Ini Cara SOKSI dan Serikat Pekerja Atasi Masalah Tenaga Kerja Terdampak COVID-19

BANTEN - Masalah buruh, termasuk tenaga kerja yang alami PHK akibat Pademi COVID-19 menjadi perhatian banyak pihak, termasuk para konfederasi serikat pekerja dan serikat buruh di Indonesia.

Organisasi buruh tersebut bersama Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) pun berdiskusi dan menyepakati perlunya kerja sama strategis tentang pembangunan bangsa di bidang ketenagakerjaan berorientasi solusi mengenai masalah-masalah ketenagakerjaan.

Ketum Depinas SOKSI, Ali Wongso Sinaga mengatakan, masalah ketenagakerjaan yang sifatnya mendesak khususnya bagi buruh atau pekerja yang mengalami PHK di masa pandemi COVID-19 perlu kesamaan persepsi untuk mengatasinya. Salah satunya caranya yakn urgensi penyelesaian RUU Ciptaker yang sedang berproses.(BACA JUGA: Tang Juan, Tentara China yang Dikejar-kejar FBI Diadili di AS)

"Sekarang ini guna penguatan dukungan penciptaan lapangan kerja bagi kemajuan ekonomi bangsa kedepan,” kata Ali Wongso Sinaga dalam keterangan tertulis Selasa (28/7/2020).

SOKSI bersama KSPN, KSBSI, dan konfederasi lainnya, kata dia, yang mau akan bersinergi dalam menyiapkan gagasan dan konsep program serta 'team work' gabungan untuk mengeksekusi gagasan dan program-program itu, dengan back-up Partai Golkar.

Sementara Presiden KSPN Ristadi mengatakan, diskusi yang diselengarakan SOKSI sangat bermanfaat dalam menyatukan langkah perjuangan pekerja.(BACA JUGA: Minta Maaf, Mendikbud Minta NU, Muhammadiyah, PGRI Kembali Gabung POP)

“Kami berdiskusi dua jam lebih dalam rangka menyamakan persepsi dan frekuensi mencari jalan keluar permasalahan ketenagakerjaan. Apalagi saat ini ada jutaan pekerja yang mengalami PHK dan dirumahkan,” tuturnya.

SOKSI di bawah kepemimpinan Ali Wongso Sinaga, kata Ristadi mengajak para serikat pekerja untuk mencari solusi agar para buruh bisa survive di masa pandemi Covid-19.