Bertemu Tokoh Tionghoa di Bandung, Anies Baswedan Janji Prioritaskan Keadilan dan Kesetaraan
loading...
A
A
A
BANDUNG - Bakal calon Presiden (Bacapres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan bertemu dengan para tokoh Tionghoa di Yayasan Dana Sosial Priayangan (YDSP) pada Sabtu (26/8/2023).
Selain bertemu para tokoh Tionghoa, Anies Baswedan juga berkesempatan mengunjungi Museum Indonesia Tionghoa di Jalan Nana Rohana, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung.
Pada kesempatan itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI tahun 2014-2016 ini menekankan pentingnya membangun kesetaraan demi hadirnya persatuan bangsa.
“Prioritas utama adalah hadirkan keadilan dan kesetaraan, semua kelompok. Perlakuan negara terhadap warga harus setara sehingga ada persamaan,” ucap Anies.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menilai, persatuan sulit terjadi jika dalam ketimpangan. Perasaan kesetaraan dan kebersamaan melahirkan persatuan yang kuat.
Selama lima tahun memimpin Jakarta, kata Anies, ia membuat Jakarta menjadi tempat yang tenang, damai, dan teduh.
“Ini berkat upaya interaksi dan komunikasi secara setara yang dilakukan semua unsur, dengan latar agama, suku, dan ekonomi beragam,” ungkapnya.
Menurutnya, stabilitas, ketenangan, dan keteduhan dapat terjaga dengan cara mendeteksi potensi masalah dan mencegahnya sebelum hal itu terjadi.
“Kami membangun kesetaraan, kedamaian, keteduhan di Jakarta. Seperti tak kelihatan, tapi potensi konfliknya banyak,” ujarnya.
Karena itu, ia coba menghadirkan kesetaraan itu di tingkat nasional. Sebagai bangsa yang besar, ujarnya, Indonesia, memiliki keragaman dan keunikan.
“Indonesia jelas bukan hanya ada Batak, Sunda, Jawa saja. Indonesia adalah entitas baru yang terbentuk atas persenyawaan. Kita harus perkuat identitas Indonesia,” tandasnya.
Selain bertemu para tokoh Tionghoa, Anies Baswedan juga berkesempatan mengunjungi Museum Indonesia Tionghoa di Jalan Nana Rohana, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung.
Pada kesempatan itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI tahun 2014-2016 ini menekankan pentingnya membangun kesetaraan demi hadirnya persatuan bangsa.
“Prioritas utama adalah hadirkan keadilan dan kesetaraan, semua kelompok. Perlakuan negara terhadap warga harus setara sehingga ada persamaan,” ucap Anies.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menilai, persatuan sulit terjadi jika dalam ketimpangan. Perasaan kesetaraan dan kebersamaan melahirkan persatuan yang kuat.
Selama lima tahun memimpin Jakarta, kata Anies, ia membuat Jakarta menjadi tempat yang tenang, damai, dan teduh.
“Ini berkat upaya interaksi dan komunikasi secara setara yang dilakukan semua unsur, dengan latar agama, suku, dan ekonomi beragam,” ungkapnya.
Menurutnya, stabilitas, ketenangan, dan keteduhan dapat terjaga dengan cara mendeteksi potensi masalah dan mencegahnya sebelum hal itu terjadi.
“Kami membangun kesetaraan, kedamaian, keteduhan di Jakarta. Seperti tak kelihatan, tapi potensi konfliknya banyak,” ujarnya.
Karena itu, ia coba menghadirkan kesetaraan itu di tingkat nasional. Sebagai bangsa yang besar, ujarnya, Indonesia, memiliki keragaman dan keunikan.
“Indonesia jelas bukan hanya ada Batak, Sunda, Jawa saja. Indonesia adalah entitas baru yang terbentuk atas persenyawaan. Kita harus perkuat identitas Indonesia,” tandasnya.
(shf)