Ratusan Polisi Siaga Usai Mahasiswa Tewas dan Aksi Sweeping Massa di Malang

Senin, 26 Juni 2023 - 15:39 WIB
loading...
Ratusan Polisi Siaga...
Aksi sweeping dilakukan oleh sekelompok mahasiswa pasca rekan mereka menjadi korban pembubuhan di kawasan Tlogomas, Malang, Jawa Timur. Foto/Ist
A A A
MALANG - Ratusan personel polisi disiagakan di kawasan Tlogomas, Malang dan sekitarnya pascaaksi sweeping dan ketegangan antara sekelompok mahasiswa dengan warga.

Polisi berjaga untuk mengantisipasi aksi massa susulan maupun sweeping untuk mencari terduga pelaku penganiayaan terhadap seorang mahasiswa asal Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga tewas.

"Kita siagakan personel pasca kejadian situasi Tlogomas dan sekitar kampus Unitri sebanyak 120 personel gabungan dari Polresta, Kodim, dan Satpol PP Kota Malang," kata Kabag Ops Polresta Malang Kota Kompol Supiyan, Senin (26/6/2023).



Selain personel gabungan yang bersiaga, pihaknya juga mengintensifkan patroli di sekitar Tlogomas. Langkah itu disebutnya untuk memberikan rasa aman bagi warga sekitar.

Apalagi sebelumnya juga perwakilan warga dan kelompok mahasiswa tersebut telah bertemu di Polsek Lowokwaru dan menyepakati adanya perdamaian.

"Jangan ada kecemasan, kekhawatiran untuk melakukan aktifitas di sekitar rumah, patroli juga ditingkatkan. Intinya apa, aman di Kota Malang merupakan harga mati, harus kita wujudkan sama-sama," bebernya.

Supiyan menegaskan, siapa saja yang nantinya melanggar kesepakatan dan kembali memulai konflik akan ditindak tegas, serta diproses ke ranah hukum.



Saat ini perwakilan warga sekitar Tlogomas dan beberapa tokoh mahasiswa juga tengah mencari solusi terbaik untuk persoalan kerusakan yang ditimbulkan pada aksi sweeping pada Minggu (25/6/2023) malam.

"Akan kita tegakkan, suasana damai aman di Kota Malang harus dijaga, siapa yang mengganggu akan kita lakukan penanganan hukum secara proporsional tegas dan terukur," tegasnya.

Pihaknya juga memastikan aksi sweeping yang terjadi pada Minggu malam tidak berkaitan dengan informasi adanya laporan penganiayaan yang ditolak kepolisian akibat visum secara mandiri.

Informasi itu beredar berantai melalui media sosial, yang diduga menjadi salah satu penyebab aksi penusukan pada Minggu (25/6/2023) dini hari.

"Tidak ada laporan (penganiayaan) di kita, karena kalau di kita itu sudah ditanggung visumnya, tidak ada laporan mengenai dugaan penganiayaan di hari Kamis itu. Kalau ada (laporan) pun sudah perintah dari Bapak Kapolresta untuk tidak membebankan biaya visum ke korban. Sudah ada anggarannya khusus untuk itu sesuai instruksi," tandasnya.

Sebelumnya, aksi sweeping dan ketegangan terjadi pada Minggu malam (25/6/2023) di kawasan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Aksi sweeping itu dilakukan guna mencari pelaku penusukan terhadap Keisnael Murri (23) yang terjadi pada Minggu dini hari (25/6/2023).

Massa melakukan sweeping di beberapa lokasi di Kota Malang. Mereka membawa beberapa benda tumpul seperti kayu dan bambu. Sejumlah warga juga terlihat berjaga untuk mengantisipasi dampak keamanan yang terjadi.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2294 seconds (0.1#10.140)