumsi jebred pada Minggu 8 Oktober 2023.
Dari informasi yang dihimpun, pengolah sate jebred yang diduga menjadi penyebab keracunan massal telah diamankan aparat kepolisian. Sementara sampel sate jebred telah dikirim ke laboratorium forensik untuk diperiksa.
Lihat Juga: Pelaku Mutilasi Cibalong Garut Jalani Observasi Kejiwaan di RS Bhayangkara Sartika Asih Bandung
Camat Cilawu Anas Aolia Malik mengatakan, informasi mengenai keracunan jebred diterima pihaknya pada Senin (9/10/2023) malam dari laporan IGD Puskesmas Cilawu dipenuhi pasien keracunan.
Setelah dilakukan pengecekan, rupanya IGD instalasi medis di wilayah kecamatannya memang dipenuhi warga yang menderita keracunan. “Ternyata betul banyak warga yang dirawat usai komsumsi jebred,” kata Anas, Selasa (10/10/2023).
Menurut dia, warga yang dirawat di IGD Puskesmas Cilawu bukan hanya warga Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, melainkan ada juga dari Kabupaten Tasikmalaya. Bahkan, warga Tasikmalaya mendominasi jumlah warga yang dirawat akibat keracunan jebred.
“Kebanyakan dari Tasik (Sukamaju dan Sirnagalih). Memang letak geografis, posisi rumah mereka lebih dekat ke Cilawu sehingga kemudian dibawa ke Puskesmas Cilawu karena lebih dekat. Untuk warga Cilawunya yang dirawat ada tiga orang, 10 lainnya asal Tasik,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, selain di Puskesmas Cilawu, empat warga yang mengalami keracunan lainnya dirawat di Klinik Cihideung. Berdasarkan data yang ia himpun, jumlah warga yang diduga mengalami keracunan akibat mengonsumsi jebred tercatat sebanyak 17 orang.
”Dari 17 orang ini ada dua orang warga yang meninggal dunia. Dua orang yang meninggal saat dalam perjalanan karena dirujuk ke RSUD dr Slamet Garut. Salah satunya adalah seorang wanita asal Tasikmalaya,” katanya.
Sementara seorang warga Garut yang meninggal, sambungnya, sempat menjalani perawatan di Klinik Cihideung. Anas mengakui jika warga Garut yang meninggal ini diduga juga memiliki penyakit penyerta lain.
Dari pemeriksaan yang dilakukan, keracunan akibat memakan jebred diperoleh dari informasi para korban. Anas menjelaskan, warga yang dirawat karena diduga keracunanmengaku rata-rata mengonsumsi jebred pada Minggu 8 Oktober 2023.
Dari informasi yang dihimpun, pengolah sate jebred yang diduga menjadi penyebab keracunan massal telah diamankan aparat kepolisian. Sementara sampel sate jebred telah dikirim ke laboratorium forensik untuk diperiksa.
Lihat Juga: Pelaku Mutilasi Cibalong Garut Jalani Observasi Kejiwaan di RS Bhayangkara Sartika Asih Bandung
(ams)