Apes! Pedagang Wedang Jahe Rempah di Semarang Kena Tipu Modus Salah Transfer
loading...
A
A
A
SEMARANG - Seorang pedagang wedangan jahe rempah di Semarang, Emanuel Setyo Nugroho menjadi korban penipuan . Modusnya, seseorang yang mengaku pesan wedangan dalam jumlah banyak, salah transfer ke korban.
Nanung sapaan korban mengatakan pada Sabtu (30/9/2023) ada seseorang menghubunginya via telepon. Orang di balik telepon itu mengaku pelanggan warung wedangannya, memesan 100 bungkus jahe rempah.
Warung wedangan milik Nanung, bernama Liputan Café, sebuah warung tenda di depan Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jateng, Jalan Tri Lomba Juang, Kota Semarang, seberang GOR Tri Lomba Juang.
Warung itu biasa untuk nongkrong awak media ketika sore atau malam hari, sesuai jam buka warungnya. “Menghubunginya siang, saya bilang jam 7 malam ya bisa diambil (pesanan jahe),” cerita Nanung, Kamis (5/10/2023) malam.
Nanung dan si pemesan yang mengaku bernama Fauzi itu berkomunikasi lewat WhatsApp. Nanung mengatakan total yang harus dibayar Rp1 juta. Si pemesan kemudian mengirimkan bukti transfer mobile banking via Whatsap.
“Dia kirim bukti transfer Rp2,8juta, tapi kok nggak ada keterangan transferan masuk, saya kira sistem lagi error, saya percaya aja,” sambungnya.
Tak lama, si pemesan mengirim chat lagi. “Sampun njih Pa Nanung. Astagfirullah Pa Nanung saget kulo tlp sekedap, niku istri kulo wonten keliru transfer Pak” (Sudah ya Pak Nanung, astagfirullah Pak Nanung bisa saya telepon sebentar, itu istri saya keliru transfer).
Orang di balik telepon itu menyebut meminta ditransfer balik Rp1,8juta, karena mengaku kelebihan transfer. Nanung percaya, dia mentransfer ulang Rp1,8juta ke rekening pelaku yang mengaku tinggal di Bukit Wahid Regency, wilayah Manyaran, Semarang Barat.
Nanung sapaan korban mengatakan pada Sabtu (30/9/2023) ada seseorang menghubunginya via telepon. Orang di balik telepon itu mengaku pelanggan warung wedangannya, memesan 100 bungkus jahe rempah.
Warung wedangan milik Nanung, bernama Liputan Café, sebuah warung tenda di depan Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jateng, Jalan Tri Lomba Juang, Kota Semarang, seberang GOR Tri Lomba Juang.
Baca Juga
Warung itu biasa untuk nongkrong awak media ketika sore atau malam hari, sesuai jam buka warungnya. “Menghubunginya siang, saya bilang jam 7 malam ya bisa diambil (pesanan jahe),” cerita Nanung, Kamis (5/10/2023) malam.
Nanung dan si pemesan yang mengaku bernama Fauzi itu berkomunikasi lewat WhatsApp. Nanung mengatakan total yang harus dibayar Rp1 juta. Si pemesan kemudian mengirimkan bukti transfer mobile banking via Whatsap.
“Dia kirim bukti transfer Rp2,8juta, tapi kok nggak ada keterangan transferan masuk, saya kira sistem lagi error, saya percaya aja,” sambungnya.
Tak lama, si pemesan mengirim chat lagi. “Sampun njih Pa Nanung. Astagfirullah Pa Nanung saget kulo tlp sekedap, niku istri kulo wonten keliru transfer Pak” (Sudah ya Pak Nanung, astagfirullah Pak Nanung bisa saya telepon sebentar, itu istri saya keliru transfer).
Orang di balik telepon itu menyebut meminta ditransfer balik Rp1,8juta, karena mengaku kelebihan transfer. Nanung percaya, dia mentransfer ulang Rp1,8juta ke rekening pelaku yang mengaku tinggal di Bukit Wahid Regency, wilayah Manyaran, Semarang Barat.