Tuntut Kepala Sekolah Mundur, Ratusan Siswa MTS dan Guru Demo Kemenag

Jum'at, 03 Maret 2017 - 19:05 WIB
Tuntut Kepala Sekolah Mundur, Ratusan Siswa MTS dan Guru Demo Kemenag
Tuntut Kepala Sekolah Mundur, Ratusan Siswa MTS dan Guru Demo Kemenag
A A A
SAROLANGUN - Ratusan murid dan guru Madrasah Tsanawiyah (MTS) Negeri Ladang Panjang, Kecamatan Sarolangun, Jambi menggelar unjuk rasa ke Kantor Kemenag Sarolangun.

Aksi yang dilakukan oleh para murid dan guru ini menuntut agar Kepala Sekolah MTs Ladang panjang, Drs Jaafar hengkang dari jabatannya.

Kepsek yang sudah memimpin MTs hampir lima tahun itu, dinilai diktator dan kerap menindas para guru. Bahkan, juga kerap mengancam para guru. Ancaman itu, seperti guru PNS yang mengkritisi kebijakan Kepsek, akan dipindah tugaskan. Sementara untuk guru honor, diancam akan diberhentikan.

Tak sampai disitu, para murid kelas IX juga sering diancam tidak akan diluluskan jika ikut-ikutan unjuk rasa. Selain itu, guru serta murid, menilai di tangan Drs Jaafar, MTs Ladang Panjang, tidak ada kemajuan signifikan.

Malah sebaliknya, samakin anjlok dan bergeming. Untuk itu, mereka meminta Kepala Kemenag, Drs H Sulaeman, M.HI, segera menggantikan Drs Jaafar, dengan Kepsek yang baru.

Desniati, salah satu guru MTs Ladang Panjang, kepada sejumlah awak media mengaku, jika para tenaga pengajar MTs Ladang Panjang, selama ini selalu tertindas, bahkan diancam akan dipindahkan jika menyanggah kebijakan Kepsek.

Ia juga menjelaskan, bahwa usulan agar Kepsek diganti sudah beberapa kali disampaikan. Namun, hingga saat ini, Kepsek tetap saja masih menduduki jabatan sebagai pimpinan MTs. Ia menduga, kuatnya posisi Kepsek, lantaran dibekingi Kepala Kemenag Sarolangun yang lama. Makanya, posisi Kepsek tidak tergoyah sedikit pun.

"Ini sudah yang kesekian kalinya, kami meminta Kemenag menggantikan Kepsek. Namun, kami akui, baru kali ini juga membawa anak murid ikut unjuk rasa. Saya menduga, dibalik kuatnya pertahan Kepsek, karena dibekengi kepala Kemenag yang lama," beber Desniati, yang kesehariannya menjadi tenaga pengajar Bahasa Indonesia di MTs Ladang Panjang.

Sementara itu, Samsiah yang juga merupakan guru MTs Ladang Panjang mengatakan, sekolah tempat ia mengabdi untuk mengajar ilmu pada muridnya sudah dijadikan seperti sekolah milik pribadi oleh kepsek. Tak heran, jika ruangan Kepsek kerap dijadikan kamar pribadi oleh kepsek saat ada istrinya.

"Ruangannya dijadikan kamar pribadi, jika istrinya datang pukul 07.00 WIB pagi kadang-kadang pulang pukul 15.00 sore," ungkapnya

Tak hanya itu, pembagian Bantuan Dana Miskin (BSM) kepada siswa, pada tahun 2013-2014, hanya diketahui Kepsek dan tidak pernah melibatkan para guru. Para guru tak pernah tahu, berapa banyak siswa yang mendapatkan dana BSM.

"Ini sudah keterlaluan sekali. Bagaimana kami tidak kesal, masak ruangan Kepsek, dijadikan seperti kamar pribadi. Yang lebih menarik lagi, setiap pembagian dana BSM, kami (para guru, red) tidak pernah dilibatkan. Makanya kami tidak tahu jumlah siswa yang dapat BSM," timpalnya.

Terpisah Kepala Kemenag, Drs H Sulaeman dikonfirmasi mengatakan, jika pihaknya sudah mengajukan usulan ke kantor Kementerian Agama Provinsi Jambi, untuk mencari solusinya. Mungkin kepsek akan diganti dan dikembalikan seperti guru biasa.

Namun demikian, tidak semudah itu untuk melakukan pergantian, karena semua itu ada prosedur yang harus dipenuhi. "Jadi itulah yang disampaikan ke Kanwil Kemenag Jambi. Tapi tindaklanjutnya sampai saat ini belum ada. Tapi insya Allah dalam waktu dekat, tim dari Kanwil Jambi akan turun kembali untuk melihat kejadian sebenarnya di MTsN Ladang Panjang," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.2699 seconds (0.1#10.140)