Ini Kekejian Pelaku Mutilasi di Sleman, Potongan Tubuh Korban Dikuliti Dicincang dan Direbus
loading...
A
A
A
SLEMAN - Dua tersangka pelaku mutilasi yang potongan tubuh korbannya pertama kali ditemukan di bawah Jembatan Kelor, Bangunkerto, Turi, Sleman, DIY ternyata sangat keji. Hasil pemeriksaan polisi mengungkap deretan kekejian kedua pelaku.
Tersangka W dan RD, pelaku mutilasi yang potongan tubuh korban dibuang di Turi dan Tempel, Sleman ditangkap polisi. Foto/IG @merapi_uncover
Fakta baru diungkap oleh Polda DIY, yakni korban R (20), mahasiswa UMY asal Pangkal Pinang meninggal dan dimutilasi. Kedua tersangka, W (29) warga Magelang dan RD (38) warga Jakarta melakukan aksi keji yang jauh dari nalar manusia.
Dirkrimum Polda DIY, Kombes Pol FX Endriadi mengatakan di dalam kamar antara korban R dan kedua pelaku memang saling melakukan aksi kekerasan.
Namun aksi kekerasan tersebut kebablasan sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia.
"Karena korban meninggal, kedua pelaku panik," ujarnya.
Kedua pelaku kemudian berusaha menghilangkan jejak pembunuhan tersebut. Kedua pelaku akhirnya memutuskan untuk memutilasi korban dan membuangnya ke berbagai tempat di Sleman.
Kedua pelaku kemudian memotong-motong tubuh korban menjadi bagian kecil. Bahkan kedua pelaku juga menguliti korban dan mencincang organ dalam korban.
"Sehingga kita menemukan potongan tulang yang masih ada sedikit dagingnya. Itu yang mereka kuliti dan cincang," imbuh Endriadi.
Polisi mengungkap jika mereka juga menemukan pisau, talenan, ember, panci, kompor gas beserta tabung gasnya.
Polisi menemukan fakta ada sebagian dari potongan tubuh korban yang direbus sebelum akhirnya dibuang.
Potongan tubuh yang direbus tersebut adalah dua pergelangan kaki dan juga dua pergelangan tangan.
Terungkap, potongan tubuh tersebut direbus untuk menghilangkan jejak. Di mana dengan merebusnya harapannya nanti sidik jari atau jejak kakinya untuk hilang.
"Jadi panci dan pasangannya yaitu kompor serta tabung gas itu untuk merebus potongan kaki dan tangan," tambahnya.
Sebelumnya, polisi menyebut jika antara dua pelaku dengan korban saling mengenal. Ketiganya tergabung dalam sebuah komunitas yang melakukan kegiatan tidak wajar. Namun polisi belum merinci komunitas tersebut.
Lihat Juga: Mayat Wanita Dalam Koper di Ngawi Dimutilasi di Kediri, Kepala Korban Ditemukan di Trenggalek
Tersangka W dan RD, pelaku mutilasi yang potongan tubuh korban dibuang di Turi dan Tempel, Sleman ditangkap polisi. Foto/IG @merapi_uncover
Fakta baru diungkap oleh Polda DIY, yakni korban R (20), mahasiswa UMY asal Pangkal Pinang meninggal dan dimutilasi. Kedua tersangka, W (29) warga Magelang dan RD (38) warga Jakarta melakukan aksi keji yang jauh dari nalar manusia.
Dirkrimum Polda DIY, Kombes Pol FX Endriadi mengatakan di dalam kamar antara korban R dan kedua pelaku memang saling melakukan aksi kekerasan.
Namun aksi kekerasan tersebut kebablasan sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia.
"Karena korban meninggal, kedua pelaku panik," ujarnya.
Kedua pelaku kemudian berusaha menghilangkan jejak pembunuhan tersebut. Kedua pelaku akhirnya memutuskan untuk memutilasi korban dan membuangnya ke berbagai tempat di Sleman.
Kedua pelaku kemudian memotong-motong tubuh korban menjadi bagian kecil. Bahkan kedua pelaku juga menguliti korban dan mencincang organ dalam korban.
"Sehingga kita menemukan potongan tulang yang masih ada sedikit dagingnya. Itu yang mereka kuliti dan cincang," imbuh Endriadi.
Polisi mengungkap jika mereka juga menemukan pisau, talenan, ember, panci, kompor gas beserta tabung gasnya.
Polisi menemukan fakta ada sebagian dari potongan tubuh korban yang direbus sebelum akhirnya dibuang.
Potongan tubuh yang direbus tersebut adalah dua pergelangan kaki dan juga dua pergelangan tangan.
Terungkap, potongan tubuh tersebut direbus untuk menghilangkan jejak. Di mana dengan merebusnya harapannya nanti sidik jari atau jejak kakinya untuk hilang.
"Jadi panci dan pasangannya yaitu kompor serta tabung gas itu untuk merebus potongan kaki dan tangan," tambahnya.
Sebelumnya, polisi menyebut jika antara dua pelaku dengan korban saling mengenal. Ketiganya tergabung dalam sebuah komunitas yang melakukan kegiatan tidak wajar. Namun polisi belum merinci komunitas tersebut.
Lihat Juga: Mayat Wanita Dalam Koper di Ngawi Dimutilasi di Kediri, Kepala Korban Ditemukan di Trenggalek
(shf)