Seniman Agus Gimbo Diduga Dianiaya hingga Tewas di Gedung DKM

Rabu, 28 Juni 2023 - 15:44 WIB
loading...
Seniman Agus Gimbo Diduga Dianiaya hingga Tewas di Gedung DKM
Dewan Kesenian Malang (DKM). Foto/MPI/Avirista Midaada
A A A
MALANG - Kematian seniman asal Malang, Agus Gimbo pada 25 April 2023, menyisakan perbincangan di media sosial. Pasalnya, muncul narasi di media sosial tentang adanya dugaan Agus Gimbo dianiaya oleh orang saat berada di gedung Dewan Kesenian Malang (DKM).



Sebelum meninggal dunia, Agus Gimbo sempat menjalani perawatan di rumah sakit sejak 4 April 2023 karena kondisinya tidak sadarkan diri. Dalam unggahan di media sosial, muncul narasi kronologi yang membuat Agus Gimbo terluka dan tidak sadarkan diri akibat dianiaya usai terjadi perdebatan di salah satu ruangan di gedung DKM.



Ketua DKM, Dimas Novib menjelaskan, duduk perkara kematian yang menimpa Agus Gimbo. Saat itu, Agus Gimbo dan teman-teman seniman teater tengah mengadakan acara pementasan teater di gedung DKM di Jalan Majapahit, Kota Malang.



Sehabis pementasan teater, diduga terjadi perselisihan antara Agus Gimbo dengan salah seorang berinisial B. "Insiden terjadi 4 April 2023, kami langsung membawanya ke rumah sakit. Bahkan, kami mengupayakan pembiayaan selama dirawat di rumah sakit," ujar Dimas Novib.

"Selama dirawat di rumah sakit, sempat menjalani operasi karena cedera di bagian kepala, dan keadaannya membaik. Pada tanggal 25 April 2023, Agus Gimbo meninggal akibat perkara lain, yakni serangan jantung," imbuh Dimas Novib, Rabu (28/6/2023).

Dimas Novid juga memastikan, narasi yang beredar mengenai kronologi dugaan penganiayaan yang dialami Agus Gimbo salah. Namun ia tak mau menjelaskan secara detail kronologi perselisihan antara Agus Gimbo dengan pria berinisial B, yang merupakan pengurus DKM di halaman Gedung DKM.

Seniman Agus Gimbo Diduga Dianiaya hingga Tewas di Gedung DKM


Bahkan semenjak peristiwa itu, B disebut Dimas Novib tak lagi aktif di kepengurusan DKM. Menurutnya, pihak keluarga Agus Gimbo dan keluarga B sudah saling bertemu. Dari pertemuan itu keduanya menyepakati diselesaikan secara kekeluargaan, dan tidak memperpanjang permasalahan ini.

"Kronologi tidak seperti itu. Kalau saya menjelaskan bagian saya, karena sudah ada kesepakatan dengan keluarga. Sementara saudara B sudah tidak aktif di DKM sejak dua bulan lalu," ungkap Dimas Novib.

"Sebenarnya tidak ada perdebatan, kalau saya ngomong gak enak melangkahi keluarga. Kita juga tidak membalas, dan merespons yang ada di media sosial. Satu karena pertimbangan keluarga, dan ketika saya ngomong apapun dianggap tidak benar," imbuhnya.



"Kami memediasi itu telah terjadi kesepakatan untuk tidak memperpanjang masalah ini. Kami diam, karena mengambil sikap keluarga korban, di mana keluarga korban tidak ingin mengungkit. Makanya mengapa kami diam, karena kami menghormati keluarga," terang Dimas Novib.

Pihak keluarga Agus Gimbo dan keluarga B, juga disebut Dimas Novib menyayangkan adanya informasi yang beredar di media sosial, dan tersebar secara berantai mengenai kronologi kematian Agus Gimbo.

Dia mengaku telah berkomunikasi dengan masing-masing keluarga, dan menyatakan bahwa ada beberapa kelompok yang membuat serta menyebarkan kronologi tersebut, tanpa seizin keluarga dan tidak mengetahui duduk perkaranya.

Seniman Agus Gimbo Diduga Dianiaya hingga Tewas di Gedung DKM


"Ketika ada unggahan itu, saya menghubungi keluarga. Pihak keluarga menyayangkan, ada kelompok yang tidak berkomunikasi dengan keluarga, tiba-tiba bikin begini. Jadi tanpa seizin keluarga kok begini, keluarga susah payah melupakan itu," terang Dimas Novib.

Pihaknya juga tak pernah ada maksud melempar tanggungjawab, pasalnya saat kegiatan teater itu gedung DKM hanya dipinjam pakai saja. DKM bukan menjadi penyelenggara acara, bahkan pengurus DKM juga tak terlibat secara langsung pada kegiatan teater yang dimulai sore hari itu. "Peringatan hari teater oleh teman-teman Nawasena. DKM tidak mengorganisir acara itu," tegasnya.

Ia memastikan, tidak ada penghalang-halangan dari DKM ketika kepolisian melakukan penyelidikan kasus tersebut. Bahkan disebut Dimas Novib, polisi langsung datang pada Selasa (4/4/2023) pagi, usai menerima laporan. Namun, polisi meminta kedua belah pihak untuk menyelesaikan persoalan secara kekeluargaan terlebih dahulu.



Kini pasca insiden yang menyebabkan kematian di gedung DKM, dirinya selaku ketua memperketat aturan peminjaman gedung DKM. Sebelumnya alokasi waktu peminjaman pukul 22.00 WIB, kali ini diubah menjadi pukul 21.00 WIB sudah harus selesai.

"Kami sangat berbenah dalam penyelenggaraan acara. Kami sebagai pemilik tempat, meminta setiap kegiatan harus ada izin kepolisian. Ada pembatasan jam malam. Serta, ada surat jaminan dari pelaksana kegiatan," tegasnya.

"Masyarakat sekitar DKM juga komplain, karena malam-malam masih berisik. Hal itu menjadi perhatian kita, dari dahulu yang diperbolehkan kegiatan di sini kesenian, tidak boleh mantenan, maupun kegiatan politik," pungkasnya.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.5482 seconds (0.1#10.140)