Tiga Tewas dan 15 Luka Bom, Bunuh Diri Guncang Kabul
loading...
A
A
A
KABUL - Insiden terjadi di bulan Ramadhan, setidaknya tiga orang tewas dan 15 lainnya terluka dalam serangan teror di Ibu Kota Afghanistan, Kabul. Hal itu diungkapkan juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan Tariq Arian.
"Seorang pembom bunuh diri meledakkan bahan peledaknya di antara warga sipil di daerah Reshkhor di distrik Char Asiab di Kabul pada hari Rabu pagi," kata Arian dalam sebuah pernyataan resmi seperti disitir dari Sputnik, Rabu (29/4/2020).
Menurut Tolo News, ledakan itu terjadi di gerbang gedung unit Komando Operasi Khusus.
Sejauh ini, tidak ada organisasi yang mengklaim bertanggung jawab atas insiden yang terjadi di bulan Ramadhan yang merupakan bulan suci bagi umat Islam.
Serangan ini terjadi hanya beberapa hari setelah serangan lain, yang dilakukan oleh militan Taliban, di bagian tengah negara itu dan merenggut nyawa setidaknya empat petugas keamanan.
Amerika Serikat (AS) dan kelompok Taliban mencapai kesepakatan dua bulan lalu, dalam upaya untuk menghentikan perang selama puluhan tahun di negara Asia Tengah itu. Meskipun demikian, pemerintah Afghanistan dan para militan terus terlibat bentrok ketika pembicaraan Kabul dengan kelompok pemberontak itu, yang dijadwalkan pada Maret, ditunda karena pandemi global COVID-19.
"Seorang pembom bunuh diri meledakkan bahan peledaknya di antara warga sipil di daerah Reshkhor di distrik Char Asiab di Kabul pada hari Rabu pagi," kata Arian dalam sebuah pernyataan resmi seperti disitir dari Sputnik, Rabu (29/4/2020).
Menurut Tolo News, ledakan itu terjadi di gerbang gedung unit Komando Operasi Khusus.
Sejauh ini, tidak ada organisasi yang mengklaim bertanggung jawab atas insiden yang terjadi di bulan Ramadhan yang merupakan bulan suci bagi umat Islam.
Serangan ini terjadi hanya beberapa hari setelah serangan lain, yang dilakukan oleh militan Taliban, di bagian tengah negara itu dan merenggut nyawa setidaknya empat petugas keamanan.
Amerika Serikat (AS) dan kelompok Taliban mencapai kesepakatan dua bulan lalu, dalam upaya untuk menghentikan perang selama puluhan tahun di negara Asia Tengah itu. Meskipun demikian, pemerintah Afghanistan dan para militan terus terlibat bentrok ketika pembicaraan Kabul dengan kelompok pemberontak itu, yang dijadwalkan pada Maret, ditunda karena pandemi global COVID-19.
(nfl)