Polwan Cantik Rela Berbagi Ilmu Bagi Anak Tak Mampu di SD Tertinggal

Sabtu, 26 November 2016 - 09:08 WIB
Polwan Cantik Rela Berbagi Ilmu Bagi Anak Tak Mampu di SD Tertinggal
Polwan Cantik Rela Berbagi Ilmu Bagi Anak Tak Mampu di SD Tertinggal
A A A
PALI - Brigadir Dua (Bripda) Jenita Hardianti (21) Polisi Wanita (Polwan) yang bertugas di Polsek Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) rela berbagi ilmu serta pengalaman kepada anak-anak tak mampu di sekolah tertinggal di Kabupaten PALI.

Kondisi sekolah tertinggal tersebut sangat memprihatinkan. Dimana SD Negeri 33 Talang Ubi hanya berdindingkan papan kayu dan beratapkan daun serdang, serta berlantaikan tanah. Jika hujan deras turun kelas akan becek karena air akan masuk dari sela-sela papan kayu yang sudah usang.
Polwan Cantik Rela Berbagi Ilmu Bagi Anak Tak Mampu di SD Tertinggal

“Saja juga ingin ikut merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang guru, terutama mengajar di sebuah desa kecil yang tertinggal dan jauh dari kata layak,” ungkap Jenita yang sehari-harinya bertugas di Unit Lalu Lintas Polsek Talang Ubi.

Polwan cantik ini mengatakan, dia terinspirasi dari kegigihan Resi Masori Jelita, gadis berusia 20 tahun yang menjadi guru honorer di sekolah tersebut.

Menurut dia, Ibu guru Resi Masori Jelita rela jauh-jauh dari tempatnya tinggal hanya untuk mengajar di sekolah yang cuma memiliki siswa kurang dari 40 orang dengan ukuran ruang kelas 4X8 meter persegi ini.

"Semuanya terbatas, sampai ruangannya juga menjadi satu, disana kelas dan disana juga ruang gurunya. Tapi saya sangat bangga kepada ibu Resi yang gigih bertahan mengajar disini, meski usianya muda, dia tetap menerima mengajar disini yang jauh dari kelengkapan. Semoga ini dapat mengajari kita bagaimana pentingnya ilmu dan gunanya ilmu untuk sesama.” timpalnya.
Polwan Cantik Rela Berbagi Ilmu Bagi Anak Tak Mampu di SD Tertinggal


Sekolah Dasar Negeri 33 Talang Ubi berjarak 7 kilometer dari rumah Resi Masori Jelita, dan dirinya merupakan satu-satunya tenaga honorer yang mengajar disana dengan upah Rp300 ribu perbulan.

“Kalau dikatakan kurang kita sangat kekurangan, tapi mau bagaimana lagi, mereka (anak didik) lebih membutuhkan ilmu untuk masa depan mereka,” ungkap Resi Masori Jelita disela kesibukannya mengajar anak-anak didiknya di Dusun Sungai Limpah Kabupaten PALI ini.
SaveSaveSave
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7355 seconds (0.1#10.140)