Sanitasi Belum Layak, Warga KBB Rentan Terpapar Penyakit Menular
loading...
Kondisi sanitasi dan MCK warga di Kampung Pasir Tengah RT 04/09 Desa Tanjungwangi, Kecamatan Cihampelas, KBB, yang masih jauh dari layak sehingga rentan terhadap munculnya penyakit. Foto/MPI/Adi Haryanto
A
A
A
BANDUNG BARAT - Warga di Kampung Pasir Tengah RT 04/09 Desa Tanjungwangi, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB), masih belum bisa merasakan sanitasi yang layak. Kondisi itu berdampak kepada kerentanan warganya akan terkena penyakit akibat pola hidup yang belum sehat.
Seperti yang terlihat di kediaman milik Hermawan (39), fasilitas MCK (mandi, cuci, kakus) yang dimilikinya hanya dibangun alakadarnya. Dibangun terbuka dan hanya ditutupi pagar kayu, karung bekas, setengah badan. Itu menjadi semua keluarganya beraktivitas mandi atau buang hajat.
"Dibangunnya seperti ini karena biayanya gak ada," ucap pria yang sehari-hari hanya bekerja sebagai buruh serabutan ini, Jumat (23/6/2023).
Dirinya hanya mengambil air dari sumber mata air dengan menggunakan pipa dan menampungnya dalam toren. Sementara saluran pembuangan air dari aktifitas mandi dan cuci, hanya dibuang begitu saja melalui saluran kecil dari rumahnya ke lingkungan di sekitarnya.
Hal yang sama ditemui di rumah milik Rahman (36). Selain tidak memiliki tempat MCK, rumah gubuknya cukup memprihatinkan karena berhadapan dengan kandang domba dan terbuat dari bilik. Bahkan untuk mandi, mencuci atau buang air besar, dia dan keluarga ikut ke rumah mertuanya.
"Di rumah ini gak ada kamar mandi dan toilet, jadi kalau mau ke air nebeng ke rumah mertua," kata pria yang berprofesi sebagai kuli bangunan ini.
Sementara itu, Ketua RT 04/09, Suryaman menyebutkan, untuk kebutuhan sehari-hari selama ini warganya hanya mengandalkan air yang berasal dari sumber mata air. Warga menyalurkannya dengan menggunakan pipa kecil seadanya karena sumber airnya berada di atas permukiman warga.
Hingga saat ini, belum ada bantuan untuk pengadaan air bersih di wilayahnya. Padahal warga sangat membutuhkan bantuan sanitas air bersih dan MCK. Sebab sumber mata air yang dimanfaatkan di saat musim kemarau sering mengering sementara di saat musim hujan airnya keruh.
"Semoga aja ada bantuan dari pemerintah agar warga mendapatkan air bersih dan sanitasi yang sehat supaya tidak rentan dari penularan penyakit," tuturnya.
Seperti yang terlihat di kediaman milik Hermawan (39), fasilitas MCK (mandi, cuci, kakus) yang dimilikinya hanya dibangun alakadarnya. Dibangun terbuka dan hanya ditutupi pagar kayu, karung bekas, setengah badan. Itu menjadi semua keluarganya beraktivitas mandi atau buang hajat.
"Dibangunnya seperti ini karena biayanya gak ada," ucap pria yang sehari-hari hanya bekerja sebagai buruh serabutan ini, Jumat (23/6/2023).
Dirinya hanya mengambil air dari sumber mata air dengan menggunakan pipa dan menampungnya dalam toren. Sementara saluran pembuangan air dari aktifitas mandi dan cuci, hanya dibuang begitu saja melalui saluran kecil dari rumahnya ke lingkungan di sekitarnya.
Hal yang sama ditemui di rumah milik Rahman (36). Selain tidak memiliki tempat MCK, rumah gubuknya cukup memprihatinkan karena berhadapan dengan kandang domba dan terbuat dari bilik. Bahkan untuk mandi, mencuci atau buang air besar, dia dan keluarga ikut ke rumah mertuanya.
"Di rumah ini gak ada kamar mandi dan toilet, jadi kalau mau ke air nebeng ke rumah mertua," kata pria yang berprofesi sebagai kuli bangunan ini.
Sementara itu, Ketua RT 04/09, Suryaman menyebutkan, untuk kebutuhan sehari-hari selama ini warganya hanya mengandalkan air yang berasal dari sumber mata air. Warga menyalurkannya dengan menggunakan pipa kecil seadanya karena sumber airnya berada di atas permukiman warga.
Hingga saat ini, belum ada bantuan untuk pengadaan air bersih di wilayahnya. Padahal warga sangat membutuhkan bantuan sanitas air bersih dan MCK. Sebab sumber mata air yang dimanfaatkan di saat musim kemarau sering mengering sementara di saat musim hujan airnya keruh.
"Semoga aja ada bantuan dari pemerintah agar warga mendapatkan air bersih dan sanitasi yang sehat supaya tidak rentan dari penularan penyakit," tuturnya.
(msd)
Explore More