Tokoh Muda Puncak Papua Tengah Usulkan Penjabat Bupati Putra Daerah
loading...
A
A
A
PUNCAK - Sejumlah tokoh muda menyampaikan usulan calon Penjabat (Pj) Bupati Puncak, Papua Tengah. Mereka berharap putra daerah diberi kesempatan memimpin Kabupaten Puncak.
Usulan itu disampaikan tokoh muda asal Puncak, Papua Tengah, Anan Murib dan Terianus Agabal. Keduanya menyarankan calon Pj Bupati Puncak yang akan menggantikan William Wandik putra daerah asli Kabupaten Puncak.
Anan Murib menyatakan, aspirasi masyarakat Kabupaten Puncak bahwa calon Penjabat Bupati adalah Yopi Murib dan Nenu Tabuni sudah diserahkan ke Mendagri.
"Kami semua di Kabupaten Puncak, baik tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat ataupun pemuda menyepakati bahwa yang harus menjadi Penjabat Bupati di Kabupaten Puncak adalah anak asli Puncak. Mereka berdua sudah sangat layak, berdasarkan kepangkatan dan kinerja," tegas Anan.
"Mereka berdua sudah sesuai dan pantas menduduki jabatan penjabat (bupati), tinggal mana yang terbaik," sambungnya.
Dia menyebut penunjukan Pj Bupati harus sesuai dengan UU Otonomi Khusus 21 Tahun 2021 yang mengedepankan anak asli daerah.
"Kami harap bapak Presiden, Menteri, Wakil Menteri, dan Menteri Dalam Negeri, serta masyarakat luas yang peduli terhadap Kabupaten Puncak Papua," ujar Anan.
Hal senada disampaikan Terianus Agabal yang berharap Mendagri milih salah satu dari kedua calon tersebut.
Dia menambahkan, permintaan yang telah disampaikan berbagai pihak dari tokoh Kabupaten Puncak hendaknya menjadi pertimbangan oleh Mendagri.
Terianus menyebut jika jangan akibat sosok Penjabat maka terjadi persoalan di Kabupaten Puncak.
"Dalam hal ini, intinya kami mau Penjabat Bupati adalah orang asli Puncak, karena dia tau masalah, dia bisa hadir ditengah-tengah masyarakatnya jika terjadi masalah. Kabupaten Puncak ini adalah daerah rawan, kami tidak mau lagi terjadi kedua kali persoalan seperti ini sama di tahun 2011 lalu," ucapnya.
Direktur Eksekutif Komunitas Demokrasi Papua Toenjes Swansen Maniagasi dalam kesempatan terpisah meminta pemerintah pusat untuk bijak dalam menentukan sikap atas Penjabat Bupati Kabupaten Puncak.
"Otsus ini adalah hadiah untuk Orang Asli Papua. Oleh karena itu kami berharap pemerintah pusat jeli dalam mengambil sikap atas Penjabat Bupati Puncak," ujarnya.
Usulan itu disampaikan tokoh muda asal Puncak, Papua Tengah, Anan Murib dan Terianus Agabal. Keduanya menyarankan calon Pj Bupati Puncak yang akan menggantikan William Wandik putra daerah asli Kabupaten Puncak.
Anan Murib menyatakan, aspirasi masyarakat Kabupaten Puncak bahwa calon Penjabat Bupati adalah Yopi Murib dan Nenu Tabuni sudah diserahkan ke Mendagri.
"Kami semua di Kabupaten Puncak, baik tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat ataupun pemuda menyepakati bahwa yang harus menjadi Penjabat Bupati di Kabupaten Puncak adalah anak asli Puncak. Mereka berdua sudah sangat layak, berdasarkan kepangkatan dan kinerja," tegas Anan.
"Mereka berdua sudah sesuai dan pantas menduduki jabatan penjabat (bupati), tinggal mana yang terbaik," sambungnya.
Dia menyebut penunjukan Pj Bupati harus sesuai dengan UU Otonomi Khusus 21 Tahun 2021 yang mengedepankan anak asli daerah.
"Kami harap bapak Presiden, Menteri, Wakil Menteri, dan Menteri Dalam Negeri, serta masyarakat luas yang peduli terhadap Kabupaten Puncak Papua," ujar Anan.
Hal senada disampaikan Terianus Agabal yang berharap Mendagri milih salah satu dari kedua calon tersebut.
Dia menambahkan, permintaan yang telah disampaikan berbagai pihak dari tokoh Kabupaten Puncak hendaknya menjadi pertimbangan oleh Mendagri.
Terianus menyebut jika jangan akibat sosok Penjabat maka terjadi persoalan di Kabupaten Puncak.
"Dalam hal ini, intinya kami mau Penjabat Bupati adalah orang asli Puncak, karena dia tau masalah, dia bisa hadir ditengah-tengah masyarakatnya jika terjadi masalah. Kabupaten Puncak ini adalah daerah rawan, kami tidak mau lagi terjadi kedua kali persoalan seperti ini sama di tahun 2011 lalu," ucapnya.
Direktur Eksekutif Komunitas Demokrasi Papua Toenjes Swansen Maniagasi dalam kesempatan terpisah meminta pemerintah pusat untuk bijak dalam menentukan sikap atas Penjabat Bupati Kabupaten Puncak.
"Otsus ini adalah hadiah untuk Orang Asli Papua. Oleh karena itu kami berharap pemerintah pusat jeli dalam mengambil sikap atas Penjabat Bupati Puncak," ujarnya.
(shf)