Mencekam! Bentrok Pecah di Batam, 1 Prajurit Brimob Dipanah

Rabu, 05 Juli 2023 - 14:58 WIB
loading...
Mencekam! Bentrok Pecah di Batam, 1 Prajurit Brimob Dipanah
Anggota Brimob Polda Kepri, terkena panah saat bentrokan pecah di permukiman padat penduduk Tangki Seribu, Kecamatan Batu Ampar, Kota Batam. Foto/iNews TV/Gusti Yennosa
A A A
BATAM - Suasana mencekam terjadi di Kota Batam, saat pecah bentrokan di permukiman padat penduduk Tangki Seribu, Kecamatan Batu Ampar, Rabu (5/7/2023). Bentrokan terjadi, saat proses penggusuran kawasan permukiman yang dihuni oleh 500 kepala keluarga tersebut.



Satu prajurit Brimob Polda Kepri, Brigadir Totok terkena panah yang dilepaskan para demonstran penolak penggusuran. Anak panah tersebut, menancap di dada sebelah kiri. Prajurit Brimob tersebut langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan.



Ratusan warga yang menolak penggusuran, melakukan perlawanan dengan melemparkan batu, kayu, serta panah. Mereka juga membawa sejumlah senjata tajam, untuk menghalau petugas gabungan dari Satpol PP, Ditpam, Polri, dan TNI yang hendak melakukan pengosongan lahan.



Bahkan sejumlah bom molotov juga sempat dilemparkan warga, untuk menghalau petugas gabungan yang telah membuat barikade di jalan utama permukiman padat penduduk tersebut. Petugas gabungan terus merangsek masuk ke permukiman, hingga berhasil membubarkan massa.

Tembakan gas air mata beberapa kali dilakukan anggota polisi, untuk membubarkan massa. Sempat terjadi aksi kejar-kejaran antara petugas dengan warga yang melakukan aksi demonstrasi, sebelum akhirnya mereka berhasil ditangkap.

Mencekam! Bentrok Pecah di Batam, 1 Prajurit Brimob Dipanah


Petugas gabungan akhirnya berhasil meredam bentrokan, dan menangkap sejumlah warga yang diduga sebagai provokator. Satu anggota Satpol PP Kota Batam, dan anggota Shabara Polresta Barelang, mengalami luka di kepala diduga akibat lemparan batu.

Kapolresta Barelang, Kombes Pol. Nugroho Tri Nuryanto mengatakan, upaya pengosongan lahan secara paksa ini dilakukan, setelah jalan mediasi yang telah dilakukan gagal dilakukan antara PT Batamas, dengan warga yang tetap berupaya menempati lahan tersebut.



"Secara prosedur, pemilik lahan yakni PT Batamas sudah menawarkan ganti rugi kepada warga. Dari 500 kepala keluarga, hanya sekitar 50 kepala keluarga saja yang menolak untuk direlokasi. Pemberitahuan dan peringatan juga sudah diberikan tim terpadu kepada warga," tuturnya.

Usai bentrokan, petugas gabungan masih bersiaga penuh di lokasi pengosongan lahan, untuk mengantisipasi gangguan keamanan. Sementara sebanyak 14 orang yang diduga menjadi provokator dalam demonstrasi tersebut, telah dibawa ke Polresta Barelang untuk menjalani pemeriksaan, beserta sejumlah senjata tajam sebagai barang bukti.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2959 seconds (0.1#10.140)