Miris! Siswa SD Negeri di Tebo Jambi Belajar di Lantai

Jum'at, 15 September 2023 - 11:17 WIB
loading...
Miris! Siswa SD Negeri di Tebo Jambi Belajar di Lantai
Sejumlah siswa SD Negeri 041/VIII Desa Tanah Garo, Kecamatan Muara Tabir, Kabupaten Tebo, Jambi belajar di lantai. Foto/Nanang Fahrurozi
A A A
TEBO - Puluhan siswa SD Negeri 041/VIII Desa Tanah Garo, Kecamatan Muara Tabir, Kabupaten Tebo , Jambi terpaksa belajar di lantai kelas lantaran sekolah mereka kekurangan meja dan kursi untuk kegitan belajar mengajar (KBM).

Kepala SD Negeri 041/VIII Desa Tanah Garo, Asrizal. B saat dikonfirmasi membenarkan adanya proses KBM yang dilaksanakan di lantai. Dia juga membenarkan jika status sekolah yang dipimpinnya merupakan sekolah penggerak.

"Benar bang, tapi saya masih usahakan untuk sarana bangku dan kursi," kata Asrizal dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp, Kamis, 14 September 2023 malam.

Asrizal mengaku telah berupaya memenuhi fasilitas pendidikan di sekolah itu. Salah satunya dengan cara mengusulkan pengadaan mebeuler kepada dinas terkait.



"Sudah diusulkan bang, tahun 2024 diprioritaskan. Karena kami sekolah penggerak, makanya jadi prioritas utama," ungkap dia.

Untuk tahun 2023 ini, lanjut Asrizal menjelaskan, pemerintah hanya akan membangun water closet (WC) atau toilet di sekolahnya.

"Saat ini kami memang lagi butuh WC untuk siswa karena yang ada kondisinya kurang kondusif. Kemarin konsultannya sudah datang, cuma belum tahu kapan mulai dibangunnya," katanya.

Sementara itu berdasarkan penelusuruan di laman Kemendikbud, SD Negeri 041/VIII Desa Tanah Garo didirikan pada tahun 1972 dan telah memiliki izin operasional pada tahun 2017. Saat ini status sekolah tersebut Akreditasi B.

Dari data Penilaian Tindakan Kelas (PTK) dan Penilaian Diri (PD), sekolah tersebut memiliki 10 orang guru. Dari jumlah tersebut hanya 20 persen (dua orang) guru yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN).

Sementara, jumlah siswa yang terdaftar sebanyak 214 orang dengan rincian 106 orang laki-laki dan 108 orang perempuan. Dari jumlah siswa tersebut dibagi menjadi 9 rombongan belajar.

Di sekolah itu terdapat sembilan ruangan yang dibagi menjadi enam ruangan kelas yang digunakan untuk KBM, satu ruangan guru, satu ruang perpustakaan dan satu ruangan lagi digunakan untuk gudang.

Sekolah tersebut belum memiliki ruang praktek, ruang laboratorium, ruang ibadah, ruang UKS, ruang pimpinan (kepala sekolah), ruang TU, ruang konseling serta ruang OSIS.

Parahnya, di sekolah tersebut tidak memiliki sumber air bersih untuk kebutuhan sekolah, dan juga belum memiliki akses internet serta tempat bermain atau olahraga.
(hri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2144 seconds (0.1#10.140)