KKB Bakar Perumahan di Ilaga, Tewas usai Kontak Tembak dengan Aparat Gabungan
loading...
A
A
A
BITUNG - Aksi brutal kembali dilakukan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. Mereka melakukan aksi pembakaran terhadap perumahan untuk tenaga kesehatan di komplkes RSUD Kampung Kibogolome, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.
Tindakan tidak bertanggungjawab dari para anggota KKB ini, sangat merugikan dan menyengsarakan masyarakat Papua. Pasalnya, keberadaan perumahan untuk tenaga kesehatan itu, digunakan untuk meningkatkan layanan kesehatan masyarakat Papua.
Perumahan untuk tenaga kesehatan yang dibakar anggota KKB tersebut, kondisinya masih kosong. Rencananya akan ditempati para tenaga kesehatan, sehingga mereka lebih tenang dan nyaman dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat Papua.
Aksi pembakaran perumahan oleh KKB ini, langsung ditangani oleh anggota Satgas Pamtas Mobile Yonif Raider 300/BJW, bersama Satgas Elang Wilayah Ilaga, yang tengah melakukan patroli gabungan.
Saat melakukan patroli, personel Satgas Pasgat Jingga 25 melihat ada dua orang yang diduga anggota KKB berada di belakang rumah Nakes yang terbakar. Kemudian dilakukan tindakan pengamanan, namun kedua anggota KKB tersebut melarikan diri ke arah Kampung Kepala Air.
Kepala Penerangan (Kapen) Kogabwilhan III, Kolonel Czi GN. Suriastawa membenarkan kejadian pembakaran perumahan tenaga kesehatan, dan kontak tembak dengan KKB. "Ya benar kejadian tersebut, dari Satgas Bais Wilayah Ilaga memberikan informasi, bahwa adanya satu korban KKB yang tewas," ujarnya.
Sebelum terjadi pembakaran perumahan tenaga kesehatan, dan kontak tembak dengan KKB, patroli gabungan Satgas Pamtas Mobile Yonif Raider 300/BJW dengan Satgas Elang Wilayah Ilaga, mendeteksi keberadaan dua anggota KKB membawa dua pucuk senjata di dekat tower yang ada di Kampung Nipuralome, Distrik Ilaga. Saat dikejar, mereka kabur ke arah Kampung Arumaga.
Pada saat melaksanakan penyisiran di sekitar rumah, honai, dan gereja yang ada di Kampung Arumaga, Praka Lutfi yang merupakan penembak runduk Yonif Raider 300/BJW melihat ada tiga anggota KKB membawa dua pucuk senjata api laras panjang berlari ke atas ketinggian.
Saat diberikan tembakan peringatan, para anggota KKB tersebut justru melakukan tembakan balasan yang sangat membahayakan warga dan para prajurit TNI. Sehingga dilakukan penindakan tegas, dan terjadi kontak tembak. Dari hasil pantauan pesawat tanpa awak, satu anggota KKB tewas dan dibawa kabur ke arah lembah.
Tindakan tidak bertanggungjawab dari para anggota KKB ini, sangat merugikan dan menyengsarakan masyarakat Papua. Pasalnya, keberadaan perumahan untuk tenaga kesehatan itu, digunakan untuk meningkatkan layanan kesehatan masyarakat Papua.
Perumahan untuk tenaga kesehatan yang dibakar anggota KKB tersebut, kondisinya masih kosong. Rencananya akan ditempati para tenaga kesehatan, sehingga mereka lebih tenang dan nyaman dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat Papua.
Aksi pembakaran perumahan oleh KKB ini, langsung ditangani oleh anggota Satgas Pamtas Mobile Yonif Raider 300/BJW, bersama Satgas Elang Wilayah Ilaga, yang tengah melakukan patroli gabungan.
Saat melakukan patroli, personel Satgas Pasgat Jingga 25 melihat ada dua orang yang diduga anggota KKB berada di belakang rumah Nakes yang terbakar. Kemudian dilakukan tindakan pengamanan, namun kedua anggota KKB tersebut melarikan diri ke arah Kampung Kepala Air.
Kepala Penerangan (Kapen) Kogabwilhan III, Kolonel Czi GN. Suriastawa membenarkan kejadian pembakaran perumahan tenaga kesehatan, dan kontak tembak dengan KKB. "Ya benar kejadian tersebut, dari Satgas Bais Wilayah Ilaga memberikan informasi, bahwa adanya satu korban KKB yang tewas," ujarnya.
Sebelum terjadi pembakaran perumahan tenaga kesehatan, dan kontak tembak dengan KKB, patroli gabungan Satgas Pamtas Mobile Yonif Raider 300/BJW dengan Satgas Elang Wilayah Ilaga, mendeteksi keberadaan dua anggota KKB membawa dua pucuk senjata di dekat tower yang ada di Kampung Nipuralome, Distrik Ilaga. Saat dikejar, mereka kabur ke arah Kampung Arumaga.
Pada saat melaksanakan penyisiran di sekitar rumah, honai, dan gereja yang ada di Kampung Arumaga, Praka Lutfi yang merupakan penembak runduk Yonif Raider 300/BJW melihat ada tiga anggota KKB membawa dua pucuk senjata api laras panjang berlari ke atas ketinggian.
Saat diberikan tembakan peringatan, para anggota KKB tersebut justru melakukan tembakan balasan yang sangat membahayakan warga dan para prajurit TNI. Sehingga dilakukan penindakan tegas, dan terjadi kontak tembak. Dari hasil pantauan pesawat tanpa awak, satu anggota KKB tewas dan dibawa kabur ke arah lembah.
(eyt)