Pasuruan Always Fresh Siap Sambut Wisatawan di Era Adaptasi Kenormalan Baru

Jum'at, 31 Juli 2020 - 06:53 WIB
loading...
Pasuruan Always Fresh Siap Sambut Wisatawan di Era Adaptasi Kenormalan Baru
Objek wisata Pintu terletak pada ketinggian 800 meter di atas permukaan laut (mdpl), tepatnya di lingkungan Jeruk, Kelurahan Ledug, Kecamatan Prigen, Pasuruan.
A A A
PASURUAN - Di masa Adaptasi Kenormalan Baru (AKB), berwisata alam merupakan kemewahan. Bila Anda ingin menikmati sejuk segarnya suasana alam nan memikat, Kabupaten Pasuruan adalah tempatnya.

Pasuruan Always Fresh bukan sekadar tagline, melainkan sebuah keniscayaan untuk memanjakan wisatawan dengan beberapa objek wisata yang kini terus bersolek. Berikut diantara objek wisata yang siap dikunjungi pada saat dibukakembali di awal Agustus 2020 dengan penerapan protokol kesehatan.

Pesona Pintu Langit di Puncak Pegunungan

Objek wisata ini terletak pada ketinggian 800 meter di atas permukaan laut (mdpl), tepatnya di lingkungan Jeruk, Kelurahan Ledug, Kecamatan Prigen. Dari destinasi berlabel Wisata Halal Ngobi bareng Pintu Langit ini, sejauh mata memandang akan tersuguh indahnya panorama alam yang dikelilingi Gunung Welirang, Arjuno, juga Penanggungan.

Sama sekali tidak sulit menuju lokasi wisata ini. Aksesnya mudah dijangkau dari segala arah bagi siapa saja yang ingin. Terlebih jika melalui akses jalan tol Surabaya-Pandaan, petunjuk jalan sudah terpasang mulai pertigaan Dusun Jetak, Kecamatan Prigen.

Di Pintu Langit, wisatawan bisa memanfaatkan kesempatan untuk berswafoto maupun menikmati seduhan kopi Robusta dan Arabika yang mudah dijumpai di beberapa kafe. Ada pula wahana permainan seperti bianglala dan ombak banyu juga taman outdoor, diiringi suara gemericik air mancur yang mengalir diantara tebing dengan muara kolam ikan.

Sebut saja water boom, camping ground, jogging track serta panggung pertunjukan musik yang sebelumnya pernah menghadirkan musisi-musisi kenamaan tanah air, seperti Raisa, Ari Lasso dan almarhum Didi Kempot. Yang tidak kalah menarik adalah eksotisme view di bukit Bendil yang didesain cantik dalam bentuk kerangka dan daun pintu sebagai spot utama tempat selfiedan wefie.

Selain pesona alamnya, di Pintu Langit terdapat greenhouse, yaitu rumah budidaya tanaman hidroponik.Ada tomat ceri serta deretan famili selada baby romaine lettuce dan selada keriting juga pakcoy atau sawi daging. Kalau tertarik pengunjung pun bisa memetik aneka sayuran dan tomat ceri yang siap panen.

”Tanaman yang dibudidayakan di sini sudah standart hidroponik, ini produk makanan sehat,” ujar Syaifulah Yusuf atau yang lebih akrab dipanggil Gus Ipul, pemilik sekaligus penggagas seluruh konsep wahana di Ngopibareng Pintu Langit.

Saat dibuka Agustus nanti, di pintu masuk para pengunjung diwajibkan memakai masker dan dilanjutkan dengan beberapa pemeriksaan, mulai suhu tubuh dengan thermo gun, lokasi pembelian tiket berjarak sesuai aturan physical distancing sebelum kemudian dipersilahkan memasuki bilik disinfektan herbal. Pengelola juga menyediakan tempat cuci tangan dan sabun dan handsanitizer.

Keindahan Alam Berbalut Kearifan Lokal Bromo

Nah, objek wisata yang satu ini tentu sudah sangat dikenal, yaitu Bromo. Siapa pun orangnya, asal pernah berkunjung, pasti mengagumi indahnya sunrise di kawasan Gunung Bromo. Kecantikan alam itu terasa lengkap dengan hadirnya kearifan lokal masyarakat yang masih terjaga sampai saat ini. Tak heran bila Bromo memiliki daya pikat tinggi sebagai destinasi wisata berskala internasional.

Sudah barang tentu, konsep paket Wisata Desa yang disematkan kepada Desa Tosari yang menjadi lokasi titik pantau sunrise tersebut sangat cocok dijadikan sebagai jujugan tempat berwisata alam.Terutama bagi masyarakat urban untuk sejenak menghirup udara segar di tengah padatnya rutinitas.

Terletak di dataran tinggi, selama ini Tosari sangat familiar sebagai daerah di Kabupaten Pasuruan yang dijadikan akses jalan utama bagi para pendaki untuk mencapai gunung Bromo melalui jalur Pananjakan. Hanya membutuhkan waktu tempuh sekitar ± 1,5 jam dengan kendaraan, wisatawan akan disuguhi panorama alam khas pegunungan. Lengkap dengan sensasi melewati jalan berkelok yang menjadi ciri khas jalur Tosari dengan barisan pohon pinus dan bentangan langit biru nan begitu elok.

Bagi pemburu 'kerlingan' sang surya yang selalu mengintip dibalik gunung setiap paginya itu, dinginnya hawa pegunungan yang berkisar antara 3 derajat Celcius-pun seakan terabaikan. Segera tergantikan dengan sajian keindahan matahari terbit nan sangat mempesona pengunjung yang jauh-jauh datang untuk menikmati eksotisme matahari terbit.
Pasuruan Always Fresh Siap Sambut Wisatawan di Era Adaptasi Kenormalan Baru

Lepas dari bius magis keindahan visual pemandangan the real sunrise of Bromo mountain, Tosari juga memiliki sisi lain yang sayang untuk dilewatkan begitu saja. Terdiri dari 8 desa bernama Sedaeng, Podokoyo, Ngadiwono, Tosari, Wonokitri, Baledono dan Pandansari, kearifan lokal adat istiadat warga pribumi yang diantaranya suku Tengger tersebut tak kalah harmoninya.

Keindahan hidup terbentuk dari kuatnya spirit gotong royong antarwarga yang begitu kuat, saling membantu, tepo seliro dan saling menghormati sesama. Kehangatan sikap makin terpancar dengan karakter masyarakat yang memiliki harga diri tinggi dan patuh terhadap aturan. Sehingga tidak mengherankan bila mereka mendapat predikat sebagai pembayar PBB terpatuh se-Indonesia.

Kampung Kelir, Bromo Fun Tracking, Taman Edelweis juga berbagai event pertunjukan budaya dan wisata kuliner bisa dijumpai di Tosari. Masyarakat juga memiliki kreasi produk batik dan udeng khas Tosari yang saat ini semakin diminati. Selaras dengan tagline yang disematkan yakni Tosari sebagai Destinasi Wisata Berbasis Cagar Budaya.

Sajian live event yang menyuguhkan budaya dan tradisi asli masyarakat Tengger-pun menjadi satu paket Desa Wisata. Sebut saja Gegeni yaitu menginap di rumah warga dengan ditemani tungku api. Setiap Desa di Tosari memiliki sajian dan tampilan unik yang siap menyambut wisatawan.

Lantas bagaimana fasilitas bagi wisatawan yang ingin berkunjung?Semuanya sudah dipersiapkan para pelaku wisata dan Pokdarwis. Mulai dari homestay dengan fasilitas kamar tidur extra bed, kamar mandi dengan air hangat, ruang tamu dengan gegeni/ tungku api untuk menghangatkan badan sampai sajian makanan dan minuman menggugah selera seperti kopi, teh dan kentang goreng khas Tosari.
Pasuruan Always Fresh Siap Sambut Wisatawan di Era Adaptasi Kenormalan Baru

Berwisata-pun semakin terasa mewah dengan layanan akomodasi jeep tour dengan pengemudi berpengalaman yang siap mengantarkan ke setiap sudut destinasi Bromo. Seperti kawah Bromo, Pasir Berbisik dan Padang Savana. Sangat cocok dimanfaatkan untuk berkuda mengitari lautan pasir dan berkeliling Pura Poten Bromo setelah asyik berburu sunrise. [Eka Maria]
(ars)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1948 seconds (0.1#10.140)