4 Fakta Raja Jayanegara, Penguasa Kedua Majapahit yang Banyak Dibenci Orang

Senin, 04 September 2023 - 11:42 WIB
loading...
4 Fakta Raja Jayanegara, Penguasa Kedua Majapahit yang Banyak Dibenci Orang
Raja Jayanegara merupakan salah satu penguasa yang pernah memimpin Majapahit. Foto/Dok. SINDOnews/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Raja Jayanegara merupakan salah satu penguasa yang pernah memimpin Majapahit . Dalam riwayatnya, dia adalah anak dari pendiri kerajaan, yakni Raden Wijaya .

Jayanegara menjadi penguasa Majapahit ketika menggantikan Raden Wijaya. Namun, berbeda dengan ayahnya yang disegani, pemerintahan Jayanegara justru diliputi banyak hal kurang baik.

Tak hanya diwarnai banyak pemberontakan, sebagian kalangan istana Majapahit juga membenci Jayanegara karena perilakunya. Siapa sangka, tindakan buruk yang dilakukannya itu akan menjadi penyebab kematiannya.

Berikut sederet fakta menarik dari Raja Jayanegara yang menarik diketahui.

Fakta Raja Jayanegara dari Majapahit


1. Raja Kedua Majapahit


Jayanegara adalah putra pendiri sekaligus raja pertama Majapahit, yakni Raden Wijaya. Dia naik tahta menggantikan sang ayah dan resmi menyandang status raja kedua di Majapahit.



Melihat riwayatnya, Jayanegara adalah putra Raden Wijaya bersama Dara Petak yang diketahui sebagai putri dari Kerajaan Melayu. Pada kitab Pararaton, Jayanegara disebut sebagai Kalagemet.

2. Pemerintahannya Diwarnai Pergolakan


Jayanegara naik tahta pada 1309. Namun, pemerintahannya diwarnai banyak pergolakan dengan berbagai alasan.

Salah satunya adalah karena statusnya yang berdarah campuran, yakni Jawa dan Melayu. Hal ini membuat banyak orang di Majapahit tidak senang ketika Jayanegara naik tahta.

Kitab Pararaton mencatat bahwa sejumlah pengikut setia Raden Wijaya melancarkan pemberontakan terhadap Jayanegara. Bahkan, patih yang membantunya memerintah dulu turut melakukan pemberontakan pada tahun 1311.

Pemberontakan ini terjadi karena hasutan Mahapatih yang diduga menjadi musuh dalam selimut Jayanegara. Selain itu, pernah juga terjadi pemberontakan oleh Kuti pada 1319. Saat itu, istana berhasil dikuasai dan membuat Jayanegara harus mengungsi.

3. Memiliki Julukan Kalagemet


Pada kitab Pararaton, Jayanegara memiliki julukan Kalagemet. Konon, artinya adalah jahat dan lemah.

Julukan itu muncul karena Jayanegara sendiri memiliki kepribadian yang kurang baik serta dianggap lemah sebagai penguasa. Hal ini diperkuat dengan banyaknya pemberontakan selama pemerintahannya.

Selain itu, salah satu tindakan buruknya terjadi ketika mengurung adik tirinya, Tribhuwana Tunggadewi dan Rajadewi agar tidak dinikahi orang lain. Hal ini dilakukan karena Jayanegara ingin menikahi keduanya supaya tidak kehilangan tahtanya di kemudian hari.

4. Kematian yang Tragis


Keburukan Jayanegara didengar oleh Dharmaputra Tanca. Segera setelahnya dia mengadukan hal itu kepada Gajah Mada yang kala itu menjadi Mahapatih.

Suatu hari, Jayanegara menderita sakit bisul. Tanca pun dipanggil untuk mengobatinya karena memiliki kemampuan yang terkenal.

Pada salah satu momen, Tanca menghadap raja di tempat tidur. Tiba-tiba, dia menusuk Jayanegara. Sempat tidak mempan, tusukannya berhasil ketika jumat Jayanegara dilepas. Melihat pembunuhan kepada raja, Tanca segera dibunuh oleh Gajah Mada.

Berdasarkan kitab Babad Dalem dari Bali, kematian raja Jayanegara atau Kalagemet ini sebenarnya sudah dirancang Gajah Mada. Sang Patih sering mendapat laporan terkait keburukan Jayanegara.

Setelah kematiannya, tahta Majapahit jatuh ke tangan Tribhuwana Tunggadewi. Jayanegara yang mati kemudian dicandikan di dalam pura.

Itulah sejumlah fakta mengenai Raja Jayanegara, penguasa kedua Majapahit yang banyak dibenci orang karena perilakunya.
(okt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0816 seconds (0.1#10.140)