Didampingi RPA Perindo, Disabilitas Korban Pemerkosaan Konsisten saat BAP Ulang
loading...
A
A
A
BANDUNG - Relawan Perempuan dan Anak (RPA) Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Jawa Barat kembali mendampingi NSF, disabilitas korban pemerkosaan dalam memenuhi panggilan Polda Jabar.
Dalam kesempatan ini, NSF melakukan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) ulang terkait peristiwa yang dialaminya. Sebab, dalam BAP sebelumnya, NSF tidak didampingi oleh tim ahli disabilitas.
Ahli disabilitas, Nurhasanah memastikan, keterangan NSF masih konsisten dengan apa yang telah disampaikan dalam BAP sebelumnya.
“Respons korban sangat bagus, jadi mampu menjelaskan apa yang telah terjadi pada dia waktu ke belakang. Jadi dia masih konsisten dengan penjelasan-penjelasan dia rasakan, alami,” ungkap Nurhasanah usai mendampingi NSF di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Rabu (2/8/2023).
Nurhasanah menyebut, korban NSF pun tidak mempermasalahkan dilakukannya BAP ulang tersebut. Bahkan, korban sangat mendukung adanya penyelidikan ini.
“Korban sangat mendukung penyelidikan dalam hal ini,” sebutnya.
Selama BPA ulang ini, kata Nurhasanah, kendala yang dialaminya hanya masalah komunikasi mengingat NSF memiliki keterbatasan dalam berkomunikasi.
Dalam kesempatan ini, NSF melakukan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) ulang terkait peristiwa yang dialaminya. Sebab, dalam BAP sebelumnya, NSF tidak didampingi oleh tim ahli disabilitas.
Ahli disabilitas, Nurhasanah memastikan, keterangan NSF masih konsisten dengan apa yang telah disampaikan dalam BAP sebelumnya.
“Respons korban sangat bagus, jadi mampu menjelaskan apa yang telah terjadi pada dia waktu ke belakang. Jadi dia masih konsisten dengan penjelasan-penjelasan dia rasakan, alami,” ungkap Nurhasanah usai mendampingi NSF di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Rabu (2/8/2023).
Nurhasanah menyebut, korban NSF pun tidak mempermasalahkan dilakukannya BAP ulang tersebut. Bahkan, korban sangat mendukung adanya penyelidikan ini.
“Korban sangat mendukung penyelidikan dalam hal ini,” sebutnya.
Selama BPA ulang ini, kata Nurhasanah, kendala yang dialaminya hanya masalah komunikasi mengingat NSF memiliki keterbatasan dalam berkomunikasi.