Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Bangun Literasi Digital, Kemenkominfo Latih 383 Mahasiswa di Garut
loading...
Sebanyak 383 mahasiswa dan dosen pendamping KKN dari ITG di Garut, Jawa Barat mendapat pelatihan dari Kemenkominfo untuk membangun literasi digital. Foto/Ist
A
A
A
GARUT - Sebanyak 383 mahasiswa dan dosen pendamping Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Garut, Jawa Barat mendapat pelatihan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk membangun literasi digital. Para mahasiswa berasal dari Institut Teknologi Garut (ITG).
Pelatihan dilanjutkan dengan seminar pembentukan pandu digital ini dilakukan bersinergi dengan World Friends Korea dari National Information Society Agency (NIA) Republik Korea Selatan secara hybrid. Tujuannya membentuk pendamping literasi digital di segmen pendidikan yang nantinya dapat memanfaatkan teknologi informasi dengan lebih baik.
Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo, Boni Pudjianto menjelaskan, tahun 2012 pertama kalinya mengadakan kerjasama dengan NIA melalui program World Friends Korea. Perwakilan relawan Korea selama satu bulan di Garut untuk memperkenalkan teknologi informasi kepada masyarakat.
"Setelah 11 tahun kemudian, kolaborasi itu tetap terjalin. Semoga sinergi ini dapat terus berlangsung dan saling memberikan dukungan satu sama lain serta memberikan manfaat dan inspirasi guna mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital," kata Boni saat membuka acara di Aula Multimedia ITG, Kota Garut dikutip Rabu (19/7/2023).
Peserta kegiatan pembentukan yang dinyatakan lulus bakal menjadi Pandu Digital Purwa (Badge Merah) selanjutnya akan mendapatkan pelatihan intensif secara online. Pelatihan dilakukan oleh narasumber-narasumber dari program World Friends Korea.
Di antaranya NaYoung Koo (Sejong University), Yun Su Nam (The Korea Advanced Institute of Science and Technology), Yein Kim (Catholic University), dan Jae Hyeon Yun (Seoul National University).
“Kami telah memilih dua tim untuk melaksanakan program ICT volunteer secara online bekerjasama dengan ITG dan SMK Insan Kreatif. Tim virtual ini akan terlibat dengan siswa dan pendidik, untuk memberikan wawasan tentang otomatisasi kantor, pemrograman python, dan kecerdasan buatan," ujar Kepala Eksekutif NIA, Myungha Hong.
Pembentukan pandu digital merupakan upaya literasi digital bagi segmen pendidikan dalam rangkaian kegiatan program Indonesia Makin Cakap Digital.
Pelatihan dilanjutkan dengan seminar pembentukan pandu digital ini dilakukan bersinergi dengan World Friends Korea dari National Information Society Agency (NIA) Republik Korea Selatan secara hybrid. Tujuannya membentuk pendamping literasi digital di segmen pendidikan yang nantinya dapat memanfaatkan teknologi informasi dengan lebih baik.
Baca Juga
Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo, Boni Pudjianto menjelaskan, tahun 2012 pertama kalinya mengadakan kerjasama dengan NIA melalui program World Friends Korea. Perwakilan relawan Korea selama satu bulan di Garut untuk memperkenalkan teknologi informasi kepada masyarakat.
"Setelah 11 tahun kemudian, kolaborasi itu tetap terjalin. Semoga sinergi ini dapat terus berlangsung dan saling memberikan dukungan satu sama lain serta memberikan manfaat dan inspirasi guna mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital," kata Boni saat membuka acara di Aula Multimedia ITG, Kota Garut dikutip Rabu (19/7/2023).
Peserta kegiatan pembentukan yang dinyatakan lulus bakal menjadi Pandu Digital Purwa (Badge Merah) selanjutnya akan mendapatkan pelatihan intensif secara online. Pelatihan dilakukan oleh narasumber-narasumber dari program World Friends Korea.
Di antaranya NaYoung Koo (Sejong University), Yun Su Nam (The Korea Advanced Institute of Science and Technology), Yein Kim (Catholic University), dan Jae Hyeon Yun (Seoul National University).
“Kami telah memilih dua tim untuk melaksanakan program ICT volunteer secara online bekerjasama dengan ITG dan SMK Insan Kreatif. Tim virtual ini akan terlibat dengan siswa dan pendidik, untuk memberikan wawasan tentang otomatisasi kantor, pemrograman python, dan kecerdasan buatan," ujar Kepala Eksekutif NIA, Myungha Hong.
Pembentukan pandu digital merupakan upaya literasi digital bagi segmen pendidikan dalam rangkaian kegiatan program Indonesia Makin Cakap Digital.
(shf)
Explore More