Ganjar Siapkan Antisipasi Krisis Air Bersih, Distribusikan 7,1 Juta Liter Air Bersih
loading...
A
A
A
SEMARANG - Memasuki puncak kemarau, Gubernur Jawa Tengah --yang juga Bacapres Partai Perindo-- Ganjar Pranowo menggulirkan bantuan sebanyak 7,1 juta liter air bersih untuk menghadapi kekeringan di Jawa Tengah.
Puncak musim kemarau di Jateng diperkirakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) masuk pada Juli-Agustus 2023.
“Kita tiap hari beri bantuan ke daerah-daerah. Jadi, semua kita sampaikan dengan cara ini, ini pola-pola distribusinya yang setiap hari kita lakukan,” kata Ganjar usai Rakor Penanganan Kemiskinan Ekstrem di Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, Senin (14/8/2023).
Adapun, sumber dana bantuan yang digulirkan Ganjar itu berasal dari APBD Jateng.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jateng juga turut membantu dengan mendistribusikan 490 liter air bersih.
Ganjar mengatakan, saat ini Pemkab dan Pemkot juga masih bersiaga untuk merespons cepat semua kebutuhan masyarakat di musim kemarau ini, khususnya di daerah rawan kekeringan.
“Dari BPBD semua siaga, dan para Bupati/Wali Kota semua siaga. So far, sampai hari ini ada. kita siapkan kondisi-kondisi yang perlu mendapatkan bantuan dan kita minta kawan-kawan mereport sesegera mungkin, di semua daerah,” imbuh Ganjar.
Ganjar pun meminta masyarakat untuk menjaga mata airnya dalam menghadapi puncak musim kemarau tahun ini. Selain itu, memanen air hujan dapat dilakukan apabila hujan turun.
“Di beberapa titik ada sumur bor, yang lain kita bisa menampung air hujan, maka rainwater harvesting-nya mesti dilakukan dengan peralatan, seperti tandon-tandon air yang di rumah-rumah itu bisa dilakukan,” kata Ganjar yang dikenal sebagai sosok pemimpin muda, energetik, merakyat, berprestasi, berpengalaman dan family man itu.
Ganjar sendiri telah menggulirkan sejumlah program untuk mengatasi problem air masyarakat. Salah satunya melalui Gerakan Seribu Embung.
Sejak diinisiasi tahun 2016, Ganjar berhasil melebihi target dan tercatat sudah ada 1.135 embung yang dibangun untuk irigasi dan air bersih se-Jateng dengan dana tidak hanya dari APBD, tapi juga pemerintah pusat.
Puncak musim kemarau di Jateng diperkirakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) masuk pada Juli-Agustus 2023.
“Kita tiap hari beri bantuan ke daerah-daerah. Jadi, semua kita sampaikan dengan cara ini, ini pola-pola distribusinya yang setiap hari kita lakukan,” kata Ganjar usai Rakor Penanganan Kemiskinan Ekstrem di Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, Senin (14/8/2023).
Adapun, sumber dana bantuan yang digulirkan Ganjar itu berasal dari APBD Jateng.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jateng juga turut membantu dengan mendistribusikan 490 liter air bersih.
Ganjar mengatakan, saat ini Pemkab dan Pemkot juga masih bersiaga untuk merespons cepat semua kebutuhan masyarakat di musim kemarau ini, khususnya di daerah rawan kekeringan.
“Dari BPBD semua siaga, dan para Bupati/Wali Kota semua siaga. So far, sampai hari ini ada. kita siapkan kondisi-kondisi yang perlu mendapatkan bantuan dan kita minta kawan-kawan mereport sesegera mungkin, di semua daerah,” imbuh Ganjar.
Ganjar pun meminta masyarakat untuk menjaga mata airnya dalam menghadapi puncak musim kemarau tahun ini. Selain itu, memanen air hujan dapat dilakukan apabila hujan turun.
“Di beberapa titik ada sumur bor, yang lain kita bisa menampung air hujan, maka rainwater harvesting-nya mesti dilakukan dengan peralatan, seperti tandon-tandon air yang di rumah-rumah itu bisa dilakukan,” kata Ganjar yang dikenal sebagai sosok pemimpin muda, energetik, merakyat, berprestasi, berpengalaman dan family man itu.
Ganjar sendiri telah menggulirkan sejumlah program untuk mengatasi problem air masyarakat. Salah satunya melalui Gerakan Seribu Embung.
Sejak diinisiasi tahun 2016, Ganjar berhasil melebihi target dan tercatat sudah ada 1.135 embung yang dibangun untuk irigasi dan air bersih se-Jateng dengan dana tidak hanya dari APBD, tapi juga pemerintah pusat.
(shf)